TULAH

648 96 10
                                    


Selama hidupnya seorang Sehun selalu menjaga apa yang ia ucapkan, ia selalu menepati janji- janji yang ia buat termasuk hari ini. Pemuda itu tengah membujuk sang kakak, mengajaknya pergi ke apartement Song Mino untuk menepati janji yang ia buat dua minggu yang lalu.

"Noona, ayo ke apartement Mino-hyung, noona hanya perlu memasak untuknya lalu kita pulang"

" kau bilang aku bisa terancam terbunuh jika dekat dengannya, sekarang kau menyuruhku ke rumahnya? Kau mau aku bunuh diri?"

" tapi aku sudah berjanji padanya"

" pesan saja makanan pesan-antar dan kirim ke alamatnya, lagi pula dia tidak akan tahu jika kau membelinya"

" dia sudah memberikan list makanan yang ia ingin makan"

Juhyun menatap adiknya kesal.

"aku akan memasakanya dan kau hanya perlu mengantarnya"

"baiklah, aku akan memberi tahu Mino-hyung dulu"

Juhyun memasak makanan untuk Mino, sementara Sehun tengah sibuk memfoto kakaknya yang sedang sibuk sebagai bukti jika ia menepati janjinya.


Seorang pemuda dengan T-shirt putih oversized keluar dari sebuah mobil, ia keluar dengan barang bawaan yang cukup banyak, kini pemuda itu masih harus berdiri dan menunggu karena sistem pengamanan gedung yang luar biasa menyebalkan, siapa yang membuat protokol seribet ini. Pria baya itu menyingkir dari jalan sang pemuda tak kala seorang pria dengan pakaian nyentrik menyuruh pria baya itu untuk memberi jalan pada sang pemuda.

"Hyung, aku harus segera pulang"

" Yakin?

" memang apalagi yang perlu aku lakukan di sini?"

" kau tidak ingin bertemu dengan Hanbin?"

"Kim Hanbin. BI?"

" Dari pada bertemu dengannya lebih baik, kenalkan aku dengan trainee saja hyung"

" Ya, sudah pulang saja"

Irene duduk di sofa ruang tengah apartementnya, ia tengah sibuk memeriksa resep baru di restaurantnya, ketika sebuah berita di televisi menampilkan dengan jelas wajah tampan adiknya bersama dengan manusia yang sangat ia hindari.

Bodohnya Sehun malah mengantarkan makanan itu ke studio Song Mino, padahal di depan gedung YG selalu ramai dengan fans dan media.

Irene merebahkan badannya, susah sekali untuk menghindar dari Song Mino.

"Pria licik itu.."



Malam ini Irene berada di rumah sendirian, Sehun sudah berada di rumah orang tuanya, mungkin sekarang dia sedang diintrogasi oleh nenek sihir. Irene yang tak tahu jika Sehun berada di rumah kedua orang tua mereka masih setia menunggu sang adik, Irene terus menelpon Sehun tapi tak ada jawaban.

Tiba-tiba bel apartement berbunyi dan Irene langsung membuka pintu dan ia menyesal ketika seorang pria masuk ke rumahnya tanpa permisi.

" bisa-bisanya kau datang kemari, pergi sana" ucap Irene bahkan ia masih memegang gagang pintu dan membiarkan pintu terbuka.

" cepat keluar!"

Mino justru dengan santai duduk di sofa ruang tengah, Irene berjalan cepat dan berdiri sambil memarahi Mino.

" Kau benar-benar ingin melihatku menderita dihujat semua orang?"

" memangnya siapa yang menghujatmu?"

LOVE IS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang