11. KETIDAK JELASAN ARKAN

336 26 1
                                    

HAPPY READING

###

Jam istirahat kedua pun telah berbunyi dari tadi tapi salvia dan ketiga temannya masih ditempat yang sama.

Seolah-olah mereka merasakan sakitnya jika ada diposisi salvia.

Dan untuk sintia, mungkin dia telah berpikir jernih tidak seperti salvia yang masih dibutakan oleh pesona arkan, ya dia sudah hampir move on dari arkan karna dia tidak mau mengorbankan hati berharganya untuk arkan, itu hanya percuma, begitulah pikir sintia.

"gaes, mending kita ke kantin yuk, mungkin disana sepi kali kan jam istirahat kedua, kecuali istirahat pertama itu baru rame" ajak aurel

Mereka juga bosen sendiri karna dari bel istirahat kedua mereka sudah disini dan istirahat kedua disekolah mereka itu berlangsung selama 1 jam

"salvia, lo pokoknya harus ikut kita, gak pake acara nyangsang disini" perintah risma si bawel, salvia hanya menanggapinya dengan senyuman sekaligus anggukkan

Mereka berempat berjalan ke kantin dengan dipenuhi canda tawa akibat lelucon yang receh tapi membuat tertawa karena kerecehannya itu.

Karna sahabatlah yang membuat diri kita yang tadinya waras menjadi gila seketika

Saat keempatnya sudah berada dikantin, banyak orang yang berbisik-bisik mengenai kejadian tadi tapi, bisikan mereka itu dapat didengar dengan jelas oleh keempat sahabat tersebut.

Mengetahui gelagat aurel yang akan meluapkan emosi, salvia buru-buru mencegahnya agar tidak menimbulkan masalah baru

"Rel.. Rel udah gue gak apa-apa kok, jangan nimbulin masalah baru ya" peringat Salvia lembut agar tidak menyinggung perasaan Aurell

Aurell pun akhirnya melunak mendengar perkataan sahabatnya itu

"ehm...ehm.. tes-tes.. suara gue udah kedengeran sampe pojok belom??"

Teriak seseorang cowok dengan logat jenakanya seolah-olah dia sedang memegang sebuah microphone, padahal dia hanya menggunakan botol kosong sebagai mic nya.

Suara itu membuat aktivitas salvia tertawa terhenti dan kerena suara itu juga kantin yang tadi sepi berubah menjadi tempat konser

"Oy!! Yailah gak usah ribut kali, entar kalian bakalan dapet setetes keeinget gue kok tenang aja" Kata Rio, ya orang itu adalah Rio. Siapa lagi cowok yang mempunyai logat jenaka seperti itu.

"Sekalian aja daki lo, lo tebarin ke mereka" ketus Rian. Membuat seisi kantin tertawa

"Okay, kembali ke topik, PANGERAN kalian pengen ngomong sesuatu, harap tenang semuanya. Dimohon para petugas UKS harap siap sedia karena takutnya ada korban jiwa, sekian terima kasih" Rio menutup perkataan gilanya

"Ada yang liat kejadiaan tadi?? Tanpa gue kasih tahu pun pasti kalian tahu kan?? Kalo ada yg liat maju ke depan buat cerita" Arkan berbicara to the point, karena dia tidak suka bertele-tele itu sangat membuang-buang waktu

Aurel pun langsung tersedak padahal mereka belum memesan apapun, baru juga duduk selama beberapa menit

"Mau apaan lagi sih itu anak, gak bosen-bosen apa cari sensasi" omel aurel karna dia sangat kesal dengan sifat arkan yang seolah-olah menyalahkan salvia

"tau tuh rel, masih kurang terkenal apa dia pake acara cari sensasi" risma ikut-ikut menyambar perkataan aurel

"woy nyamber-nyamber aje lo!!" aurel yang kesal makin diperparah karna risma yang menyambar perkataannya

Karena sedang malas berdebat, risma pun tak mengubris omelan aurel karena objek dihadapannya lebih menarik dariapada ocehan tak bermutu dari aurel.

Satu cewek berparas cantik maju ke depan menghampiri Arkan yang sedang berbicara tadi yang Salvia ketahui bahwa cewek itu adalah sahabat dekat Selly tapi dia tidak menjadi bagian dari geng Selly.

Cewek itu pun menceritakan kejadian tadi sambil sesekali mengeluarkan seringainya yang ditujukan untuk salvia

"Cuma cewek murahan dan cewek gampangan yang bersikap kaya gitu, ya walaupun gue tau dia suka sama arkan tapi seenggaknya jangan bikin dia malu, gue aja yang suka sama arkan gak gitu-gitu banget" akhir gadis tersebut

"tau, jadi cewek kok kayanya jual diri banget"

"Gue sih malu jadi dia"

Perkataan cewek itu mengundang seluruh siswi untuk mencemooh Salvia. Ketiga sahabat Salvia pun menahan amarah karena menurutnya apa yang dikatakan mereka itu sangat keterlaluan sekali.

Belum tentu mereka mau menerima jika ada yang bilang dirinya seperti itu.

####

DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT

NEXT PART>>

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang