48. Teman??

177 17 0
                                    

Happy Reading

###

Aku yakin suatu saat nanti, entah kapanpun itu kamu akan kembali dan melengkapi puzzle kisah cinta kita yang masih kita cari bersama-sama

Saat Bel tanda pelajaran akan segera dimulai, Salvia langsung turun dari ranjang tempat tidur di UKS namun, dicegah oleh adik kelas penjaga UKS

"Kakak jangan ke kelas, kondisi kaka masih lemah" Kata adik kelas itu

"Tapi aku pengen ke kelas, nanti ketinggalan pelajaran" Salvia masih kekeh

"Kaka mau pingsan lagi??" tanya adik kelas itu yang mulai jengah dengan sifat kekanakan Salvia

Salvia dengan polosnya hanya menggeleng sebagai jawaban

"Yaudah kakak tetep disini ya, istirahat pertama nanti kalo kaka udah gak lemes lagi baru ke kelas" lagi-lagi jawaban Salvia hanya menggeleng

***

Salvia berjalan menuju kelasnya karena bell istirahat pertama sudah berbunyi tapi saat dia melewati kantin, Salvia menoleh karena ada yang memanggilnya lantas, Salvia pun langsung menghampiri Aurel yang tadi memanggilnya

"kenapa??" tanya Salvia dia juga menyadari bahwa Arkan and the gang juga bergabung

"duduklah" Kata Aurel ketus

Salvia pun hanya menurut percuma dia membantah omongan Aurel. Saat Salvia datang semua orang dimeja ini menjadi diam seribu bahasa, padahal tadi mereka sedang seru-seru nya mengobrol

"Arkan gimana sama Salvia, oke kan??" Tanya Rio asal ceplos untuk memulai obrolan

"okelah, emang kenapa gak oke, kita kan temen" Kata Arkan enteng

Tak ada yang terkejut

Tak ada yang bersuara setelah itu

Hanya Salvia yang terkejut disana, dan mungkin hanya Salvia saja yang merasakan nyeri pada dadanya. Dengan enteng nya Arkan bilang bahwa mereka berteman, tanpa memikirkan nasib Salvia dan juga nasib hatinya

Padahal Arkan tahu kalau tadi dia baru siuman dari rasa pusing yang di deritanya

"Lo jadi tunangan??" Rio kembali bertanya entah apa maksudnya dia slalu bertanya seputar hubungan cinta Arkan

"minggu depan gue tunangan, dan inshaallah lusa gue ke London. Gue udah urus semuanya dari mulai pindah kewarganegaraan, pindah sekolah dan lainnya" Arkan menjelaskan dengan detail

"L-lo t-tega" Salvia hanya bisa mengatakan itu, mulutnya seperti berat untuk mengatakan sesuatu. Dia kehilangan oksigen, seakan-akan sekarang disekitarnya tidak ada oksigen sedikitpun

"Tega kenapa??" tanya Arkan pada Salvia

"Gue pernah apain lo??" Arkan kembali bertanya

"Waktu itu gue cuma bilang 'mau memperbaiki hubungan' karena waktu itu hubungan kita renggang sebagai teman tapi, ternyata lo salah tanggep" Kata Arkan sinis

"Lo mungkin terlalu baper sama gue, makanya beranggapan kalo gue minta kita balikan" Arkan meneruskan perkataannya

Salvia bertanya-tanya kenapa Risma ataupun teman-temannya dan juga Arkan yang biasanya membela dirinya sekarang tidak bersuara lagi, padahal jika Salvia sedang dalam kondisi seperti ini mereka slalu membelanya tapi kenapa sekarang tidak??

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang