tujuh belas - Taehyung's pov

2.3K 316 15
                                    

Yap! Bagus sekali! Karena ada beberapa yang bilang perasaannya ga enak, gue jadi semangat update lagi. Bagus sekali! Gue jadi ga belajar malam ini. Masih gamau vote?

Doakan semoga besok pagi gue sempat bangun pagi biar bisa belajar :)

----------

"Bang! Nenek panggil," kata Taeyong dengan wajah datarnya, seperti biasanya. "Lo diminta panen selada."

"Selada? Bukannya semalam udah?"

"Gatau. Turun aja kenapa?!" Taeyong membanting pintu kamar sementara gue. Yeu, padahal udah tau kalau rumah nenek terbuat dari kayu, bukan bata.

"Nek, kenapa?" tanya gue sambil menuruni tangga. Nenek terlihat melamun di kursi goyangnya. "Nek?" ulang gue sekali lagi.

"Oh, Taehyung, ya. Kenapa?" tanya Nenek balik.

Lah loh leh?

"Tadi kata Taeyong, Nenek manggil."

"Ah, iya. Nenek lupa. Maklumin, ya."

"Iya, Nek. Kenapa manggil, Nek?"

"Gini, Taehyung," Nenek meraih tangan gue dengan tangannya yang lumayan bergetar karena penyakit Parkinsonnya. "Kamu kan udah di rumah Nenek selama hampir seminggu, balik dong, ke kota lagi. Kasihan Taeyong, dia jadi gabisa ketemu sama teman-temannya. Kamu juga, kan udah tahun terakhir. Nanti kalau ga lulus, gimanan?"

"Gapapa kok, Nek. Ujian Semester masih lama," jawab gue. Sebenarnya, gue enggan balik ke kota, karena gue malu. Gue malu terhadap Hyora dan bang Chanyeol. Gue juga malu terhadap kak Jaemi. Bagaimanapun juga, kak Jaemi merupakan orang yang membantu gue survive sendirian di kota.

"Bukan. Sejak Taeyong pindah ke sekolah kamu, dia jadi kelihatan lebih ceria. Sepertinya, teman-temannya disana baik semua ya?"

Mata gue menangkap bayangan Taeyong yang sedang berdiri di tangga, mendengar percakapan kami. Gue menoleh, lalu melihat wajah tampannya yang selalu datar.

Apanya yang ceria?

"Tapi Taehyung ga punya tempat tinggal disana lagi, Nek. Taehyung lupa perpanjang kontrak rumahnya," dusta gue. Padahal, rumah gue dihancurkan oleh preman-preman yang malam itu mengganggu Taeyong.

"Kalau begitu, panjangin kontraknya, dong."

Aduh, Nek. Kalau segitu gampangnya, Taehyung udah ga pulang.

"Yaudah, Nek. Taehyung coba ke kota dulu."

-------

Karena Taeyong akan berada dalam bahaya jika ia kembali ke kota ini lagi, ia gue tinggalkan di desa. Selain itu, Nenek juga butuh seseorang untuk menjaganya.

Tujuan pertama gue sebenarnya rumah bang Chanyeol. Tapi, udah satu malam bang Chanyeol ga pulang ke rumah. Gue melihat Hyora yang membuka kain gorden yang menutupi jendelanya. Hyora selalu melihat ke luar, sepertinya menunggu kapan bang Chanyeol akan pulang. Gue menginap di pos ronda komplek perumahan Hyora. Keesokan harinya, gue menunggu bang Chanyeol lagi, manatau ia akan pulang.

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang