48. usaha

306 11 8
                                    

"Kamu ngapain disini?"

Ran memutar bola matanya malas,"harusnya aku yang tanya, kamu kenapa disini lagi?"

Lelaki bernama Putra itu tersenyum kecil sembari meluruskan kakinya, duduk diujung kolam ikan dengan mata yang menengadah keatas langit. Melihat Putra yang duduk santai seperti itu, kaki Ran pun akhirnya melangkah untuk duduk disebelah Putra.

Ran sudah biasa, sudah sangat biasa dengan Putra yang sering tiba di mimpinya seperti ini.

"Ada salah satu hal perlu aku selesaikan denganmu"

Ran mengernyit, heran. "Hal apa itu?"

"Sesuatu yang perlu diselesaikan, mimpi ini, aku ingin menuntaskannya"

"Caranya?"

"Mari bertemu di kehidupan nyata" ucap Putra sembari tersenyum.

Ran menyinggungkan bibirnya, tertawa sinis kearah Putra. "Bagaimana bisa? Kamu di jogja kan? Terus, aku harus kesana nyamperin kamu? Males."

"Enggak, aku yang akan datang padamu"

"Hah? Bener?"

"Iya, dan aku minta, disaat kamu bertemu denganku, tolong sapa aku dengan hangat ya" ujar Putra seraya tersenyum.

Ran terdiam menatap Putra yang tengah tersenyum manis kearahnya. Lama-kelamaan senyum dan tatapan Putra menjadi suatu hal yang sudah biasa bagi Ran. Bahkan, jika tidak bertemu dengannya, ada sedikit rasa aneh yang mengganggu pikirannya.

"Kapan kamu mau ketemu aku?" Tanya Ran memecah keheningan.

"Buru-buru amat? Kenapa? Kangen ya?" Goda Putra masih dengan senyumnya.

Ran tersenyum geli menanggapi ucapan Putra. "Kangen? Emang kita pernah ketemu?"

"Pernah"

"Hah? Serius?"

Putra hanya mengangguk sebagai jawaban. Tangan kanannya mulai bergerak untuk meraih jemari Ran yang tergeletak diatas paha nya.

Ran terkejut ketika merasakan jari-jari Putra mulai menggenggam nya dengan erat, tanda tak mau melepaskan.

"Tunggu aku, Ran"

Setelah Putra berucap demikian, semua menjadi gelap. Hal terakhir yang Ran lihat adalah senyuman Putra.

Beeb beeb beeb

Dering jam beker Ran sudah berbunyi beberapa kali mencoba untuk membangunkan sang pemilik.

Dengan berat, Ran mulai mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum semuanya terlihat jelas. Tangannya terulur keluar dari dalam selimut untuk berniat untuk mematikan jam nya yang masih berbunyi.

Mimpi lagi, batin Ran

Sekarang siswa siswi kelas 11 dan 10 diliburkan dengan alasan osis ingin mempersiapkan segala kebutuhan untuk nanti malam, prom nite perpisahan kelas 12 maksud Ran.

Ran mah senang-senang saja jika disuruh libur seperti ini, kapan lagi bisa seharian tidur

Setelah selesai mengumpulkan nyawa, Ran mulai mengambil handphone nya yang berada diatas nakas sebelah kasur nya.

Tak disangka, chat yang masuk di handphone nya cukup banyak.

Kak Dinan : Ran, nanti malam bis... (1)
Kak Raihan : HELLOW (10)
Vira : Ran, lo dateng gak? (2)
Nana : Ran, lo diundang sam...(2)
RinaLucknut : gue kangen lo si T^T (2)
Kak Riski : Ran lo diundang sma g..(1)

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang