enam

5.8K 560 114
                                    

Jaemi menghampiri Taehyung dan Hyora yang sedang duduk sambil mengobrol sedikit.

Ga deng. Lebih tepatnya, cuman Taehyung aja yang ngebacot. Hyora mah diem, saking gugupnya ngeliat Taehyung ganteng parah.

"Ehem," dehem Jaemi. Mereka berdua menoleh.

"Eh, ada kak Jaemi," ucap Taehyung sambil tersenyum. "Gimana kak? Usahanya lancar?"

Jaemi mengernyit. "Lah, elu kan kerja disi--"

"Pelanggan," ujar Taehyung.

Benar juga. Taehyung sedang berada di posisi pelanggan.

"Lancar," Jaemi menghela napas.

"Apa kabar, kak?" tanya Hyora.

"Barusan ketemu tadi siang aja, gausah tanyain kabar. Pastinya baik," jawab Jaemi.

"Santai dong, kak! Kan cuman nanya," rutu Hyora.

Jaemi berpaling kepada Taehyung. "Tae, ini udah satu jam dan restoran udah mau tutup. Kalian berdua mau stay disini sampai besok pagi?"

Hyora melihat ke sekeliling. Ya iya sih, udah pada kosong juga.

"Boleh kok, kak, kalau tinggal disini bareng Hyora sampai besok pagi," balas Taehyung dengan senyuman jahilnya.

Boleh kok, kak, kalau tinggal disini bareng Hyora sampai besok pagi.

Boleh kok, kalau tinggal disini bareng Hyora sampai besok pagi.

Boleh kok, tinggal disini bareng Hyora.
Boleh kok, bareng Hyora.

Bareng Hyora.

Bareng.

:))

Hyora masih aman gaes. Belum menggelepar.

Jaemi berlagak seperti mau memukul Taehyung, "Dasar bocah! Jahilnya kebangetan!"

"Dasar bocah! Jahilnya kebangetan!" cibir Taehyung.

Mentang-mentang ga lagi kerja ya gini.

Taehyung menatap Hyora. "Yuk, Ra, kita ke pasar malam atau kemana gitu," ajaknya.

Jaemi melotot. Kalau makan di restorannya, Jaemi masih bisa mencegah Taehyung untuk menggunakan uang lebih banyak. Kalau di pasar malam tanpa Jaemi?

"Ga! Ga boleh! Hyora udah harus pulang, yakan? Udah jam 11, nanti Chanyeol marah!" Jaemi menarik tangan Hyora. "Udah, Hyo, pulang! Gue anterin!"

"Eh, kak! Pelanggan," ulang Taehyung lagi.

Jaemi pusyink.

Intinya, Taehyung berhasil Jaemi usir, dan Jaemi mengantar Hyora pulang ke rumahnya.

"Lah? Ra, kok cepet amat pulangnya?" tanya Chanyeol sambil melirik jam. "Baru juga mau jam dua belas."

Jaemi melotot. "Mau jam dua belas? Cepat pulang? Woi, lo gila ya? Ini adek lo!"

"Oh iya! Anak sekolahan ya."

"Emang lo biasanya pulang jam gituan?" tanya Jaemi.

Mampus lo, tiang.

"E-Eh? Eng-Enggak?"

"Malah tanya balik!" Jaemi mengangkat tangannya, mengancam akan memukul Chanyeol.

Chanyeol takut.

"Kemana lo biasanya?!"

"Pe-Pe-Pe-Pe-Per--"

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang