6. PERTEMUAN SINGKAT

778 49 0
                                    

Dear diary

Tadinya aku ingin membenci nya. Tapi niat itu langsung ku urungkan. Karena aku tau hati ini tidak bisa dibohongi. Kau tau? Sekarang aku memikirkan mu.

Tapi aku tau kau tak akan pernah memikirkan ku. Karena apa? Karena kamu itu bukan siapa-siapanya aku.

Jangankan pacar sahabat saja bukan. Ya kita hanya sebatas teman, teman yang tak akan pernah menjadi seorang kekasih.

Well...kini aku masih memikirkan nya. Memikirkan apakah dia sehat? Apakah dia baik-baik daja? Ahh...sudahlah semuanya hanya sia-sia.

Tapi...Aku juga manusia, aku memiliki akal, perasaan, dan lagi aku juga punya hati.

Ranessa miranda.

" put lo tuh cowok pertama yang mampir di hati gue tau gak" kata Ran di sertai Ran cengar cengir sendiri.

"Ahh udah jangan mikirin putra terus. Mending gue tidur aja deh" ucap Ran sambil memukul mukul kepalanya pelan.

***

" Ran lo suka gue? Kenapa. Maaf ya Ran gue hanya nganggep lo tuh temen, jadi lo jangan harap jadi pacar gue. Gue tuh gak suka lo!!!" Desak seseorang keras.

Orang itu tepat di depan Ran dia berdiri tegak. Menghadap Ran.
Tunggu kok suaranya familiar ya. Ucap Ran dalam hati.

"EHH!!! LO BUDEG ATAU TULI SIH??!!! Ohhh atau jangan- jangan lo ga bisa ngomong ya?! Jawab" gertak orang itu.

Lalu dia berjongkok tepat di depan Ran. Lalu mendekat kan mukanya kedepan muka Ran. Apa???!!! Putra???!!!

***

"TIDAKKKK!!!HENTIKAN" keringat dingin menyelimuti tubuh Ran. Dia tak kuat melihat semua yang ada dimimpinya. Dia terbangun. Dan menglap keringatnya yang bercucuran.

" hah...hah...ternyata hanya mimpi" ucap Ran lega.

" sial masih jam 00:02 lagi.gue ga bisa tidur kalo habis mimpi buruk dan terbangun" Ran menggerutu kesal.

Dan akhirnya dia berusaha untuk fokus pada tujuannya. Yaitu tidur kembali. Lama kelamaan tujuannya tercapai karena ya berhubung masih malam juga kan.

***

"Mah Ran berangkat dulu ya..." ucap Ran sembari mencium punggung tangan mamah nya.

" Ran, nanti siang kamu pulang nya agak cepet ya" kata mamah nya menahan Ran yang ingin pergi.

" kenapa mah?" Tanya Ran. Heran.

" adik kamu mau dateng dari jogja" ucap mamah nya gembira. Ran sudah bisa menebak dari raut wajah mamah nya yang sangat ia cintai.

Ran POV ' on '

Iya aku itu anak sulung dari 2 bersaudara. Dan adik aku ini waktu SD dibawa ke jogja oleh tante ku. Dan dia sekarang sudah smp kelas 7 di smpN jogja. Dan sekarang dia sedang ingin berlibur disini.

Walaupun ini bukan liburan tapi sekarang akhir pekan. Mungkin dia akan menginap 2 hari atau 3 hari kedepan.ya tentu saja dia bolos sekolah. Seperti biasa.

Ran POV 'off '

*SETIBA DISEKOLAH*

DUAKK...tepat di koridor dimana waktu itu Ran bertabrakan dengan putra. haduh kok gue kerjaannya nabrakin orang mulu sih.ucap Ran dalam hati, karena dia merasakan tubuhnya menabrak seseorang.

" ehhh maaf ya...tadi gue gak sengaja...lo ga apa-apa kan?" Tanya Ran kepada perempuan yang tadi di tabraknya itu. tunggu di nangis? Apa gue nabraknya keras ya?. Ucap Ran dalam hati, dia khawatir.

" ehhh kok lo nangis sih...ma...maafin gu..gue ya. Gue ga sengaja" Ran memang benar benar tak bisa menghibur.

