[Season 2] - 3 : Modus-modus ala Gilan

2.5K 269 6
                                    

Kring. Kring.

Hana mengangkat telepon rumahnya. "Halo?"

"Halo," jawab suara di seberang sana.

Hana mengernyit. "Lilin, ngapain lo?"

"Jangan rindu."

"Hah?"

"Berat. Kamu gak akan kuat."

"Lo--"

Tut. Tut. Tut.

"Hah?"

Hana mendengus kesal saat telepon rumahnya berdering lagi.

"Halo?"

"Udah?"

"Udah apanya?" tanya Hana kesal. Ia tahu, Guanlin pasti sedang iseng sekarang.

Tut. Tut. Tut.

"Lilin sialan!" Hana membanting telepon rumahnya. Sedetik kemudian, ia meminta maaf berulang kali kepada benda mati itu, karena telepon itu milik ayahnya.

"Hana, bawain Kakak air, dong!" sahut kakaknya dari dalam kamarnya.

"Males, Kak! Sumurnya jauh," jawab Hana asal.

"Nanti Kakak traktir batagor!"

"Oke."

Hana melakukan apa yang kakaknya minta, dan mendecak kesal lagi saat telepon rumahnya berdering lagi.

Guanlin ngapain sih?

"Halo?"

"Ka--"

"Lilin, lo ngapain sih? Ini gak lucu, tau gak? Ngabisin pulsa doang lo!"

Telepon rumahnya ia banting, lalu Hana kembali meminta maaf.

------

Hana berjalan memasuki perkarangan sekolah. Mumpung hari ini ia bisa bangun pagi, mengapa ia tak mengikuti mobil Kakaknya dan berjalan sebentar di sekolah sebelum pelajaran dimulai?

Hana sangat menyukai situasi ini. Adem, suasana riuh, namun nyaman.

Tapi ada aja sih, yang namanya merusak kenyamanan.

Suara motor yang berat terdengar dari jauh.

Hana berbalik, melihat siapa yang telah mengganggu kenyamanan di pagi harinya yang berharga itu. Lai Guanlin, lagi.

"Pagi," sapa Guanlin. Ia menyamakan kecepatan sepeda motor ninjanya dengan kecepatan berjalan Hana.

"Pagi," jawab Hana balik.

"Aku mau ngeramal sesuatu."

Hana mengernyit. "Gausah sok belagu, gausah pake aku-kamu."

"Nanti siang, kita pasti ketemu di kantin." Guanlin pun melaju, meninggalkan Hana yang bingung mendengar perkataan Guanlin.

Kalau gak di kantin, palingan juga di rumah Chanyeol.

Aneh.

Siang harinya, di kelasnya yang baru itu, tanpa Hyora, tentunya, Hana duduk sendirian. Ia bosan.

Hana, yang sejak kecil sampai SMA 2 sudah merusuhi orang-orang sekitar, sepertinya disantet oleh seseorang.

Ia seperti tak mempunyai semangat hidup. Bahkan ia tak ingin mencari Jimin lagi.

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang