HAPPY READING
###
Rasa penasaran salvia terhadap sifat orang di depannya itu sungguh mengganggu pikirannya, dia ingin menanyakannya kepada Arkan tetapi di sisi lain salvia takut arkan tersinggung
"A-arkan lo bisa gak kalo ngomong gausah singkat-singkat banget, kali-kali gitu lo ngomong sepanjang-panjang nya, gue siap kok buat dengerinnya walaupun ocehannya gak penting" menyadari apa yang dia katakan sekarang, salvia pun menutup mulutnya menggunakan satu tangan dan matanya melotot seakan-akan ingin keluar dari tempatnya.
Dia keceplosan, mulutnya seakan-akan bergerak sendiri
Tiba-tiba ada sebuah suara yang membuat salvia tambah kaget, mungkin setelah ini dia akan punya riwayat penyakit jantung
"astaga haha sal anjir muka lo jelek banget sumpah" kata arkan diiringi dengan kekehannya yang sangat jarang dilihat orang
'yatuhan lihatlah ciptaan mu yang indah ini, aku tahu kau pasti sangat senang melihatnya' batin salvia terus memuja pemandangan indah di hadapannya ini
"maksudnya tadi kode gitu ??" pertanyaan dari Arkan itu sukses membuat salvia bungkam.
Rasa penasarannya tiba-tiba saja hilang, digantikan oleh rasa gugup yang mencuat hingga ke ubun-ubunnya
"kalo lo mau liat gue ngomong sepanjang kereta lo ke kelas gue besok soalnya ada pelajaran bahasa indonesia" kata arkan seraya ingin berdiri dari tempat duduknya
"lah emang ada hubungannya??" tanya salvia polos.
Dia benar-benar tidak mengerti perkataan tidak jelas dari arkan
"besok gue baca pidato, nah pidato mana mungkin singkat, gue pengen ngambil makan bentarr" kata arkan sambil berjalan menuju dapur
Salvia tertawa, dia tidak menyangka jika seorang Devil Prince bisa berubah menjadi sosok yang lucu.
Sungguh ini sebuah keajaiban sekaligus moment langka bagi Salvia
5 menit kemudian arkan pun kembali keruang tamu dengan membawa sepiring makanan dan segelas air putih
"mau makan disini atau di ruang makan??" tanya arkan kepada salvia
Baru ditanya seperti itu saja sudah membuat salvia salah tingkah, gimana kalau dia bertanya apakah salvia mau jadi pacarnya
"disini aja deh, kalo diruang makan nanti malah ngerepotin" kata salvia
Salvia pun langsung mengambil makanan yang dia bawa dari rumahnya, sebenarnya dia ingin makan diruang makan biar seperti orang pacaran, tapi pasti itu akan merepotkan arkan dia tidak boleh menuruti ego nya.
Mereka berdua pun makan dalam diam. Salvia makan sambil melamun karna sampai sekarang dia belum percaya kalau sekarang dia makan berdua dengan pujaan hatinya
TING!!!
Sendok yang dipegang arkan terjatuh dan...
"eh kutil kodok!!!" salvia spontan berteriak seperti itu ya lebih kearah latah sih... Arkan tidak bisa menahan tawanya, dia kembali tertawa didepan salvia untuk ke dua kalinya
'sepertinya gue harus nyari digoogle macam-macam kata-kata latahan biar lo ketawa seperti ini terus kan..'
Salvia tersenyum melihat arkan yang tertawa seperti itu, dia benar-benar merasa senang
Saat arkan sudah berhenti tertawa, mata mereka berdua bertemu dan mereka pun berpandang-pandangan seperti disinetron-sinetron
Saat mereka tersadar salvia membuka suara
"hmm udah sore nih, kayanya gue harus balik" salvia menyembunyikan rasa gugupnya dengan cara celingak celinguk tidak jelas seperti anak ayam yang kehilangan induknya
"gue udah bawa lo kesini dan gue juga harus balikin lo dengan selamat" kata arkan membuat salvia kembali blushing. Arkan pun beranjak dari ruang tamu mungkin untuk beres-beres juga.
Salvia melihat-lihat rumah arkan untuk kedua kalinya lagi, salvia menghampiri bupet elegan yang terdapat dipojok kiri ruang tamu ini disana terdapat banyak foto keluarga dan juga foto teman-teman arkan.
Mata salvia terpaku pada foto arkan dengan seorang perempuan cantik bahkan sangat cantik dibelakang foto itu terdapat tulisan
'ini hanyalah masalalu, gue berharap masalah gue saat itu gak keulang lagi –ASA'
Salvia bisa menebak kalau ASA itu adalah singkatan dari Alfariel Sandy Arkan.
'inikah yang waktu itu dave maksud??'
"maaf kalo kelamaan" untungnya salvia telah meletakkan foto itu ketempat semula, coba jika foto itu masih digenggamannya bisa-bisa dia sudah mati detik ini juga
"i-iya gapapa" kata salvia sambil tersenyum kaku
"yaudah ayok nanti malah keburu tambah sore" kata arkan jengah melihat sikap salvia yang dari tadi melamun terus
"WOY CEPETANN MAU SAMPE RUMAH LO JAM BERAPA!!!" bentakkan arkan itu membuat salvia tersadar dari lamunannya dan dia pun langsung menyusul arkan yang sudah sampai diambang pintu rumahnya
"n-naek mobil???" tanya salvia bodoh, entah kenapa mulutnya spontan mengeluarkan pertanyaan gila seperti itu
"perlu gue jawab??" ujar arkan sinis dan juga menusuk, baru juga tadi dia melihat sisi positif arkan dan sekarang dia sudah kembali ke awal lagi, huh.
Salvia pun masuk kedalam mobil arkan, awkward moment pun dimulai salvia sangat membenci suasana hening ini.
Entah mendapat keberanian dari mana salvia mengorek-ngorek isi dashboard mobil arkan, arkan yang menyadari itu hanya berdecak sebal dia marah pun percuma karna barang-barang miliknya sudah diacak-acak salvia, akhirnya arkan pun tidak memperdulikan tingkah salvia yang gila itu, dia memilih untuk tetap fokus menyetir
Di sisi lain salvia menemukan barang berupa topi berbentuk bundar dan juga kaca mata berframe bulat, besar dan juga tebal. Dia sempat berpikir apakah dulu seorang devil seperti arkan adalah orang yang cupu
Bisa jadi pikirannya itu benar, karna menurut novel-novel teen milik Aurel yang dia baca, seseorang yang cupu bisa bertransformasi menjadi seorang yang sempurna.
Pemikiran yang tak masuk logika memang. Salvia sendiri juga tak mengerti kenapa dia bisa berpikir seperti itu
###
DONT FORGET TO VOTE AND COMMENTS
NEXT PART >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Detrás De Ti (C O M P L E T E )
Teen FictionSalvia Agneta Laurinda, seorang gadis yang sedang memperjuangkan cintanya agar 'dia' melihatnya walau hanya sedetik Salvia mencintai seorang cowok yang di juluki "The Devil Prince" bernama Alfariel Sandy Arkan. Dan oleh karena suatu hal yang tak di...