enam belas

3.6K 636 25
                                    

Heran yah, ini banyak yang baca tapi gada muncul notif vote. Apa wattpad gue error?:)

"AN--"

"Jangan jerit!"

"An--"

"Jangan pake anjing!"

"Jadi gue pake apa, an--"

"Nah!"

"--jay."

"Dodol."

"Sumpah, demi apa?! Si Hyunjong? Hyunjo--"

"Hyunjoon," ralat Hyora.

"Iya itu. Dia nyari elu sampai ke restoran kak Jaemi?"

"Gue gatau juga, itu dia kebetulan, atau memang ikutin gue."

"Gila! Sumpah, enak banget elu!" Suara Hana melengking.

"Hah? Enak apanya?"

"Punya abang cogan, gebetan cogan, sekarang stalker cogan. Emak lo ngidam apa sih?"

"..." Hyora stres. Hyora pasrah.

Makhluk bernama Hana ini memang harus disleding sekali dulu.

"Eniwei, Taeyong gimana? Sama kak Taehyung gimana juga? Belum ada kabar nih? Ujian semester gimana? Tugas kelompok kita gimana? Terus tugas musik kita? Dan acara natal gimana?"

"Han, lo mending pindah jurusan ke IPS atau masuk SMK aja. Lo berjiwa rapper banget."

"Anjay."

"Mulut lo juga pedes banget, leh ugha jadi kayak Agust D."

"Serah lo, Hyo. Gue cuma nanyain kabar cogan doang."

"Cogan ditanyain, cecan kayak gue engga?"

"Plis, Hyo. Lo itu standar kalau dibandingin sama gue."

"Ba--"

"Selamat pagi, anak-anak," sapa pak Taeyang sambil memasuki kelas. Memang mata pelajaran matematika merupakan pelajaran pertama di pagi hari Kamis itu. Tapi, pak Taeyang tidak membawa buku sama sekali. Biasanya kalau pak Taeyang memutuskan untuk memberikan kuis, akan diumumkan terlebih dahulu, selain itu, pak Taeyang pasti akan masuk ke kelas dengan membawa setumpuk kertas yang sangat tebal.

Maklum, pak Taeyang tipe guru yang memberikan banyak sekali soal dengan kepercayaan 'Lebih banyak latihan lebih baik'.

"Tenang, anak-anak. Hari ini kita jam kosong, ya," kata pak Taeyang yang membuat kelas Hyora berseru senang.

"Bapak terbaik!" sahut Seungcheol.

Jangan ditanya lagi. Dia memang si ketua kelas, namun kelakuannya hampir sama dengan preman kelas, namun ditambah dengan kedisiplinan dan nilai bagus saja. Selain itu, Seungcheol hanyalah anak pecicilan yang kebanyakan micin.

"Kenapa kok tiba-tiba jam kosong, Pak?" tanya Seungkwan.

Selain baik dan berbudi, pak Taeyang juga bertanggung jawab akan pekerjaannya sebagai guru, sehingga jarang sekali ia tidak hadir mengajar meski ia sakit atau ada urusan keluarga.

"Karena kita kedatangan salah satu sponsor terbaru di sekolah kita. Kenalkan, Pak Heo," Pak Taeyang memulai tepuk tangan yang diikuti oleh murid-muridnya, terkecuali Hyora.

Heo Hyunjoon melangkah masuk ke dalam kelas. Dirinya tersenyum sambil membungkuk untuk mengucapkan terima kasih. Matanya mencari-cari diantara siswa-siswi, dan berhenti disaat ia menemukan,

"Park Hyora," gumamnya.

Ini gue publish dulu ya, masih hiatus, tapi karena cerita ini banyak yang ngeadd ke dalam library tapi ga di vote, gue memutuskan untuk publish satu chapter, meskipun pendek doang tapi nambah deg-degan kan sama si Hyunjoon? :)

Intinya lo semua yang siders, kalau anon terus, gabakal dinotice oppa, lho. :)

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang