47. Kulkas Mode On

176 18 0
                                    

Happy Reading

###

Sifat dingin kadang bertujuan agar seseorang tak begitu memiliki perasaan mendalam terhadapnya

Saat ini Arkan sudah bersekolah seperti biasanya, dan seperti biasa pula kalau dirinya melintasi gerombolan siswi-siswi banyak gombalan, pujuan, dan siulan yang mengiringi

"Piwit.. Cowok godain aku dong"

"Sayang.."

"Tampang dinginmu malah membuat hatiku mencair sayang"

Tetapi Arkan tetaplah Arkan, walaupun yang waktu itu dia pernah tersenyum pada para fans nya namun untuk sekarang hal itu tak akan terulang lagi

Arkan ke kelasnya hanya untuk meletakkan tasnya di bangku setelah itu dia langsung pergi ke kelas Salvia untuk membicarakan sesuatu hal

Salvia yang sedang asyik bercanda bersama dengan para sahabatnya langsung berhenti ketika dia melihat Arkan berada di depan pintunya. Tapi, Arkan tak menghampiri Salvia seperti kemarin-kemarin dia hanya berdiri di depan pintu kelas Salvia dengan pandangan datarnya

"Sal itu orang gak jelas banget hidupnya, kadang beku, kadang cair" Ketus Aurel

Risma mendelik "Katain didepan jangan dibelakang" Respon Aurel hanya mengelus-elus dadanya

"Udah Sal, samperin gih" Suruh Sintia dan Salvia pun menghampiri Arkan

Saat Salvia sudah berhadapan dengan Arkan dia bertanya "Kenapa??"

Arkan tidak langsung menjawab tapi dia hanya melihat Salvia dengan datar kurang lebih selama 5 detik

"Arkan??" Salvia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Arkan

"hah?? Oh ya.. Aku pengen nanya sama kamu" Kata Arkan

Salvia mengerutkan keningnya,
"Nanya apa??"

"Waktu kita masih pacaran apa kamu bahagia??" Tanya Arkan

Salvia berpikir kata masih yang terdapat pada kalimat Arkan barusan maksudnya apa??

"I-iya bahagialah, kamu kan sumber kebahagiaan aku" Salvia mencoba bergombal sekaligus tersenyum

Hati Arkan berdesir mendengar perkataan Salvia, dia tak sanggup untuk lebih lama melihat Salvia. Semakin lama Arkan melihatnya semakin sulit pula Arkan menjauhinya, padahal dia sudah memutuskan untuk menjalankan rencana terakhirnya tapi, kalau dia seperti ini terus mungkin rencana itu akan gagal. Dan Arkan tidak ingin itu terjadi

Arkan pun langsung pergi dari hadapan Salvia dengan nafas yang memburu, entah kenapa akhir-akhir ini dia menjadi pribadi yang cengeng. Cengeng hanya karena seorang perempuan

Dave yang baru saja dari toilet dan melihat kondisi sahabatnya yang seperti itu langsung menghampiri Arkan

"Mate lo kenapa??" Dave bertanya pada Arkan

Arkan melirik Dave sekilas,
"G-gue gak sanggup jauhin dia, dia terlalu berarti buat gue Dave" Satu persatu tetesan air mata Arkan pun jatuh, sungguh kejadian ini sangat langka bagi Dave dan juga sahabat Arkan yang lain

"Lo jangan nangis gini, lebay tau gak. Perasaan waktu dulu lo sama Laura kaya gini juga, lo gak sampe nangis" Kata Dave

Perkataan Dave justru malah membuat Arkan emosi,
"Itu berarti kalo Salvia lebih berharga dibanding Laura, lo bilang lebay Dave?? Coba kisah cinta gue sama Salvia jadi kisah cinta lo sama Risma, masih mau lo bilang gue lebay?? Hati ini slalu jadi korban keegoisan dia!!" Arkan membentak Dave

Detrás De Ti (C O M P L E T E )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang