10. sandal bulu

522 31 0
                                    

" kak, jajan ke indomaret yuk " ajak Rina ketika melihat Ran yang sedang tiduran di atas kasur nya.

" males ah" jawab Ran sambil membenarkan posisi tidurnya menjadi duduk.

" ayo ah gue traktir es krim deh"

" alah palingan eskrim dua ribuan kan?"

" ya ampun yang penting gue yang bayar ini"

Ran bangkit dari kasur nya dan langsung mengambil jaket nya sambil berdiri menghadap Rina yang masih menunggu jawabannya di pintu.

" yaudah deh boleh "

" yeh dasar "

Ran cengengesan dan langsung tergesah gesah mengejar Rina yang sudah turun ke bawah dengan setengah berlalu.

Rina keluar hanya menggunakan kaus hitam bertulisan you can do it dan celana training yang kebesaran yang di duga kepemilikan Ran.

Sekarang sudah hampir jam 5 sore dan mereka akan keluar untuk membeli eskrim dan entahlah apa yang akan di beli oleh Rina.

Ketika tiba di bawah untuk memakai sandal. Ran merasa ada yang aneh, tapi apa?

Ran terus mengingat sesuatu yang terjadi pada sandal nya. Perasaan dia tadi sehabis pulang dari rumah Putra menaruh sandal nya di....? Mampus.

" ya ampun! Sandal gue ketinggalan di jok motor Ali" 

" hah? Sandal lo kemana?"

" sandal gue ada di jok motor Ali Rin"

" Ali? Aliando?"

" Bukan! Aduh sandal gue satu satunya"

Ran menepuk jidat nya kesal akibat kecerobohan nya sendiri.

Mau tak mau dia memakai sandal mama nya terlebih dahulu. Sebenarnya Ran ingin mengambil sandal nya yang berada di Ali, tapi dia tidak memiliki nomor nya. Ah... bodoh.

Ran dan adik nya kini sedang berjalan berdampingan menuju indomaret.

Ran merogoh kantung celana selututnya dan mengambil handphone nya yang tiba tiba berbunyi.

Nomor tak di kenal.

Tanpa basa basi Ran langsung mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal itu.

" halo? Maaf ini siapa?" Tanya orang yang berada di ujung panggilan.

Lah? Kok dia yang nanya?

" iya halo? Bukannya itu dialog saya ya?"

" oiya maap refleks "

" stress "

Ran memutar mata nya malas  menanggapi lebih lanjut panggilan nya dengan nomor tidak di kenal itu. Ketika hendak mematikannya, di seberang langsung berteriak.

" Woiiii jangan di tutup Ran!"

Alis Ran bertaut hampir menjadi satu. Rina yang melihatnya pun ikut menggidikkan bahu nya tak tahu.

" Siapa si nih? "

" ehehehe ini Ali Ran " suara terdengar seperti orang terkekeh horor.

Dapat dari mana dia nomor telepon Ran. Halah.... Ran tidak ambil pusing yang terpenting sekarang dia bisa mendapatkan sandal bulu nya.

" eh iya li. Liatin sandal gue ada di jok motor lo ga?"

" nah itu maksud tujuan gue nelpon lo" balasnya di sambut dengan senyuman Ran. " jadi kapan lo mau ambil?"

" dih lo aja lah yang ke rumah gue. Kan lo udah tau ini"

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang