MASA LALU

644 112 14
                                    

Seorang wanita dengan wajah cemas dan sesekali memejamkan matanya dengan tangannya yang terus mengipasi wajahnya yang kini semerah kepiting rebus.

Kau sudah hancur Bona. Dasar bodoh, kenapa kau tidak langsung menendang dia saja? Kenapa kau justru membalas perlakuannya. Kau sudah gila!

Ia berpikir ulang tidak mungkin kan dia berdiri di kamar mandi sepanjang malam, apa dia akan tidur di dalam bak mandi malam ini?
Dia bernafas dan membuangnya berulang kali dan membuka pintu, dia sudah pasrah jika setelah ini ia harus menghadapi kecanggungan yang luar biasa, yang ia tekankan adalah, dirinya bukanlah orang yang memulai kesalahan itu jadi dia aman.

Bona membuka pintu kamar mandi sepelan mungkin, ia mengeluarkan kepalanya terlebih dahulu melihat sekitar kamar mencari keberadaan si tersangka utama, dia aman Jaebom tidak ada di kamar.
Bona naik ke atas ranjang menutup seluruh badannya dengan selimut dan mencoba untuk memejamkan mata dan tidur.
Tak beda jauh dari Bona, Jaebom juga tengah sibuk menenangkan diri walaupun dari luar ia terlihat super tenang nyatanya jantungnya kini seperti berperang,ia meminum air dalam gelas yang ia pegang sampai habis, ia membuang nafas dan sudut bibirnya terangkat.

Bona bangun dari tidurnya, ia dengan waspada membalik tubuhnya melihat apakah Jaebom sudah bangun atau belum dan ternyata pria itu masih tidur dengan damai dan itulah yang terlihat.
Bona masuk ke dressing room dan mengambil baju, bb cream dan tasnya lalu ia membuka pintu dengan hati-hati agar Jaebom tidak terbangun, gerak-geriknya terlihat seperti pencuri.

Bona mandi di kamar mandi luar, ia menyiapkan sarapan dengan cepat dan langsung berlari mengambil tas dan sepatunya ketika ia mendengar suara knop pintu,  ia lari terbirit-birit keluar apartement dan meninggalkan suara  pintu yang ditutup paksa membuat Jaebom yang keluar dari kamar utama menyunggingkan senyum simpul.

“kiyowo”

Bona masih berdiri di balik pintu apartement, masih sibuk memakai sepatu dan bodohnya dia justru melupakan hal yang terpenting dari semua itu yaitu kunci mobil, ia menepuk jidatnya merutuki semua kebodohannya. Ia meyakinkan diri dan masuk ke dalam apartement lagi.
Bona memeriksa seluruh rumah mencari keberadaan pemilik sah apartement itu.
Mungkin dia masih mandi pikir wanita itu. Dengan cepat Bona berlari menuju kamar dan membuka pintu, namun dia kalah cepat seseorang membukanya dari dalam Bona jatuh ke belakang karena terkejut.

Ini memalukan

Bona melihat Jaebom yang tengah menunduk menatapnya. Bona tertawa hambar, lalu bangkit dari posisinya.

“ aku melupakan sesuatu” ucap Bona yang justru menambah keanehan suasana pagi itu.
Bona berjalan cepat ke nakas di dekat tempat tidur untuk mencari kuncinya, tapi dia tak menemukan benda kecil itu.

“ kau mencari ini?” ucap Jaebom yang masih berdiri di ambang pintu dengan kunci mobil yang berada di tanagannya.

Bona memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya lalu berbalik menatap pria itu tak ketinggalan fake smile yang sangat ramah ia pertontonkan.

“ terima kasih” ucap Bona langsung menyambar kunci itu, namun sepertinya hal itu sudah diperhitungkan oleh Jaebom sehingga dengan cepat Jaebom mengangkat tangannya tinggi-tinggi

“ck, berikan padaku, kau tidak tahu apa aku sudah telat pergi bekerja”

“oh, telat? Aku tidak tahu jika perusahaanmu  jam setengah enam sudah di buka. Jelas sekali jika kau menghindariku”

“ heol, dekat saja tidak untuk apa menghindar” balas Bona

“baguslah jika begitu. Ayo sarapan” ucap Jaebom pergi menuju lantai dua.

LOVE IS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang