empat belas

4.1K 412 32
                                    

Sejak malam itu, Taehyung dan juga Taeyong tidak hadir ke sekolah. Jaemi sudah mencoba untuk menghubungi Taehyung, tapi tak diangkat. Chanyeol sampai mengerahkan beberapa orang untuk mencari tahu tentang kabar mereka, tapi kedua bersaudara itu bagaikan hilang dari muka bumi.

Sempat muncul pemikiran di benak Hyora : bagaimana kalau ternyata mereka berdua diculik oleh preman kemarin?

Tapi yah, positive thinking dulu. Mungkin aja, mereka ga punya kuota, jadi ga sempat ngabarin Hyora dan kawan-kawan. Atau mungkin aja mereka berdua balik ke kampung halaman.

Iya, mungkin aja.

Berhari-hari tanpa gebetan dan juga teman sebangku itu rasanya gak enak banget. Hyora jadi duduk sendiri, melamun sendiri, tidur di kelas sendiri.. ga enak, pokoknya

Biasanya, Hyora selalu mencolek-colek tangan Taeyong kalau ia tertidur di mata pelajaran Pak Taeyang. Biasanya, Hyora selalu memandang wajah Taeyong saat ia tertidur pulas. Biasanya, Hyora selalu meminjamkan catatan atau PRnya kepada Taeyong. Kini? Yang ada malahan Hyora yanh ditanya Hana, kemana perginya sang pangeran kelas.

Eits, jangan salah. Ditanya sih ditanya, tapi bukan cara menanyakan hal yang biasa, cara nanyanya gini : "YOYONG MANA SIH? KAN GUE KANGEN JADINYA! HUEEEEEE YOYONG KEMANA? YOYONG KEMANA?! LILIN! LO LIAT YOYONG GA?"

Jangan lupa efek dramatisnya. (air mata palsu dan musik dramatis)

Taeyong sih mendingan. Nah, ini nih, Taehyung! Dia yang gak datang, Hyora yang dicari sama kakak kelas yang hitz.

Contohnya? Irene, Seulgi, Joy, Yeri dan Wendy.

Parah banget. Sewaktu Hyora dicari, eh, pintu kelasnya didobrak begitu saja, padahal Pak Taeyang masih ada di dalam. Heran, masih ada saja manusia yang tidak takut disleding oleh Pak Taeyang.

Lima kakak kelas itu mengatakan, Taehyung merupakan aset berharga sekolah mereka. Pangeran sekolah. Ganteng, tinggi, berbakat, baik, sopan, dewasa, goals deh pokoknya.

Tapi gimana, ya, kalau mereka tau Taehyung itu sebenarnya *ehem* ga punya uang?

Mungkin Taehyung langsung ditinggalkan begitu saja.

"Hyora, Taeyong masih belum datang?" tanya Pak Taeyang. Mampus, nama Hyora sudah diingat. Hukum anak SMA : Kalau nama lo gak diingat, lo gak bakal dipanggil untuk kerjain soal susah di papan.

"Be-Belum, Pak."

"Kamu sudah coba menghubungi dia?"

Hyora mengangguk. "Sudah, Pak."

"Kalian kan teman sekelasnya. Kalau ada yang tidak hadir, tolong tanyakan kabar mereka, ya. Kalau Taeyong sudah ada kabar, kabari saya," Pak Taeyang memandangi seluruh kelas sebentar. "Yap, mari kita mulai pelajarannya."

Hana berbalik, menatap Hyora. Kangen yoyong nih.

Iya, tau. Gue kangen kak Taehyung.

Kangen yoyong! Hueeeeeeee!

Bego lo! Iler lo keluar tuh! Malu dilihat Guanlin!

Eh anying iler gue ga pake keluar tanpa izin!

Bodo amat, buset!

Hana berpaling.

Begitulah telepati mereka.

----------

Pulang sekolah, Hyora bareng Guanlin lagi. Kali ini tanpa Hana dan Taeyong. Guanlin pun hanya mengantarkan Hyora ke rumah, senyum, lalu pamit pulang.

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang