Bona masih menahan kekesalannya pada sang suami-Jaebom. Semalam ia mabuk dan pagi harinya ia harus makan kari, bagaimana tidak rasanya ia ingin muntah. Ditambah lagi di sinilah ia sekarang duduk terjebak di antara nyonya-nyonya besar dan putri mereka yang manja nan menyebalkan tadinya Bona tengah duduk tenang memfokuskan pikirannya ke dokumen-dokumen perusahaan ayahnya namun pesan singkat dari ibu mertuanya memecah fokusnya.Ucapan mertuanya bukan lagi terdengar seperti permintaan tapi perintah, cukup lama Bona berpikir untuk akhirnya mengiyakan permintaan mertuanya.
Kini ia duduk di salah satu kursi, sendiri menatap ke arah mertua dan teman-temannya yang tengah menggunjingkan tas branded keluaran terbaru di sudut ruangan itu, sementara samar-samar ia mendengar pembicaraan para putri dan menantu nyonya-nyonya itu, mereka sedang membicarakan dirinya dengan sangat jelas ia mendengar semua pembicaraan mereka.
"bukankah itu istri Im Jaebom?"
"aku dengar mereka tidak benar-benar menikah"
"benar, aku bahkan tidak pernah melihat mereka bersama"
"kau tahu? di rapat pemegang saham mereka datang terpisah, aku yakin berita itu benar"
"wanita itu sepertinya memanfaatkan Im Jaebom, aku dengar perusahaan ayahnya nyaris bangkrut"
" Dia dan Jaebom sama sekali tidak terlihat seperti pasangan yang baru saja menikah"
"tadinya aku juga heran jika Jaebom menikah, yang aku tahu dia tidak bisa melupakan mantan tunangannya"
Bona masih duduk melihat ke arah mertuanya yang kini tersenyum padanya, ia membalas senyum itu lalu meminum secangkir teh yang telah ia pegang sekitar lima menit yang lalu. Ia tidak bisa membalas ucapan-ucapan wanita di belakangnya karena semua yang mereka ucapkan itu benar adanya.
Entah keberuntungan atau malapetaka, wanita-wanita di belakangnya yang tadinya sibuk menggunjingkan dirinya terdiam seketika.
"Bona ya??" ucap seorang wanita
mendengar namanya dipanggil Bona berbalik.
" kenapa hari ini begitu banyak kesialan menghampiriku"
Banyak orang mengatakan jika kalian bertemu dengan seseorang secara tidak sengaja lebih dari dua kali atau memakai pakaian senada dengan orang itu lebih dari dua kali itu artinya kalian berjodoh.
Coincidence atau entahlah apa itu namanya, seorang Irene Bae aka Bae Joohyun tidak menyukai ini. Wanita itu tengah sibuk mencari hadiah untuk ulang tahun Jisoo ketika ia harus di pertemukan untuk kesekian kalinya dengan manusia kurang ajar penuh scandal.
Mata wanita itu tengah tertuju pada lampu dalam botol kaca bening ketika tangan seseorang menutup matanya dari balik punggungnya. Satu telapak tangan orang itu saja sudah berhasil menutup wajah Joohyun. Wanita itu meraih tangan yang menutup hampir seluruh wajahnya merasa jika tangan itu tak seperti tangan wanita dengan sigap ia mencubit lengan orang itu dengan keras, jelas suara kesakitan orang itu berhasil menarik perhatian pengunjung tempat itu. Jangan membayangkan Irene akan membanting Song Mino di tempat itu karena Irene tidak sebar-bar Jisoo.
"ya, kau kasar sekali"
" memang, jadi jika tidak ingin terluka minggir"
" aku suka wanita kasar, lebih menantang" ucap Mino dengan senyuman genit
Irene hanya bisa memutar bola matanya, sebal dengan mahluk one of a kind yang terus mengikutinya. Ia mengambil barang yang sedari tadi menarik perhatiannya itu menuju kasir, secepat mungkin menjauh dari manusia kurang kerjaan bermarga Song.
"jelas sekali kau menghindariku" ucap Mino yang kini berdiri di samping Irene yang tengah mengantri untuk membayar barang belanjaannya. Irene hanya diam tak ada tanggapan darinya namun Song Mino masih setia menunggunya, masih berbicara panjang lebar kali tinggi walau Irene tak menggubrisnya sama sekali.
"kau tahu kita ini memang sepertinya ditaksirkan berjodoh, jika kau hitung berapa kali kita dipertemukan secara tidak sengaja? Ini sudah lebih dari tiga kali" cerocos Mino.
"bisa sekalian dibungkus dengan kertas kado?" ucap Irene
"Ne, Nona bisa memilih kertasnya di sana" ucap gadis cantik berambut panjang yang kini menunjuk ke arah di mana kertas warna-warni tergantung rapi.
Irene tengah memilih kertas kado dan pria yang kini berprofesi sebagai producer musik itu masih mengikutinya.
Benar-benar kurang kerjaan
Irene kembali ke kasir menyerahkan dua lembar kertas kado warna kuning lemon dengan motif kelinci. Mino masih berdiri di sampingnya mengikuti arah pandang Irene yang tengah memperhatikan gadis muda di hadapannya yang dengan cekatan membungkus kado milik Jisoo.
"Nona?" memanggil gadis di hadapannya
"Ne?" gadis itu mendongak melihat ke arah Mino
"Bukankah aku dan dia sangat serasi?" ucap Mino menunjuk Irene.
"sangat serasi" gadis itu tersenyum menatap Mino dan Irene bergantian.
" Terima kasih" ucap Irene lalu beranjak pergi dari toko itu, dan dengan setia Mino masih mengikutinya. Irene masih berjalan nyaris seratus meter ia berjalan dan akhirnya ia tiba-tiba berhenti, pria yang mengikutinya itu pun berhenti.
Irene berbalik dan menatap Mino dari bawah ke atas.
"sebenarnya apa yang kau inginkan?" ucap Irene menatap tajam Mino.
" aku menginginkanmu, berkencanlah denganku" ucap Mino tanpa dosa, Irene hanya mengehela nafas tak percaya dengan apa yang ia dengar,ingin sekali ia menendang pria itu.
"aku wanita yang sudah menikah,berhentilah mengikutiku. jika kau masih mengikutiku aku akan melaporkanmu ke polisi"
"yang benar saja, menikah dengan siapa? Jangan berbohong padaku, kau pikir aku tidak tahu. Coba kau search di naver Irene Bae statusmu di sana single"
" aku menikah diam-diam jadi tidak ada yang tahu"
" memang kenapa jika kau sudah menikah"
Rasanya Irene ingin sekali mencekek pria berhidung mancung itu.
"woah, bukankah itu Song Mino!!" teriak seorang gadis sekolah menengah atas yang kini berlari menuju ke arah di mana Mino dan Irene berdiri.
Hal ini dimanfaatkan oleh wanita itu berlari menjauh, menghindari Mino, Producer tidak tahu diri yang hobi membuat scandal. Nyatanya itu hanya niat dari Irene sebelum niat itu terealisasikan Mino sudah menarik pergelangan tangan wanita itu dan mengajaknya berlari menjauh dari kejaran beberapa gadis sekolah menengah itu.
Tbc
I'm back. Mungkin udah sebulan gak update dan akhirnya update dengan chapter gaje ini ,kayak biasanya gak gaje aja. Gimana chapter kali ini penasaran sama orang yang manggil Bona itu siapa gak? Terus gercep bgt gak sih si Mino? Oh ya pengen tahu kalian tahu idol yang jago masak gak sih? Kalo tau comment donk
Oh ya fyi gue putusin untuk Part JISOO-CHANYEOL, SANA-HANBIN-( HIDDEN CAST) bakal gue bikin lapak sendiri gak lagi gabung di story yang ini walau kadang-kadang mereka bakal muncul di lapak ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/126066503-288-k40707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS ?
FanfictionWhat is Love? Love is Food, just like what George Bernard Shaw said "There is no sincerer love than the love of food" -Bae Irene- Love is a bug of everything. -Song Minho- NOTE : Private in some chapters