33. Disappointed

227 17 0
                                    

Happy Reading

###

Kecewa bukan berarti marah, kadang kecewa menunjukkan rasa pengorbanan yang tak dianggap sama sekali

Tak terasa sudah dua hari dia berpacaran dengan Arkan bahagia rasanya diperlakukan seperti itu oleh Arkan

Salvia berharap Arkan kedepannya akan tetap seperti ini tak berubah-rubah seperti bunglon

Dia mengingat bahwa hari ini dirinya dan Arkan akan jalan-jalan segera saja salvia bersiap-siap

“jangan berlebihan jangan kampungan, inget itu sal”

Salvia memperingatkan dirinya sendiri jika Arkan tidak suka penampilan yang berlebihan dan juga penampilan yang kampungan

Dirasa sudah selesai dia pun pamit pada keluarganya

“pa, ma, ka via pergi sama Arkan ya”

“arkannya mana??” tanya Andra

“dia udah duluan soalnya tadi dia ada urusan katanya, yaudah via jalan ya”

“gua anter” kata kakaknya

“gak usah ka via udah pesen ojek online, dia udah di depan, nanti aja kaka jemput nanti via kasih tau tempatnya, udah ya takut arkan udah nunggu, assalamualaikum”

Setelah salvia sudah menemukan DRIVER dari ojek online yang dia pesan, salvia langsung berangkat menuju caffe yang Arkan maksud kemarin

Salvia sudah sampai ditempat yang Arkan maksud tapi, sudah hampir 1 jam lebih salvia menunggu kedatangan Arkan

‘mungkin telat’ begitu pikirnya

Salvia berusaha positive thinking kepada kekasihnya, dia tidak mau berpikiran negatif pada Arkan

Akhirnya salvia mengirimkan pesan singkat kepada Arkan

SALVIAGNETL: Muff, kamu dimana aku udah sampe nih..

SALVIAGNETL: Muff kamu datengkan??

SALVIAGNETL: Please bales chat aku arkan

Berkali-kali salvia mengirimkan pesan dan juga menelpon Arkan tapi dia tidak membalas bahkan menjawabnyapun tidak.

Disisi lain seorang pemuda dan seorang pria paruh baya sedang berdebat, entah mendebatkan apa

“tolong anda memikirkan saya sedikit saja, kenapa yang anda pikirkan hanya bisnis-bisnis dan bisnis?? Apa tidak cukup anda membuat hubungan saya dan Laura hancur??” teriakan pemuda itu menggema diseluruh penjuru ruangan ini

“seperti biasa, jika kamu tidak menuruti perkataan saya, saya akan membuat keluarganya menderita, ingat itu nak”

“tapi saya mencintai dia, tolong jangan lanjutkan rencana gila anda itu, pikirkan masa depan saya” Dia terus membujuk pria paruh baya itu untuk membatalkan rencana jahatnya

“maaf, tapi kalau saya tidak melakukan ini saya akan merugi. Pikirkan juga keluargamu. Jika kamu tidak ingin membantu saya, biar saja yang melakukannya sendiri” kata pria paruh baya itu dengan nada ancaman diakhir kalimatnya

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang