RUMOR ITU SALAH

752 124 7
                                    

Seorang gadis berlari di trotoar jalan sesekali ia melihat jam tangannya, ia terus berlari berpikir jika bisa saja ia dipanggang hidup-hidup oleh bosnya jika ia datang terlambat ditambah lagi hari ini ada tamu khusus di restaurant itu.

Tak seperti yang ia duga, suasana hot kitchen yang biasanya sudah rusuh kali ini berubah tenang dan lengang, gadis itu masuk ke tempat kerjanya. Sepertinya hari ini bukan hari yang baik bagi gadis Jepang itu; baru saja ia melangkahkan kakinya, semua orang yang berada di sana memperhatikannya tak terkecuali orang yang menduduki jabatan tertinggi berpangkat Executive Chef. Tatapan tajam yang terkenal itu kini menusuknya; gadis itu bisa merasakan sendiri apa yang senior-seniornya katakan, satu kata yang bisa keluar dari mulut saat berhadapan dengan Irene Bae, Executive chef Le Noir restaurant.Horror.

"bukankah kau sedang menjalani magang di sini?" tanya wanita itu dan hanya mendapat angggukan dari gadis itu

"aku tidak pernah mentorerir ketidakdisiplinan, terlebih lagi kau ini masih dalam masa percobaan, jam berapa kau selesai bekerja?"

"jam sebelas"

"OK, silahkan kembali bekerja"

Wanita itu berbalik keluar dari area dapur utama restoran itu.

Gadis asal Jepang bernama Minatozaki Sana itu langsung menyandarkan badannya ke referigator di belakangnya, sumpah ini adalah pengalaman pertamanya berbicara langsung dengan Executive chef dan istimewa sekali karena first impression yang ia buat begitu buruk;lebih buruknya mengapa Executive chef itu menanyakan jam kerjanya? Apa dia akan mendapat surat peringatan,pengurangan point? Atau yang paling buruk; apa dia langsung dipecat?

Sepanjang hari gadis itu tak bisa bekerja dengan lancar, nyaris saja tangannya terkena caramel panas. Gadis itu memikirkan apa yang harus ia lakukan ketika ia benar-benar dipecat dari restaurant itu. Sudah banyak yang ia korbankan hanya untuk mengejar mimpinya untuk bekerja di salah satu restaurant terbaik di Asia ini. Gadis itu memutuskan untuk mengabaikan keinginan ibunya yang notabene adalah seorang designer terkenal asal Jepang. Sang ibu menginginkan putri satu-satunya untuk menjadi seorang designer namun sang putri ingin meraih cita-citanya untuk menjadi seorang chef pastry.

Pukul sebelas malam tepat, suasana hot kitchen berubah lengang, Jiyoon dan Sara yang tadinya tengah berebut sisa cake dari chef Nam, langsung berlari keluar hot kitchen memasukan sepotong cake ukuran sedang yang mereka rebutkan ke dalam mulut Sana, membuat mulutnya penuh makanan.

"kau sudah makan malam?" tanya wanita yang baru saja masuk ke area hot kitchen. Gadis itu menjawab dengan menunjuk mulutnya yang berusaha dengan susah payah menelan cake yang dimasukan secara paksa oleh duo maut Sara-Jiyoon.

Menakutkan jika pimpinan tertinggi retaurant itu berubah menjadi baik. Seorang Bae Joohyun bersikap baik di lingkungan kerja sama seperti mencari jarum di tumpukan jerami alias impossible. Sana menjawab jika dia baru saja selesai makan malam.

"oke, bagus jika begitu"

Satu hal yang Sana tidak sadari, wanita berpangkat Executive Chef itu memakai seragam kokinya dan kini wanita itu sedang memakai apronnya.

"ini hadiah untukmu karena telat. Kau bisa menjadikan ini sebagai pengalanmu. Kita akan membuat tarte au Fromage Blanc et Aux fruits Rouges"

Ekspresi Sana berubah, makanan macam apa namanya aneh seperti itu, meskipun ia mencintai pastry namun ini adalah pertama kalinya ia mendengar nama makanan itu dua kata yang bisa ia tangkap, ia mendengar tart dan fruit jadi mungkin makanan itu sejenis cake dengan buah-buahan.

LOVE IS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang