Akhirnya.
Taehyung tamat, Hyora naik ke kelas tiga. Kudu tumpengan, soalnya Hyora, dengan otak dugongnya, dapat naik ke kelas tiga.
Puji syukur kami panjatkan pada TYME.
Taehyung dan Hyora sudah menjalani hubungan mereka selama delapan bulan. Wih, keren.
Satu bulan lagi, anaknya udah bisa dilahirkan.
Ehem.
Ngomong-ngomong soal anak, Jaemi sudah mengandung anaknya selama empat bulan. Jangan ditanya lagi, para perusuh rumah Chanyeol (Hyora, Hana, Taehyung, Taeyong, Guanlin, dan juga Chanyeol sendiri) sangat senang begitu mereka mengetahui kabar Jaemi hamil.
Dibikin di London.
Mantap, 'kan?
Iyalah, Chanyeol mah jago. Sekali bikin langsung jadi, meski bikinnya telat empat bulan karena kerjaannya numpuk.
Lah kok jadi bahas ini sih.
Anyway, life's good.
Taehyung langsung fokus pada karirnya menjadi seorang model, diikuti oleh adiknya, Taeyong. Guanlin, well, dia menyerah menjadi seorang musisi dan lebih fokus pada bidang studi matematika. Bulan depan, ia akan berpartisipasi dalam olimpiade matematika. Hana? Dia udah jadian sama Jimin, si adik kelas unyu.
Untuk teman-teman Jaemi dan Chanyeol, semua juga berjalan dengan baik. Tao tidak lagi bermain-main dengan senjata, Sehun lulus menjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama dan sudah bertunangan dengan Keket, lalu Mirae juga akan menikah dengan Xiumin.
Jangan ditanya lagi. Keket dan Mirae selalu mengelu-elukan kehidupan pernikahan. Begitu Jaemi menikah, mereka juga meminta kepada pasangan masing-masing untuk segera menikah.
Ya kalau mintanya sama pasangan orang lain kan bisa berabe jadinya.
Eh, tunggu dulu. Hyora sedang bersinar matanya.
Bukan, bukan Taehyung. Hyora sedang berada di sekolah, sedangkan Taehyung sedang bekerja sekarang. Lantas, siapakah yang membuat mata Hyora bersinar?
Oh.
Gadis itu.
Namanya Im Shinhee.
Pindahan dari Korea, asli Korea.
Tentu saja. Hyora yang berjiwa fangirl itu sangat mengagumi Shinhee. Orangnya cantik, (sepertinya) baik, dan rambutnya indah.
Apalagi, Shinhee berasal dari Korea.
Hyora sudah dengan sangat antusias menunggu jam istirahat, untuk berkenalan dengan Shinhee. Akhirnya, orang Korea asli!
"Jogiyo," sapa Hyora, sok dengan bahasa Koreanya. Meski tidak fasih berbahasa Korea, setidaknya ia dapat mengatakan berbagai frasa yang simpel, untuk berkenalan dengan Shinhee. (Permisi.)
Shinhee tak mengeluarkan suara, tetapi hanya mengangkat kedua alisnya dan menatap Hyora. Senyuman menghiasi bibirnya.
Hyora mengerti kalau Shinhee sedang bertanya ada apa?
"Joneun Park Hyora imnida." (Saya Park Hyora.)
Wajah Shinhee langsung cerah. "Bangawayo, Hyora-ssi. Jo Im Shinhee imnida! Naneun yeogi saeloeun, jebal naleul dowajuseyo." (Senang bertemu denganmu, Hyora. Saya Im Shinhee! Saya baru pindah kesini, tolong bantu saya.)
Hyora merutuki Shinhee dalam hati. Mau kenalan biar (kali aja) diajak ke Korea jalan-jalan, eh malah ngoceh mantra bahasa Korea.
Hyora ne doang. Dia sama sekali gak ngerti apa yang dikatakan oleh Shinhee.
Karena Hyora merasa awkward dengan situasi dimana ia tak bisa berkomunikasi dengan Shinhee, Hyora hanya menggesturkan kalau ia akan pergi ke tempat duduknya saja.
Tapi, sebelum ia dapat meninggalkan tempat duduk Shinhee yang tak jauh dari tempat duduknya sendiri, tangannya ditahan oleh Shinhee.
"Geunde," Shinhee tampak ragu mengatakannya, "geu saram hante sogaesikyeo jul su-iss-eoyo?" (Tapi, bisakah kamu mengenalkan aku kepada pria itu?)
Shinhee dengan malu-malu menunjuk kepada orang yang sekelas dengan mereka.
Salah satu anggota Seventeen. Termasuk yang paling tampan di sekolah ini. Bermata indah. Bertubuh tinggi. Berkulit putih. Fitur wajahnya seperti orang Amerika.Choi Hansol, atau Vernon.
Hyora kagum. Ia mengerti kalau Shinhee ingin berkenalan dengan Vernon.
Nih cewek baru datang ke Indonesia, udah minta dikenalin sama Vernon aja. Boleh juga seleranya.
Hyora hanya tertawa lalu memanggil Vernon untuk menghampiri mereka. Raut wajahnya aneh begitu ia menyadari kalau murid baru itu memandang Vernon dengan kagum.
"Kenapa, Hyo?" tanya Vernon.
Hyora menggelengkan kepalanya. "Gak, ini Shinhee mau kenalan sama lo."
Sekelas langsung ciye-ciye. Tentu saja, dimulai dari si Seungkwan yang cerewet banget.
"Halo, gue Vernon," kata Vernon langsung. Ia lebih senang menggunakan nama panggilannya daripada nama aslinya.
Hyora menggeleng lagi. "Dia gak ngerti bahasa Indonesia, lupa ya?"
"Jadi pake apa?"
"Im Shinhee imnida," kata Shinhee langsung.
"Buset," kata Vernon.
------
Hana kesal. Sudah tak satu kelas dengan Hyora, sekarang malah Hyora terlihat lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan si murid baru.
Jimin kemana? Hilang.
Dua bulan berpacaran dengannya, Hana malah merasa seperti jomblo!
"Huft," Hana cemberut, "kenapa Jimin gak kayak Kak Taehyung sih?"
Semua orang tahu, Taehyung itu pacar idaman banget. Tiap hari rela datengin kelas pacarnya kalau gak ada jadwal. Harusnya, ia memanfaatkan waktu itu untuk belajar atau melengkapi catatannya.
Tiba-tiba, Hana merasa ada seseorang yang merangkulnya dari belakang.
"Cemberut aja nih?"
Hana memukul orang itu. "Guanlin! Lo bisa gak, jangan kayak hantu?"
Guanlin tertawa renyah. Hana memang latah.
"Kenapa? Jimin hilang?"
"Iya."
"Putus ajalah, lagian dia juga kayak pihak pasif gitu."
"Lilin," Hana menghela napasnya pelan, "lo tau kan, kalau otak gue itu bego banget? Pihak pasif itu apaan?"
"Yah gitu. Dalam hubungan kalian, cuma lo yang tampaknya ingin menjalaninya. Dia cuma iya-iya. Lo selalu nraktir dia kalau kalian kencan, yakan?"
"Sembarangan." Hana menoyor kepala Guanlin yang langsung sigap menangkap tangan Hana.
"Jangan bohong. Gue cowok, dan gue tahu apa yang dipikirkan oleh cowok hanya dengan melihatnya."
"Gue pacarnya. Gue tahu apa yang dilakuin oleh pacar gue."
Guanlin mendengus. "Lo tahu kan kalau gue adiknya Kak Jaemi?"
"Terus?"
"Kak Jaemi itu observant. Gue, sebagai adiknya, juga observant. Kami tahu yang dipikirkan oleh seseorang menurut tindakannya."
"Otak gue gak sampai, Lilin."
Guanlin melepaskan tangannya dan berjalan menjauh. "Mungkin mempertahankan sesuatu yang lo dapatkan dengan susah payah itu penting, tapi kalau terlalu kuat mempertahankan, lo akan melukai diri sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan -kth
Short Story"Lo jalani hubungan kayak ikatan kimia aja." -Hyora "Gue gamau ikatan phi, maunya ikatan sigma." -Taehyung "Au ah, masa bodo. Ini kimia apa cinta njir?" -author