4. I DON'T KNOW

1K 58 1
                                    

Dear diary

Tak ku sangka aku akan bertemu dia yang ada di mimpiku,dia tepat dihadapanku sekarang, apa yang harus aku lakukan.

Dia sangat dekat denganku sekarang. Dan mengapa hati ku slalu berdegup kencang setiap dekatnya? Apa ini yang namanya cinta? Atau suka? Aku tak tau apa yang kurasakan kali ini.

Ya aku hanyalah seorang manusia lugu yang tak pernah mengerti akan apa artinya cinta. Tapi aku ingin tau apa artinya cinta. Tolong seseorang beritahukan apa arti sebenar nya cinta? Tapi ada satu hal yang aku benci dalam mencita.

Ya, benar, yaitu kehilangan. Kehilangan seseorang yang sudah aku tetapkan didalam hati ku sebagai hal yang istimewa.

Ranessa miranda

"Hah, ternyata nulis beginian cape juga ya" keluh Ran sembari mengetuk-ketuk pulpen yang tadi iya cengkeram untuk menulis kata-kata itu.

Tak lama setelah Ran menulis curhatannya dibuku diary nya itu, matanya sudah menandakan bahwa dia sudah sangat amat mengantuk sekarang.

"Huahhh, kok jadi ngantuk ya? Tidur ah, besok sekolah dijemput putra, harus bangun pagi nih" Ran memutar dan mengatur jam nya dan memasang alarm tepat jam 04.30. Agar tidak terlambat tentunya.

Setelahnya, Ran langsung membanting tubuhnya ke kasur. Dan dia menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum. Dan tak lama setelah itu terlelap.


***



KRINGG...KRINGGG...

Glotak...brakk...brukk...

"Haduh, lip balm gue mana sih" seru Ran mengacak-acak seluruh isi kamarnya yang sekarang sudah mirip dengan kapal pecah.

"Ran, Ada putra nih udah nungguin lama banget loh. Kamu kok lama banget sih?" Teriak mamah Ran dari bawah terdengat sangat menggelegar hingga menusuk kedalam telinga Ran.

Sakit tau.

Drap..drap..drap

Suara langkah kaki Ran yang sedang menuruni tangga mulai terdengar setelahnya. Memberi warna ceria pada setiap anak tangga nya. Seakan-akan dedaunan sedang berguguran menghiasi hijaunya rumput, dan bunga-bunga bermekaran ditaman kota. Dan lagi, layaknya pelangi yang baru saja datang setelah hujan.

Lipstik tipis berwarna pink terpoles pada bibir mungil seorang Ran. Rambutnya yang panjang sengaja ia gerai hingga terlihat indah dan anggun jika dipandang.

"Selamat pagi mamah dan Putra" sapa Ran ceria kepada dua orang yang sedang melongo dan membuka lebar mulutnya seperti sedang melihat kejadian langka yang baru saja terjadi.

"Pa-pagi, Ran" jawab mamah Ran dan Putra hampir berbarengan

"Put ayo berangkat nanti kita telat loh" ajak ran sambil menggoyang-goyangkan tangan putra yang kini masih berdiri dengan muka kaget dan syok nya itu.

"Ya Tuhan, ciptaan-Mu benar-benar indah." Mungkin itu yang ada di benak Putra sekarang.

"Eh, i-iya ayo kita berangkat" jawab Putra kelihatan salah tingkah.

"Mah, aku berangkat dulu ya" ucap Ran sambil menyalami punggung tangan mamanya yang masih bengong ditempat nya.


***


Drap...drap...drap...

Ran melangkah semangat memasuki sekolah karena kini disamping Ran ada yang menemaninya, yaitu Putra. Banyak orang yang melirik ke arah mereka. Dan banyak juga yang beranggapan serta berbisik mereka pasangan yang cocok. Karena, ya mereka itu bak pangeran dan bidadari yang sedang nyasar salah masuk sekolah.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang