20. truth or dare

362 24 0
                                    

Hari ini mereka memutuskan menetap di rumah Alex hingga sore. Karena hujan mengguyur bumi secara tiba tiba.

" hujan nih... gimana?" Tanya mama Alex yang sedang ikut duduk di sofa sambil memperhatikan anak nya main.

"Wah iya hujan gaes... Gimana nih?" Tanya Alex yang tadi nya sedang asik memainkan catur melawan Putra pun ikut melirik ke arah jendela.

" kita tunggu hujan nya reda aja gimana? Boleh kan tante?" Ucap Ran sambil menoleh ke arah mama Alex yang sedang meminum teh hangat.

" loh ya boleh banget lah Ran... tante kan jadi ga kesepian kalau ada kalian" mama Alex tersenyum sambil mengusap pundak Ran yang duduk di sebelah nya.

Ran membalas senyum nya sambil sedikit tertawa.

" tapi kita pulang naik apa Ran? Sedangkan rumah lo sama rumah gue berbalik arah? Ga mungkin bareng kan? " tanya Vira bertubi tubi yang membuat semunya melihat ke arah nya termasuk mama Alex.

Alex menghela nafas seketika. Dia tidak pernah berpikir ke sana dan bagaimana mereka akan pulang. Dan yang paling menyebalkan adalah sopir Alex sedang tidak ada di rumah. Dia sedang menjemput papa Alex dari kantor nya. Dan kemungkinan malam hari baru tiba.

" duh iya juga ya... sopir gue lagi ga ada di rumah nih" ucap Alex masih sibuk dengan catur nya yang semakin sulit untuk di baca siapa yang akan menang.

" ada ojek sama taksi online. Gampang" ucap Putra yang masih berpikir keras untuk menjalan kan siapa terlebih dahulu yaitu Kuda atau Bom.

Penyataan Putra di angguki semua nya. Ada guna nya dia ikut bersama mereka sekarang.

" mumpung hujan begini gimana kalau tante buatin kalian teh ya? Kan enak di minum bareng bareng pas hujan gini " ucap mama Alex sambil beranjak dari duduk nya menuju dapur.

" kami bantu ya tante?" Tanya Vira yang hendak berdiri tapi langsung di tahan oleh ucapan mama Alex.

" gausah ini kan hari kalian... jadi biar tante aja "

Vira tak jadi bangkit dari duduk nya dan memilih untuk memperhatikan permainan catur Alex dan Putra.

Permainan semakin panas. Disana terlihat Alex hanya tersisa raja dan kuda saja. Sedangkan Putra pasukan nya hampir semua masih berdiri tegap di papan pertarungan catur.

Semua panik. Siapa yang akan menang? Alex atau Putra? Mereka tidak ada yang tau.

Alex memicingkan mata nya tajam melihat Putra tapi Putra tak menanggapi nya. Dia masih garuk garuk dagu nya yang tidak gatal.

" yak lex skak mat!" Teriak nya sambil menggeprak meja yang membuat penonton terkejut. Termasuk Alex.

" lah? "

" terima aja Lex " ucap Vira sambil mengambil bedak yang ada sedari tadi berada di sofa.

Mereka sepakat akan menggunakan bedak di muka Alex. Full face. Sebagai hukuman siapa yang kalah dalam permainan muka nya akan di penuhi bedak. Tapi sayang nya hukuman hanya berlangsung 5 menit. Itu perjanjian nya.

Dan tentu saja bedak itu baru di beli oleh mereka sebelum hujan tiba mendadak.

" siap Lex?" Tanya Putra yang sudah menumpahkan bedak di tangan nya.

" hah berhubung gue laki laki jantan. Gue rela muka gue yang cakep ini di penuhi bedak walau 5 menit." Ucap nya sambil mengangkat rambut depan nya agar tidak terkena bedak.

Tanpa persetujuan Ran dan Vira mengikuti Putra yang menumpahkan bedak di tangan lalu langsung di oleskan di muka Alex tanpa satu celah pun terlihat di muka nya.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang