Part 16

763 90 51
                                    

Author pov

   Saat itu Azzurra masih sibuk membantu si mbak yang bantu-bantu pekerjaan di rumah mertuanya di dapur sewaktu dari arah depan telinganya seperti mendengar suara seseorang yang sejenak cukup membuat wanita muda itu mengerutkan alisnya dan berpikir,, dia sedikit merasa tak asing.

Seperti suara..

" Kak Zuu.. Apa kabarnya ?"

   Tiba-tiba sosok yang baru saja melintas di alam pikirannya telah berdiri di hadapannya.
Dengan tshir putih yang agak ketat dan celana overall jins berwarna biru langit.

   Cantik sekali rona wajahnya meski hanya terpoles lip gloss berwarna senada warna bibirnya dan saputan bedak yang samar-samar saja.

Aroma parfum tubuhnya yang harumpun langsung menyapa di hidung Azzurra meski sebelumnya dia belum menampakkan diri.

   Zurra langsung melebarkan sudut-sudut bibirnya dengan semanis mungkin.

" Alhamdulillah baik.. Silmi sendiri apa kabarnya? Kenapa enggak pernah main ke rumah kak Zuu ?"

Sembari keduanya berjabatan tangan lalu cium pipi kanan pipi kiri.

" Aku masih sibuk kerja kak. Rencananya sih emang mau berkunjung ke tempat kak Zuu.. Sekalian minta anterin kak Fath keliling ke tempat-tempat wisata.. "

" Iyaa.. Di sana pantainya bagus-bagus Silmi.. "

" Iya.. Aku tahu juga dari temen yang asli orang satu daerah dengan kakak juga.. "

Senyum gadis itu melebar.

   Azzurra perhatikan sikap dan gerak gerik Silmi yang dimatanya begitu menyenangkan dan menarik. Pasti sudah banyak laki-laki yang telah dibuatnya jatuh hati.

" Hei.. Kakak kenapa melamun ?"

   Suara Silmi terdengar cukup membuat tubuh Zurra terjingkat lirih.
Wanita itu mengulas senyum seketika sembari menahan malu.

" Enggak kok.., Kakak cuma lagi mikirin sakitnya bunda.. "

   Jawabnya berbohong menutupi sikap serba salah karena sepasang sorot matanya yang bening seperti kristal yang saat itu tengah menatapnya cukup tajam dan seolah-olah ingin menembus kedasar hati.

Silmi tertawa jenaka. Rentetan gigi putihnya yang rapi itu terlihat semakin menambah nilai plus dirinya.

" Budhe emang udah sering sakit-sakitan kak.. "

   Azzurra menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

" Ke sini sendirian Silmi ?"

Lalu bertanyanya kemudian sembari membereskan sayur yang sudah selesai di potong-potong.

Gadis itu mengangguk.

" Selalu sendiri kak Zuu karena aku belum punya pacar.. "

" Ough.. "

Mungkin rona di wajah Zurra sedikit tak percaya dan cukup merasa heran.

   Dia cantik.
Dia smart.
Dia sangat sangat menarik..

Kenapa bisa sampai belum punya pacar? Atau peraturan di keluarganya juga mengharuskannya bernasib sama sepertiku??

Dalam hatinya berkecamuk.

   Namun dilihat dari segi manapun rasa-rasanya terlalu tak mungkin.
Dia tipe gadis yang modern sama seperti abahnya Fathan.

" Gadis secantik Silmi? Belum punya pacar ??"

   Tersenyum Azzurra agak menggodanya.
Silmi mengedikkan bahunya sembari memanyunkan bibir.

" Bukan karena itu.., tapi karena aku belum ingin terkekang kakak.. "

Kisah Sedih AzzurraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang