Happy Reading
###
Sifat dingin kadang bertujuan agar seseorang tak begitu memiliki perasaan mendalam terhadapnya
Saat ini Arkan sudah bersekolah seperti biasanya, dan seperti biasa pula kalau dirinya melintasi gerombolan siswi-siswi banyak gombalan, pujuan, dan siulan yang mengiringi
"Piwit.. Cowok godain aku dong"
"Sayang.."
"Tampang dinginmu malah membuat hatiku mencair sayang"
Tetapi Arkan tetaplah Arkan, walaupun yang waktu itu dia pernah tersenyum pada para fans nya namun untuk sekarang hal itu tak akan terulang lagi
Arkan ke kelasnya hanya untuk meletakkan tasnya di bangku setelah itu dia langsung pergi ke kelas Salvia untuk membicarakan sesuatu hal
Salvia yang sedang asyik bercanda bersama dengan para sahabatnya langsung berhenti ketika dia melihat Arkan berada di depan pintunya. Tapi, Arkan tak menghampiri Salvia seperti kemarin-kemarin dia hanya berdiri di depan pintu kelas Salvia dengan pandangan datarnya
"Sal itu orang gak jelas banget hidupnya, kadang beku, kadang cair" Ketus Aurel
Risma mendelik "Katain didepan jangan dibelakang" Respon Aurel hanya mengelus-elus dadanya
"Udah Sal, samperin gih" Suruh Sintia dan Salvia pun menghampiri Arkan
Saat Salvia sudah berhadapan dengan Arkan dia bertanya "Kenapa??"
Arkan tidak langsung menjawab tapi dia hanya melihat Salvia dengan datar kurang lebih selama 5 detik
"Arkan??" Salvia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Arkan
"hah?? Oh ya.. Aku pengen nanya sama kamu" Kata Arkan
Salvia mengerutkan keningnya,
"Nanya apa??""Waktu kita masih pacaran apa kamu bahagia??" Tanya Arkan
Salvia berpikir kata masih yang terdapat pada kalimat Arkan barusan maksudnya apa??
"I-iya bahagialah, kamu kan sumber kebahagiaan aku" Salvia mencoba bergombal sekaligus tersenyum
Hati Arkan berdesir mendengar perkataan Salvia, dia tak sanggup untuk lebih lama melihat Salvia. Semakin lama Arkan melihatnya semakin sulit pula Arkan menjauhinya, padahal dia sudah memutuskan untuk menjalankan rencana terakhirnya tapi, kalau dia seperti ini terus mungkin rencana itu akan gagal. Dan Arkan tidak ingin itu terjadi
Arkan pun langsung pergi dari hadapan Salvia dengan nafas yang memburu, entah kenapa akhir-akhir ini dia menjadi pribadi yang cengeng. Cengeng hanya karena seorang perempuan
Dave yang baru saja dari toilet dan melihat kondisi sahabatnya yang seperti itu langsung menghampiri Arkan
"Mate lo kenapa??" Dave bertanya pada Arkan
Arkan melirik Dave sekilas,
"G-gue gak sanggup jauhin dia, dia terlalu berarti buat gue Dave" Satu persatu tetesan air mata Arkan pun jatuh, sungguh kejadian ini sangat langka bagi Dave dan juga sahabat Arkan yang lain"Lo jangan nangis gini, lebay tau gak. Perasaan waktu dulu lo sama Laura kaya gini juga, lo gak sampe nangis" Kata Dave
Perkataan Dave justru malah membuat Arkan emosi,
"Itu berarti kalo Salvia lebih berharga dibanding Laura, lo bilang lebay Dave?? Coba kisah cinta gue sama Salvia jadi kisah cinta lo sama Risma, masih mau lo bilang gue lebay?? Hati ini slalu jadi korban keegoisan dia!!" Arkan membentak Dave
KAMU SEDANG MEMBACA
Detrás De Ti (C O M P L E T E )
Teen FictionSalvia Agneta Laurinda, seorang gadis yang sedang memperjuangkan cintanya agar 'dia' melihatnya walau hanya sedetik Salvia mencintai seorang cowok yang di juluki "The Devil Prince" bernama Alfariel Sandy Arkan. Dan oleh karena suatu hal yang tak di...