SEPERTINYA KITA JODOH

1K 144 18
                                    

Menjadi adik seorang Bae Joohyun haruslah bermental baja dan hati seluas samudra agar tetap sabar menghadapi wanita semacam Joohyun. Penderitaannya bukan hanya sekedar penderitaan pikran dan fisik,dia juga menderita secara psikologis;namun tetap saja yang namanya adik laki-laki dan memiliki kakak perempuan pasti ingin selalu menjaga kakaknya dari para buaya di luar sana.

Berkat ulahnya bersama sang sepupu, hari ini Sehun mendapat ganjarannya. Kini kedua tangannya penuh dengan tas belanja, bukan berisi tas branded keluaran terbatas atau alat dan produk make up keluaran terbaru namun tas itu berisi beberapa kaleng makanan yang termasuk jajaran produk makanan termahal di dunia, berisi beberapa jenis pisau dengan gagang pisau berwarna ungu favorit Joohyun dan tentunya beberapa plastik besar makanan instan favorite semua umat, Ramyun.

Sesungguhnya pemuda itu sudah kesal setengah mati, namun ia lebih memilih menerima hukuman dari nenek sihir bernama Bae Joohyun dibanding harus menerima hukuman dari nenek sihir yang lebih mengerikan dari kakaknya yaitu sang ibu tercinta.

"noona?"

"hng?"

"aku lapar, ini belanja selesainya kapan? Bawaan sudah banyak ini" keluh Sehun.

"cari cherry tomato pesanan Jisoo dulu"


Seorang wanita duduk berhadapan dengan seorang pria tapi mereka tidak hanya berdua ada seorang lagi di meja yang sama; seorang pemuda yang kini menatap gerak-gerik sang pria dengan penuh pengawasan.

"kenapa Anda tidak menggunakan claim asuransi saja? Bukankah motor dengan merk terkenal dan mahal itu Anda daftarkan ke asuransi? Atau jangan-jangan hyung ini hanya ingin menggunakan ganti rugi sebagai alibi untuk mendekati noonaku?" cerocos pemuda itu

"noonamu yang bersedia mengganti rugi kerusakan motorku, tadinya aku akan menggunakan asuransi tapi noonamu ini sudah terlanjur berjanji menggantinya ya sudah"

"bukankah hyung itu producer music kaya raya? Kenapa.."

Belum sempat melanjutkan ucapannya; ucapan Sehun dipotong oleh Joohyun.

"baiklah, kirim saja tagihannya ke alamatku; Terima kasih atas kerjasamanya, kami pergi dulu" ucap Joohyun lalu menyeret Sehun pergi sebelum bocah tengik itu membuatnya malu.





Seorang gadis berjalan mengendap-endap seolah hidupnya akan berakhir ketika ia ketahuan.

"Kim Jisoo? Mau pergi ke mana kamu tengah malam seperti ini?" ucap wanita paruh baya cantik yang kini berdiri di depan pintu.

Jisoo memutar otaknya mencari alasan agar ia bisa keluar rumah sesegera mungkin.

"ibu tahu kan mie dingin dekat toko kue favorit ibu? Aku ingin pergi ke sana"

"tengah malam seperti ini?"

"mereka saja baru buka pukul sepuluh malam"

"tunggu, ibu ikut. Tiba-tiba saja ibu ingin makan mie dingin"

Jisoo menepuk jidatnya bukannya bisa bebas dia justru menggali lubang pemakamannya sendiri.

Ibu dan anak ini sampai di tempat yang dituju. Dua mangkuk mie dingin tersaji di meja. Nyonya Kim menikati sajian itu dengan penuh antusias sementara Jisoo justru terlihat menyebar pandangan ke segala penjuru seperti tengah mencari seseorang.

LOVE IS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang