16. BEST DAY EVER

284 26 2
                                    

Happy Reading

###

Kebahagiaanku sederhana, cukup dengan cara kamu memandangku walaupun sekilas itu sudah membuatku bahagia. Karena itu bearti kamu menganggapku ada.

Dengan tampang tidak berdosa arkan bilang seperti itu, satu kelas langsung memandang salvia dengan tatapan yang sulit diartikan

"oh ya sudah kalau begitu salvia nanti pulang sekolah kamu pulang bareng arkan aja sekalian kerumahnya ambil buku paket, bisa kan salvia" tanya bu anis.

Entah salvia harus merasa beruntung atau merasa sial karna duduk paling belakang pojok pula

"hmm..ya saya si setuju aja bu tapi kalo arkannya gak mau"

Entah itu pertanyaan atau pernyataan yang dilontarkan salvia. Kepala mendadak pening karena pemikiran negatif terlalu banyak hinggap di kepalanya

"arkan kamu gak masalahkan kalau nanti salvia pulang bareng kamu??" tanya bu anis kepada arkan yang hanya memasang wajah datarnya

"iya gamasalah kalo dia gak nimbulin masalah, yaudah bu saya balik ke kelas ya" pamit arkan dan dia langsung mencium tangan bu anis.

Salvia jadi tidak bisa fokus jadinya. Tak terasa sekarang sudah bel pulang salvia dan teman-temannya berjalan beriringan ke gerbang sekolah, dan saat dia sudah sampai digerbang dia melihat sosok familiar menurutnya

"SAL ANJIR ITU ARKAN SAL YAAMPUN ARKAN NUNGGUIN LO AAAAA G-"teriakkan menggelegar aurel terhenti karna risma membekap mulutnya

"sssttt..lo apaan si heboh banget, eh sal udah gih sana cepetan samperin dia, entar nunggu kelamaan malah jadi masalah" suruh risma.

Ya maklumlah arkan kan orangnya emang gak suka nunggu lama-lama, salvia langsung menghampiri arkan dengan jantungnya yang sudah disko

"sorry kalo kelamaan nunggu nya" salvia berusaha mencairkan suasana yang tadi sempat tegang menurutnya

"ya, cepetan naek, nanti tunjukin jalan kerumah lo" perkataan arkan membuat dahi salvia mengernyit bingung, tapi dia dengan cepat naik ke motor arkan agar dia tidak mengamuk. Saat diperjalanan, salvia menunjukkan alamat rumahnya

Cittttttttt..

"arkan yatuhan sakit banget kepala gue kebentur punggung lo" ringis salvia karna arkan mengerem mendadak.

Tapi sepertinya arkan menghiraukannya, tiba-tiba ada tangan yang menarik tangan salvia untuk memeluk punggung arkan, arkan seraya berkata "jangan banyak bacot lakuin apa yang gue suruh" salvia pun mengangguk

Salvia berharap agar dia terus-menerus berada dalam posisi seperti ini, dia berharap agar waktu terhenti sebulan saja agar dia bisa memeluk arkan seperti ini terus

Tidak terasa mereka sudah sampai dirumah salvia, salvia pun turun dari motor gede arkan

"mau masuk dulu gak??" basa-basi salvia, dia berharap arkan mau masuk kerumahnya bukan apa-apa sih tapi dia ingin saja kursi dirumahnya ada bekas pantat arkan

Ya itulah cinta

"gak usah basa-basi, sekarang lo masuk dan ganti baju, kalo mau makan lo tinggal bawa bekel terus dimakan dirumah gue, 15 menit dari sekarang!!!" arkan seperti komandan saja menyuruh seenaknya

Salvia segera ganti baju secepat kilat.
Bahkan dia tidak mandi karena waktunya yang sangat mepet.

Salvia mengambil baju T-Shirt berwarna hitam dengan tulisan badgirl dan juga celana levis berwarna putih.

Lalu, Salvia dengan terburu-buru turun ke dapur mengambil tempat bekalnya untuk dimakan dirumah arkan nanti, salvia benar-benar sangat senang karna akhirnya dia bisa menginjakkan kaki dirumah pujaan hatinya

Saat semua siap dia langsung kedepan menghampiri arkan lalu tidak lupa mengunci pintu dan gerbangnya karna bi tini pembantunya ijin bekerja setengah hari saja karna anaknya sedang sakit

"gue kira lo make up dulu" entah itu lelucon atau bukan tapi salvia tertawa saja agar tidak canggung

"gue gak suka make up, mending natural aja" respon salvia sambil tersenyum tipis

"Yah.." lirih Salvia

Arkan yang mendengar itu hanya mengernyit tanda bertanya ada apa?

"Gue malah pake sendal jepit" Pandangan Arkan tertuju pada alas kaki yang digunakan Salvia, hanya sendal jepit berwarna hitam dengan sedikit hak.

Arkan tak mengerti padahal dengan memakai alas kaki seperti itu saja Salvia sudah tampil manis menurutnya. Tapi menurut Salvia sendiri itu masih kurang?? Dasar cewek

Salvia tahu kalau pandangan Arkan tertuju padanya, seakan-akan Arkan sedang menelitinya.

Memang dia magenthropus paleojavanicus apa diteliti

Tapi dia tetap merasa senang, sangat senang akhirnya Arkan memandangnya juga walaupun sebentar

"Lo tadi udah kelewatan 1 detik, artinya lo gak punya waktu lagi untuk ganti sendal itu. Cepet naik!!" Perintah Arkan

"dasar bossy. Untung cinta" umpat Salvia pelan namun Arkan masih mendengarnya. Arkan tersenyum tipis mendengar umpatan gadis itu

Mereka pun berangkat menuju rumah arkan, Salvia sangat berterima kasih pada bu anis karna beliau salvia bisa boncengan dengan arkan dan berkunjung kerumah arkan

Saat mereka sudah sampai dirumah arkan, arkan langsung masuk tanpa menunggu salvia

"gue kekamar dulu pengen ganti baju sama ambil bukunya"

Arkan pun masuk kekamarnya dan tinggalah salvia seorang diri diruang tamu rumah arkan ini.

Yang salvia lakukan sekarang adalah melihat-lihat rumah arkan, dia sangat tidak menyangka bisa menginjakkan kaki dirumah pujaan hatinya ini

"eh ada tamu, pacarnya arkan ya sayang??" tanya seorang wanita paruh baya yang tetap keliatan cantik.

Salvia berpikir apa seserius itu dia meneliti rumah arkan sampai-sampai dia tidak menyadari orang datang

"ehmm..it-" salvia ingin menjawab tapi telah dipotong cepat oleh seseorang

"bukan ma, dia bukan pacar arkan" arkan tiba-tiba datang seraya memberikan buku paket yang ingin dipinjam salvia.

Tiba-tiba juga datang seorang paruh baya yang salvia tebak itu adalah ayahnya arkan

"eh arkan bawa tamu perempuan cantik pula, namamu siapa nak??" tanya ayah arkan membuat salvia malu entah pipinya merona atau tidak. Yatuhan salvia sangat bahagia

###

DONT FORGET TO VOTE AND COMMENTS

NEXT PART >>>

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang