Tujuh

5.8K 324 11
                                    

Aku melangkah gontai menuju gerbang sekolah. Moodku benar-benar buruk, sangat buruk. Semua hal yang aku lalui hari ini adalah kesialan bagiku.

Dan hari ini, tumben sekali Adriell tidak menghampiriku. Pesan yang kukirim tadi pagi juga tidak sama sekali dibalas, dibaca saja tidak. Kemana Adriell?

Mataku mencari ke kanan dan kiri..

Dan mataku menangkap pemandangan yang membuat hatiku panas, ini melebihi panas disiang hari saat menunggu macet di jalan.

Adriell bersama seorang cewek, dan kalian tau siapa ceweknya.

Naina...

Sahabatku, ada hubungan apa mereka?

Apa semua ini saling bersangkutan, dari sikap Naina yang berubah kepadaku, lalu Adriell yang seperti menjauhiku.

Apa semua ini hanya permainan semata?

Adriell mempermainkanku?

"Aileen bodoh," gerutuku.

Tangan Adriell mengacak-acak rambut Naina dengan mesra, mataku serasa ingin mengeluarkan air mata yang sedari tadi aku tahan sebisa mungkin.

Kenapa harus seperti ini?
Lalu apa maksud dari sikap manis Adriell kemarin?

Kakiku berlari menjauh dari kedua orang yang asik bermesraan, tanpa tahu ada hati seseorang yang terlukai.

Aku tidak bisa menahan air mataku lagi, ini menyakitkan.

Untuk apa Adriell memberi harapan lalu dihempaskan begitu saja dengan perlakuaannya dengan cewek lain di belakangku.

Dan, kenapa harus Naina? Apa tidak ada cewek lain selain sahabatku, orang yang sangat aku percaya malah mengkhianatiku.

Kakiku membawaku ke taman belakang, aku menduduki diri di bangku yang berada di taman belakang dengan mata yang terus-menerus mengeluarkan air mata.

Ini menyebalkan, mengapa aku menjadi cengeng seperti ini jika masalah cinta.

****

Gua bodoh, salah tanggap dengan situasi yang ada.

Go Away [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang