dua puluh delapan

3K 294 20
                                    

Wanita itu memimpin teman-temannya maju menghadapi si tokoh antagonis tersebut. Kayak di semua film action, kayak pas dia jalan, ada wind effect dan juga background music yang kece banget.

Wih, keren. /g

"Cara kotor maksudnya gimana, Hun?" bisik Baekhyun.

Sehun mah sabar atuh. Dia hanya membalas, "Ganggu momen keren aja lu, Baek."

Sebagaimana biasanya kaum Baekhyun, Daehwi juga menanyakan hal tersebut. Eh, Daehwi lebih ke menggumamkan hal tersebut.

Soalnya dia tahu, kalaupun dia nanya, ga bakal ada orang yang ngejawab dia.

Baekhyun dan Daehwi kan termasuk dalam kaum orang seperti Hana.

Kaki Jaemi terus melangkah maju, seperti yang dilakukannya dulu ketika Hyunjoon mengancamnya saat zaman SMA mereka. Ia tak peduli lagi, mau masuk kembali ke penjara pun, atau apapun, terserah. Yang penting Hyora selamat.

"Eits, tunggu dulu tapi," potong Hyunjoon.

Yeu, merusak momen doang lu, tayi.

Hyunjoon mengeluarkan pistolnya, sama seperti Zitao yang mulai membagikan pistol-pistol tersebut kepada teman-temannya.

Jaemi mendengus geli. "Masih zaman ngancam pake pistol?"

"Gimanapun, lo pasti ga bisa gerak kalau ada pistol," balas Hyunjoon.

"Sebenarnya, gue enggan ngeluarin mereka. Tapi, yah, mau gimana lagi? Habisnya lo pakai gituan," Jaemi mendelik. Sumpah, Hyunjoon kebingungan sekarang.

"Jangan-jangan lo mau pakai Javelin?"

Fyi, Javelin selain merupakan nama panggilan Jaemi, ia juga merupakan salah satu senjata yang dipakai oleh angkatan militer. Dulu, Jaemi sangat gemar menggunakan senjata itu kalau terjadi pertempuran yang melibatkan nyawa orang lain. Makanya, Jaemi dipanggil Javelin.

Yah gitu.

"Kaga lah, buset, gua kagak punya Javelin," jawab Zitao dengan polosnya yang membuat semua orang termasuk lawan ingin menoyor kepalanya.

Otak Jaemi sedang berputar cepat. Ia sedang memikirkan kata-kata apa yang cocok untuk memanggil pasukannya yang lain, tapi harus keren.

Ya iyalah, masa manggil pake, "Bang! Bantuan, Bang!"

Ga elit.

Ah, iya. Dirinya terpikir akan kalimat yang dipakai oleh Besi Pria saat di film Kapten Amerika.

"Underroos!" teriaknya.

Monsta X langsung turun dari atas atap itu menggunakan tali yang terikat di pinggang mereka. Meski hanya berjumlah tujuh orang, mereka sanggup melumpuhkan setidaknya belasan orang.

"Bangsat!" umpat Hyunjoon.

Melihat beberapa temannya sudah berada di bawah kuasa orang-orang Jaemi, Hyunjoon memutar otaknya keras supaya wanita di hadapannya itu tidak berbuat macam-macam lagi.

Ah, iya. Highlight dari malam ini kan Hyora.

"Lo kira i--"

"Kak Jaemi!" Hyora berlari keluar, melewati Hyunjoon yang kembali mengumpat kesal.

"Lee Sangyeon!" Hyunjoon mendengus. "Gue udah tau, pasti kayak gini! Pasti!"

Jaemi tersenyum remeh. "Jadi? Sekarang Hyora udah aman, kita udah ga punya urusan lagi, bye."

"Eh, tunggu dulu, dong!" Hyunjoon tiba-tiba tertawa seperti orang kerasukan. Aneh tapi ganteng. Ya gitu.

"Apa lagi sih?" Baekhyun mulai jengah. Ciah sifat tante-tantenya keluar.

Ikatan -kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang