Man + Cooking = SEXY?

720 107 13
                                    

Seminggu setelah insiden minyak panas, kondisi tangan Irene sudah lebih baik meskipun lengan kirinya masih terbungkus perban dengan rapi. Ia masih fokus melihat Mino yang sedang memilih bahan makanan yang akan pria itu gunakan untuk masak. Sekedar informasi saja untuk kalian jika Mino sudah cukup baik kemampuannya dalam memasak mungkin karena ia harus membayar pengorbanan Irene sehingga ia harus memenangkan kompetisi itu, setidaknya jika dia menang atau kalah namun hasil masakannya lezat ia tak akan mempermalukan wanita yang ia sukai itu.

Baguslah jika pria itu sadar diri.

Terlihat jelas perbedaan sebelum training dan setelah menjalani training, inilah hari terakhir Mino menjalani training. Pria itu masih berkutat dengan masakannya sambil sesekali melihat Irene dan tersenyum pada wanita itu, Irene yang merasa sedikit aneh mendapat senyuman manis pria itu, Irene menatap sekilas kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain, seolah dia menghindar agar tak jatuh ke dalam pesona sang Cassanova.

Melihat seorang pria berdiri di balik meja dapur di dekat kompor panas dan sibuk berkonsentrasi, membuat pikiran Irene kembali ke masa tujuh tahun yang lalu.


Dia ingat jelas jika tiga orang gadis tengah menatap satu sosok adam berbalut apron warna hitam yang tengah berdiri memotong sayuran di dapur.

"bukankah laki-laki yang pandai memasak itu sangat sexy?" ucap seorang gadis dengan dress warna dust pink.

" bagiku pria sexy itu yang paham dengan harga saham" ucap gadis yang sibuk membolak-balik buku bisnis bernama Kim Bona.

Sementara gadis dengan rambut diikat kuda tak mendengar dua sahabatnya yang sibuk berbicara karena matanya terus fokus pada ciptaan Tuhan yang ia nilai sempurna, dia menatap laki-laki yang ia kagumi.

"Joohyun-ah? Kau setuju denganku,kan? Pria yang pandai memasak itu sexy?"

Joohyun hanya mengangguk pelan.

Ingatannya melompat jauh.

Dua orang wanita bergaun warna baby blue berjalan menuju altar suci, mengikuti wanita lain yang telah berjalan di depan mereka mengenakan gaun putih panjang nan indah; yang membuat wanita lain berkata aku ingin berada di posisi wanita itu. Salah satu dari wanita bergaun baby blue itu menatap wanita yang satunya, menggenggam erat tangannya seakan itulah satu-satunya cara menguatkan wanita itu.

Joohyun, inilah yang menyakitkan dari cinta diam-diammu


Itulah masa di mana ia sering sekali bahkan nyaris setiap hari ia sibuk menatap dan mengagumi pria yang bekerja di dapur dan pikiran itu hanya membuat hatinya seolah dihantam benda keras dan tajam, rasa sakit itu kembali.


Tibalah saatnya Irene mencicipi masakan Mino, dia sedikit menggerakkan kepalanya ragu dengan tampilan makanan yang tersaji di hadapannya.

" garnish yang kau gunakan terkesan too much"

" tampilan bisa diatur, coba sekarang rasakan makanannya" balas Mino

Irene mengambil sendok di saku apron yang ia pakai.

Ia memasukkan pucuk sendok ke dalam mulutnya, mencecap saus berwarna hitam kecoklatan itu, wajahnya datar ekspresinya tak terbaca membuat jantung Mino berdetak cepat, takut mendapat komentar kejam seperti terakhir kali mereka bertemu.

"not bad, tapi harusnya kau menambah irisan bawang putihnya, balsamic sauce ini terlalu kuat"

Mino hanya mengangguk, sementara kini tangan Irene dengan elegan memotong steak lalu menatap potongan kecil steak itu.

LOVE IS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang