Ikatan -kth

NEW YEAR's SPESIAL

Jadi ini cerita sepe-sial untuk kalyand para jones alias jomblo ngenes di malam tahun baru (atau tahun baru, terserah).

Ini sedang menceritakan masa lalu Jaemi yang kelam dengan Chanyeol sebagai cahayanya, ya. Ea.

Salam jones.

-------

Wanita itu berjalan dengan cuek. Pandangan siswa-siswi lain tertuju padanya, namun ia tak menggubrisnya dan terus berjalan. Yang ada di otaknya kini hanyalah satu; Park Chanyeol.

Siapa pria itu? Kenapa ia tiba-tiba mengajaknya berbicara seolah-olah ia sudah sangat akrab dengannya?

Jaemi membuka pintu kelas dengan kasar, seperti biasanya. Kelas itu, yang sudah terbiasa melihat kelakuan Jaemi yang tak acuh, hanya hening sebentar lalu ribut kembali. Ketika Jaemi mendudukkan pantatnya di kursi kayu berwarna coklat itu, Mirae--sahabatnya, menyahut, "Balik juga lo. Gimana? Ada perubahan?"

"Ga. Biasa doang. Penjaranya kaga elit." Jaemi mendengus.

Memangnya apa yang diharapkan dari yang namanya penjara? Jeruji besi beserta perlakuan yang biasanya diberikan kepada binatang itu sudah biasa di benak Jaemi.

"Gila, gila. Parah banget tuh Hyunjoon," gumam Mirae.

"Iya, parah. Tuh anak malah lari pake uang bapaknya." Jaemi sempat ragu sebentar. Apakah ia harus memberitahukan tentang pria bernama Chanyeol itu kepada Mirae?

Ah, masa bodoh. Ia harus memberitahukan hal itu kepada Mirae. Bagaimanapun, Mirae adalah sahabatnya.

"Rae," panggilnya yang membuat Mirae mendongak. "Gue ketemu cowok."

"Oh ya? Gue juga," balas Mirae dengan enteng. Ia menunjuk ke sekeliling sambil berkata, "Ini semua cowok di kelas ini."

Jangan salahkan Jaemi yang menoyor kepala Mirae.

"Gue serius."

"Gue juga."

Jaemi mendengus. "Cowok yang gue temui itu kakak kelas kita."

"Hah?? Gue juga!"

"Lah? Siapa?"

"Tuh, ada kak Sehun, kak Jongin, kak--"

"Bukan! Bukan itu maksud gue!"

"Lah, terus apaan?"

"Lo kenal Chanyeol ga? Park Chanyeol? Barusan tamat tahun ini."

"Hah? Siapa? Cayol?"

"Chanyeol, bangsul."

"Ah! Yang tinggi, terus telinganya lucu gitu kan?"

Jaemi menggeleng. "Gatau. Pokoknya dia ganteng."

"Iya, terus?"

"Ya gue ketemu dia aja."

"Di?"

"Penjara."