" gue gapapa kok...ehhh lo Ranessa nirmala anak kelas VIII C kan?"kaget, Sekarang giliran dia yang angkat bicara. Dan itu membuat Ran lebih tenang.

" hay pekenalkan nama gue SAVIRA PERMATA... lo bisa panggil VIRA. anak kelas VIII H" katanya sambil mengulurkan tangan.membuat Ran sangat lega kali ini.

" ehh salam kenal ya...tunggu kok gue gak pernah liat lo ya?"ucap Ran.dan menyambut tangannya. sekarang giliran Ran yang berbicara lagi...penyakit Ran kumat. Yaitu penyakit kepo nya yang overdosis.

" oh masalah itu gue jarang keluar kelas. Jangan kan lo. Lo gak pernah liat gue kan? Gue juga gak pernah liat lo" jelasnya panjang. Namun Ran tetap saja tidak mengerti.

" tapi kalo lo gak pernah liat gue kok lo bisa tau nama gue sih?" Tanya Ran kembali.

" kan kita sehati" katanya lagi. Yang kini membuat Ran terkekeh. Dan Ran melupakan masalah barusan. Yaitu masalah mengapa dia menangis.lalu mereka berlalu pergi dari koridor menuju kelas masing masing.

TETTT ....TETTT.....

" eh Ran bel masuk" ucapnya sambil menunjuk kearah TOA yang berbunyi kencang.

" terus..." tanya Ran sambil mengangkat sebelah alisnya. Heran. Tapi disitu Ran sudah menahan mati-matian tawa nya yang ingin meledak.ya ya dia hanya bercanda. Dia mengerti semua yang Vira katakan.

" terus? Ya kita masuk lah...masa kita pulang" jawabnya kesal sambil berjalan menjauh dari Ran. Lalu disusul dengan tawa Ran dari belakang sambil mengejar teman barunya. Yaitu VIRA.

SETIBA DI KELAS Ran.

" anak- anak... ibu mau ngasih kabar gembira pada kalian..." ucap bu Ningsih guru matematika sekaligus wali kelas VIII C.

" apa itu bu" seru anak-anak kompak.penasaran.

" kita kedatangan teman baru!!" Ucap bu Ningsih sumringah. Sangat bahagia.

" ayo nak masuk " suruh bu Ningsih kepada sang teman baru di VIII C itu. Semua anak- anak sangat penasaran begitu pula Ran. Mereka siap menyoraki teman baru mereka

" hai teman- teman!" Ucap teman baru mereka sambil tersenyum.

Tapi anehnya dia disambut dengan kekagetan siswa-siswa dan kekehan dari bu Ningsih. Mata Ran pun ikut terbelalak melihatnya.

" VIRA???!!!" seru semua siswa kaget. Tidak termasuk Ran. Dia masih kaget dan melongo melihatnya. Vira???!!!

" iya anak- anak, ini Vira anak kelas VIII H...dia dipindahkan ke kelas unggulan ini karena dia terlalu pintar di kelas VIII H...jadi dia dipindahkan kemari" jelas panjang lebar bu Ningsih kepada siswa-siswi.

Banyak yang tak menyukai ini. Terkecuali Ran dia sangat senang sekali. Karena Vira adalah teman barunya...

" bu Ningsih bolehkah aku duduk disebelah Ran?" Tanya Vira kepada bu Ningsih, yang disambut anggukan cepat dari bu Ningsih. Benar saja Ran masih duduk sendiri... karena seluruh sisiwi di kelas VIII C tidak menyukainya entah kenapa.

Tapi Ran tak memasukkan hati perlakuan mereka. Biarkan saja.

Lalu Vira berjalan menuju meja dan kursi Ran. Lalu duduk disebelah Ran dengan gembira.

" kok bisa??" Tanya Ran kepada Vira yang kini duduk disebelahnya.

" ntar gue ceritain di kantin ya" ucap Vira pada Ran yang tingkat keponya sudah semakin meningkat.

" baiklah...tapi janji ya..." ucap Ran kepada Vira. Sambil menunjukkan jari kelingking nya pada Vira. Dan disambut senang oleh Vira.mereka pun tersenyum dan tertawa geli.





























Hai teman-teman😊maaf ya...karena chapter kali ini terlalu pendek...😥terus ikuti cerita Ran dan Putra ya😚 oh ya kali ini putra hanya nongol sebentar😂

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang