Irene sama sekali tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran ibunya, bisa-bisanya beliau merancang pertemuan kencan buta nyaris tengah malam seperti ini. Baru saja duduk selama sepuluh menit, ia terpaksa harus angkat kaki dari tempat itu karena ia mendapat emergency call dari Jisoo, si sepupu tercinta. Ia mendapat kabar jika adiknya dan adik Jisoo pergi ke club malam dan membuat onar di sana. Sebenarnya ia bersyukur karena Jisoo menelfonnya karena itu berhasil membebaskannya dari kecanggungan yang luar biasa yang terjadi antara dirinya dengan pria bernama Steven Kwon.
Malam yang suram untuk seorang Irene Bae dan Kim Jisoo, kini mereka tengah menyebar ke Paradise, club malam terkenal di Gangnam, Mereka menyisir club itu mulai dari lantai satu sampai lantai dua, dan mereka belum berhasil menemukan dua bocah kurang ajar bernama Sehun dan Taehyung, satu-satunya tempat yang mereka belum kunjungi adalah lantai tiga club malam itu.
Lantai tiga Paradise club, bukanlah tempat biasa;ada yang berbeda di lantai ke tiga club malam itu, semua minuman yang ada di sana adalah minuman dengan harga yang mahal, tentu design interior di tempat itu juga lebih mewah, tak hanya itu pada hari tertentu akan ada guest DJ terkenal dari seluruh dunia, maka dari itu pengunjung lantai tiga Paradise club itu hanyalah orang-orang yang tergolong kelas atas, banyak pengusaha, selebritis bahkan politisi yang sering mengunjungi lantai tiga Paradise Club.
Seorang wanita kini tengah berdiri menatap segerombolan pria yang tengah adu jotos di hadapannya, wajahnya menampakkan smirk tak kala melihat seorang anak muda yang lebih terlihat seperti bocah terkena bogem dari seorang pria dengan kemeja putih. Tanpa aba-aba sang wanita menendang punggung pria malang itu.
"NOONA??!!" Ucap bocah itu jelas dia terkejut dengan kehadiran wanita itu.
Pria berkemeja putih itu berbalik menatap sang wanita, menyeka sedikit noda darah di ujung bibirnya. Ekspresi wajahnya jelas menggambarkan kekesalan yang memuncak dengan langkah cepat telah berdiri tepat di hadapan sang wanita hendak memukulnya namun gerakannya itu kalah cepat dengan gerakan sang wanita yang kini sudah berhasil membuat pria itu tersungkur di lantai; tendangan kaki kiri sang wanita mungkin berhasil mematahkan tulang kering pria itu.
"YAK. KIM JISOO!" teriak wanita lain yang berjalan menuju tempat mereka berdiri sekarang, mencoba menolong pria berkemeja putih itu untuk berdiri.
Jisoo yang melihat Irene membantu pria itu hanya tersenyum kecut, Irene memang terlalu baik atau Jisoo yang terlalu jahat; ia tidak tahu.
"dia baru saja memukul Taehyung"
"huh, kau tidak tahu alasan kenapa aku memukulnya; bocah kunyuk ini dan kunyuk satu ini baru saja menggoda kekasihku" balas sang pria sambil menunjuk Taehyung dan Sehun bergantian.
Irene menatap tajam dua pemuda yang kini hanya bisa meringis, mereka tidak bisa berkutik jika sudah melibatkan kakak-kakak mereka yang super duper galak ini. Berbeda dengan Irene yang calm, Jisoo masih berapi-api membela adiknya yang memang bersalah.
"Apa kekasihmu itu tergoda? Jika kekasihmu itu tergoda itu artinya yang salah di sini adalah kekasihmu;Jelas-jelas sudah punya kekasih masih saja terpancing dengan godaan laki-laki lain" ucap Jisoo yang kini membuat seorang wanita dengan rok super mini dan kemeja yang transparant memperlihatkan pakaian dalam dengan warna kontras yang ia pakai itu menatapnya tidak terima.
"Wae? Apa aku salah?" lanjutnya saat mendapati wanita itu tengah menatapnya sebal.
"Telepon pengacara Kang, suruh dia membuat laporan ke kepolisian atas tindakan penyerangan dan kekerasan" ucap pria itu pada pria lain di sampingnya.
"huh, kau pikir hanya kau yang bisa membuat laporan seperti itu? Yak, Sehun-ah telfon pengacara Park untuk membuat laporan balik atas tindakan kekerasan dan telfon juga dr. Ahn kita perlu memeriksa keadaan Taehyung untuk berkas laporan" ucap Jisoo sambil tersenyum menantang sang pria.
Irene harus melakukan sesuatu agar masalah ini tidak semakin panjang, ia menarik lengan Jisoo dan mencoba berbicara dengan pria itu.
" sepertinya masalah ini tidak perlu di perpanjang ke pihak kepolisian karena kedua pihak memang bersalah dan saya mewakili mereka berdua dan gadis ini meminta maaf atas perlakuan kasar mereka" ucap Irene pada pria itu.
Terlihat jelas jika pria itu tengah berpikir dan akhirnya ia menyetujui kesepakatan yang Irene buat; mereka tidak akan saling melapor polisi.
Suasana lengang apartement pasangan pengantin baru itu berubah seperti arena perang. Empat manusia ini memang tidak tahu waktu dan tempat, bisa-bisanya mereka mendatangi kediaman pasangan suami-istri yang baru satu minggu menikah dan menjadikannya arena debat kusir, mengganggu saja.
Kini di ruang tengah apartement itu Irene sedang memarahi adiknya, Sehun dan kedua sepupunya, Jisoo dan Taehyung karena kejadian di club malam tadi.
"eonni? Marahnya diteruskan besok saja. Aku mengantuk"
"berani kau menutup matamu, lihat apa yang terjadi"
"ya... kenapa eonni tidak tidur saja supaya tenang?"
Perdebatan mereka terus berlanjut hingga pukul tiga pagi.
Seorang wanita cantik tengah berdiri menyiapkan sarapan di dapur rumah itu, wanita itu tersentak kaget tak kala mendengar suara deheman seseorang yang kini tengah duduk di meja makan; tatapan mereka bertemu dan suasana menjadi canggung.
Suasana canggung itu berlangsung cukup lama hingga suasana itu berubah ketika dua orang pemuda tengah mengendap-endap menuju pintu keluar apartement dan suara nyaring seorang wanita yang memberi komando mereka untuk berhenti.
Sepagi ini mereka mulai berdebat lagi, membuat pusing sang pemilik apartement.
"Kalian merasa jika ini rumah kalian, aku tidak bisa tidur karena kalian berisik sekali" ucap wanita itu seraya bangkit dari meja makan dan berjalan ke ruang tengah, di mana seorang wanita dengan rambut berantakan baru bangun tidur memarahi dua orang pemuda yang kini tengah berlutut dengan kedua tangan di angkat ke udara.
"Maaf, salahkan mereka berdua kenapa berulah; Tunggu. Di mana Jisoo?"
"dia sudah pergi setengah jam yang lalu"
"anak itu benar-benar"
"dia sudah hafal dengan teknikmu mendisiplinkan mereka" balas wanita itu.
"Aku harus pergi ke kantor sekarang, ini nyaris jam delapan"ucap pemilik sah apartement itu dan hanya dibalas anggukan oleh sang istri.
"hanya seperti itu? Suami mu akan pergi bekerja, mencari nafkah untuk mu; kau hanya mengangguk seperti itu?" ucap Irene heran melihat tingkah pengantin baru itu.
"kau tidak menciumnya?" celetuk Irene membuat wajah wanita itu memerah dalam sekejab.
Dengan tidak nyantainya Taehyung dan Sehun berlomba-lomba menyuruh mereka berciuman.
"Noona tidak usah pedulikan kami, anggap kami tidak ada. Kami akan menutup mata" ucap Sehun.
Irene, Sehun dan Taehyung menutup mata mereka.
"sudahlah kau segera berangkat. mereka memang sedikit tidak waras" ucap wanita itu membuat ketiga mahluk yang ada di sana kecewa tak bisa melihat adegan romantis ala-ala film.
Ini rekor mereka berbicara sebelum pergi bekerja karena di hari biasa mereka jarang berbicara satu sama lain, ketika mereka berada di ruangan yang sama suasana akan menjadi canggung, berterima kasih lah pada STI (Sehun,Taehyung, Irene) sedikit progress yang membawa ke dalam kecanggungan yang lain.
TBC
Weh, cepet ya updatenya. Gimana? Gimana? Oh ya gue lupa. Ada yang bisa nebak siapa pria yang tertabrak mobil Irene? Terus ada yang tahu siapa pria di club malam itu? Apa Ada juga yang bisa nebak siapa pengantin baru yang super awkward itu?? Ada clue untuk newlywed yang super awkward itu; mungkin belum ada fanfic yang memasangkan mereka berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/126066503-288-k40707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS ?
FanfictionWhat is Love? Love is Food, just like what George Bernard Shaw said "There is no sincerer love than the love of food" -Bae Irene- Love is a bug of everything. -Song Minho- NOTE : Private in some chapters