35. Masih sama

304 24 0
                                    

Setelah kejadian kak David meminta Ran menjadi pacarnya, kini Ran menjadi lebih diam dan memilih untuk sering di kelas atau perpustakaan. Begitu pula dengan semester satu yang sekarang sudah berganti menjadi semester akhir.

Kalian tau alasan mengapa Ran menjadi lebih pendiam? Waktu itu setelah selesai tes semester 1, Ran di datangi oleh kak Jingga selaku sebagai mantan kekasih dari David.

Dia diancam dengan seribu ancaman agar tidak mendekati David lagi. Padahal Ran sama sekali tidak mendekati David, hanya saja dia merasa ini adalah salah paham karena David lah yang berbuat.

Ran diam menatap lembaran buku di depannya. Dia duduk di salah satu kursi perpustakaan sendiri di ujung ruangan. Memang sunyi dan sepi, tapi itulah keadaan yang saat ini Ran butuhkan.

Vira dan Alex pun belum terlihat batang hidungnya semenjak berangkat sekolah. Mungkin mereka sibuk mengerjakan tugas? Sekarang awal semester dan pastinya tugas juga banyak menghampiri.

Jika saat istirahat seperti ini perpustakaan akan sepi, karena kebanyakan dari murid lebih memilih untuk pergi ke kantin dan menghabiskan uang saku mereka disana. Tapi tidak dengan Ran, dia menyisihkan uang saku nya untuk membeli sebuah novel di ujung pekan nanti.

Dan satu sosok yang membuat mata Ran sangat tertarik hingga berhenti membaca bukunya. Kak Riski? Sedang apa dia berada disini, biasanya dia akan bergurau dengan teman-temannya di pojok kantin dan menggoda para gadis yang lewat di depannya.

Entah kenapa, hati Ran tergerak untuk memanggil sosok kakak kelas nya itu. Terlihat dia sedang membawa buku dan hendak duduk di ujung sana.

" kak Riski" teriaknya tertahan.

Karena suasana perpustakaan sangat sepi, Riski dapat mendengar suara Ran yang sedikit berbisik. Tapi sebelum mendekat kearah Ran, dia malah melihat ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang dibelakangnya, kemudian tangannya menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan bertanya.

Ran hanya menepuk keningnya dan mengangguk meng-iyakan pertanyaan tersirat dari Riski. Setelah mendapat jawaban dari Ran, Riski memunguti buku nya yang sudah ia letakkan diatas meja dan berjalan santai mendekati Ran.

" kenapa Ran? Masalah David?" Tanya santai sembari mengambil posisi di samping Ran.

"hih, enggak kok, kenapa sih kak? Setiap ketemu pasti tanyanya kak David terus?" bisiknya kesal tepat di sebelah Riski.

" iya iya terserah lo, terus lo panggil gue ada apa?"

Ran tampak berfikir. "Enggak apa-apa sih, cuman tumben aja liat kak Riski disini"

Riski merotasi matanya tak percaya. "Ye, gue ini kelas 12, makanya jangan heran kalau gue disini buat belajar" ucap nya bangga.

" Ohh... kirain mau modusin pustakawan baru itu"

" hehehe, ya itu juga salah satunya.  Lagian masih muda kan sayang" timpal nya dengan senyum tanpa dosa.

" hehehe, sayang sayang enak banget ya kakak kalau ngomong" cibir Ran tak sabar

Riski hanya tertawa garing dan memamerkan deretan giginya yang terdapat satu gingsul di sebelah kanannya.

Jujur saja, didalam hati Ran mengatakan bahwa Riski juga patut dinobatkan sebagai salah satu pria tertampan sekaligus manis seantero sekolah ini.

Tapi entah kenapa, hati Ran sama sekali tidak tertarik dari salah satunya, baik David maupun Riski. Ran juga merasa heran pada hatinya yang sama sekali tidak mau menerima David yang selama ini sudah berlaku baik padanya.

Ran melirik kearah Riski yang sedari tadi tidak mau diam dalam duduknya, kenapa lagi dengan kakak kelas nya yang satu ini? Ran menghela nafas dan langsung menepuk lengan kiri Riski yang sedang merogoh kantung celananya.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang