TujuhBelas

4.8K 257 4
                                    

Setelah sarapan aku langsung bersiap-siap untuk mengikuti Adriell. Aku mendapatkan informasi dari seseorang jika ia melihat Adriell di kafe tadi.

Aku segera bergegas menuju kafe, hari ini aku memilih membawa mobil sendiri. Karena mengikuti orang menggunakan kendaraan umum sangat ribet.

Jalanan hari ini tidak terlalu padat, lampu merah membuatku kesal. Aku takut Adriell sudah pergi dari kafe tersebut.

Lampu merah berganti dengan hijau, aku langsung menancap gas.

Kafe ini sering aku kunjungi, dulu. Tapi sama siapa ya, aku lupa. Mungkin karena terlalu lama.

Saat aku membuka pintu kafe, tidak sengaja aku menabrak bahu seorang cewek.

"Eh maaf, mba."

"Iya, gapapa."

Cewek tersebut langsung berlalu dari hadapanku, tanpa menatapku. Aku menatap punggung cewek yang sedang menunggu taksi, aku seperti mengenalnya. Tapi siapa?

Aku langsung berjalan masuk, mengedarkan pandangan kesegala arah. Sampai pandangaku terarah keseorang laki-laki yang sedang membaca sesuatu, aku telat.

Seseorang yang Adriell temui sudah pergi.

Adriell berdiri, lalu berjalan kepintu keluar. Aku langsung menundukan kepalaku.

Merasa sudah aman aku langsung berjalan menuju meja yang beberapa menit lalu ditempati oleh Adriell.

Aku melihat sebuah kertas, semacam surat.

Karena rasa penasaranku yang memuncak aku langsung membuka surat tersebut.

Hai, El. Tadinya aku mau ngasih ini langsung, tapi aku terlalu takut berhadapan denganmu. Takut aku belum bisa mengontrol perasaanku, aku bodoh ya. Aku yang mengakhiri tapi aku pula yang tidak bisa melupakan, eits, bukan berarti aku mau kita seperti dulu lagi ya. Apa kabar, El? Apa kamu masih bersama Nai? Atau kamu sudah berpaling dengan Nia?

Surat ini, cuman salah satu cara aku buat ngasih tau kamu, aku kangen kamu. Tapi kayaknya aku salah waktu bilang seperti ini saat semua hal yang mungkin buruk telah kita lalui. Stop mainin perasaan seseorang, El. Perempuan bukan hanya aku, lagi pula aku yakin kamu pasti bahagia bersama perempuan lain, tapi bukan aku.

Tertanda Olin(:

Siapa Olin, Nai, dan Nia?

Terlalu rumit, dan sangat rumit.

****

Hal yang membuat kepalaku hampir pecah, bahkan kalian adalah orang orang disekitarku.

Go Away [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang