33. Flawless

290 22 0
                                    

" woi Ranessa!"

Gadis dengan rambut hitam legam sebahu itu pun melirik kearah samping kanannya karena merasa namanya terpanggil.

Loh? Kak David dan Kak Riski? Ada apa? Batin Ran.

David melambaikan tangannya ke arah Ran dan menyuruhnya untuk mendekat ke arah kakak kelas nya itu.

Ran menurut dan langsung berjalan menuju kedua kakak kelasnya yang berada di depan ruang osis. Ekhem, markas osis.

" kenapa ya, kak David?" Tanya Ran tanpa basa-basi.

Dan lagi, sekarang mereka benar benar dekat. Tapi tidak lanjut ke tahap yang biasa orang sebut dengan nama pacaran.

Mereka sangat dekat dan membuat Vira tak suka melihatnya. Sampai sekarang Vira belum memberitahu apa alasan dia melarang dekat dengan David.

David tersenyum dan memperhatikan Ran yang menurutnya semakin hari semakin cantik.

" kok David yang di tanyain si? Kan gue yang manggil lo" protes Riski yang berada tepat di depan Ran.

Ran menghela nafas melihat kakak kelas nya yang bernama Riski itu dengan malas. "Iya, ada apa kak Riski?"

Alih-alih menjawab, Riski malah memutar bola matanya malas dan membuang pandangannya dari tatapan Ran yang tak kalah malas menanggapi Riski.

" mentang-mentang David udah jomblo, kalian bisa berduaan teross sampe lupa daratan" sarkas Riski.

David langsung memukul lengan tangan temannya itu sedikit keras hingga membuat Riski meringis memegangi lengannya.

" mampus" ucap Ran lirih.

Riski melotot. " heh, bilang apa lo?"

" enggak ada tuh "

Riski mencibir Ran lalu berlalu pergi ke arah toilet meninggalkan Ran dan David yang sengaja ia tinggalkan.

" ada apa kak?" Tanya Ran lagi.

David tersenyum lalu setelahnya merangkul pundak Ran dan di bawa nya ke arah taman belakang yang biasa Ran dan kedua temannya kunjungi ketika jam istirahat.

" kenapa sih kak?"

" duduk dulu" suruh David pada Ran untuk duduk di bangku taman disebelah pohon.

Ran menangguk lalu duduk dan menatap David yang mulai duduk di sebelahnya. Ran memperhatikan gelagat David yang tidak seperti biasanya. Ran takut.

Sejauh ini mereka benar benar dekat. Tapi, yang membuat Ran tak nyaman berada di sebelah David adalah mantan pacarnya.

Kenapa? Ran tidak tau pasti. Tapi, secara logika saja sudah bisa tertebak apa alasan David putus dengan pacarnya itu. Karena Ran. Itu bukan karangan atau apa, ini realitanya.

" gak kerasa ya, besok kita udah mau ujian akhir semester 1. Gimana perasaan kamu selama sekolah disini?" Mulai David.

Ran mengangguk antusias.  "Aku suka kok kak sekolah disini."

David mengangguk. "Ran, saya pengen bilang sesuatu sama kamu" ucap David memulai pembicaraan serius.

"bilang aja kak"

David menghela nafas lalu membuangnya dengan pelan. "Ran, saya suka sama kamu."

Ran terkejut dengan perkataan David. Oh bukan, lebih tepatnya Ran terkejut karena dugaannya benar.

Bagaimana ini? Ran tidak pernah mengalami hal ini dalam hidupnya. Ran membesarkan mata nya tak percaya dengan David. Ini nyata, benar-benar terjadi semuanya.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang