Bagus. sangat bagus, benar-benar bagus; seorang Bae Juhyun tidak akan pernah mengerti jalan pikiran manusia bernama Song Mino yang kini tengah menjadi headline pemberitaan di berbagai media. Dia menyuruh pria itu untuk mengklarifikasi semua pemberitaan terkait dirinya yang dikabarkan mengencani Song Mino, tapi pria itu justru malah mengkonfirmasi jika dirinya tengah mendekati chef cantik bermarga Bae. Bisa tolong tampar wajah pria itu sekarang.
Bae Irene yang sudah pusing karena pemberitaan itu dan sekarang ia menjadi semakin pusing karena berita itu justru lebih nampak dikonfirmasi dibanding diklarifikasi, dan ia memang tidak lagi dipusingkan oleh ancaman-ancaman fans berat Song Mino tapi ia pusing karena fans-fansnya justru mendorongnya untuk menerima pria itu. Bagaimana tidak komentar mereka di akun sosial medianya, lebih dapat dikatakan pemaksaan dibanding kata-kata dukungan.
Ditambah lagi ibunya yang terus saja memberikan solusi yang akan menyengsarakan dirinya. Dia tidak akan menggunakan solusi dari ibunya, jika dia setuju menggunakan solusi itu, dia tidak akan pernah bisa hidup bebas lagi; ibunya pasti akan memaksanya untuk menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya. Dia tahu benar bagaimana jalan pikiran Nyonya Bae.
Seperti biasa Bona menemani ibu mertuanya untuk berkumpul dengan teman-temannya seolah itu sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang anak menantu. Sudah menjadi hal yang wajar baginya untuk duduk sambil tersenyum paksa menanti seseorang untuk membebaskannya dari penjara dunia seperti ini, dia sangat benci dengan perkumpulan semacam ini.
Hari ini berbeda, seolah dunia bawah yang berisi kegelapan berpindah ke alam manusia. Wanita yang menjadi masa lalu suaminya; muncul di hadapannya. Wanita itu tersenyum dengan senyuman yang menyimpan ribuan makna dibaliknya. Wanita bernama Alena Choi itu menyapa Bona, mengulurkan tangan indahnya, dengan jari-jemari yang lentik, begitu terawat.
"Hi, aku Alena. Alena Choi" ucap wanita dengan rambut panjang tergerai Indah yang menatap Bona dengan senyuman manis.
"Hi, aku Im Jiyeon. Panggil saja Bona"
Bona membalas senyuman Alena, dia tahu wanita itu adalah wanita yang pernah menjadi tunangan suaminya. Kedua wanita itu berbincang-bincang, Alena begitu bersemangat menceritakan hidupnya sementara Bona berpikir, apa yang sesungguhnya tujuan dari wanita itu mengajaknya berbicara dan bersikap ramah padanya; karena jika dilihat tak ada satupun wanita dari kaum sosialita itu yang mau mendekatinya kecuali teman-teman dari ibu mertuanya.
Percakapan Bona dan Alena terhenti ketika, gunjingan orang-orang di ruangan itu mulai terdengar oleh telinga Bona.
Garis besar gunjingan wanita-wanita itu adalah betapa baiknya Alena mau berteman dengan wanita yang merebut calon suaminya.
" aku yakin seribu persen jika Jaebom tahu Alena sudah bercerai dengan suaminya, dia akan menceraikan wanita itu dan menikah dengan Alena"
" Alena dan Jaebom, mereka pasangan yang sangat serasi. Mereka memang ditakdirkan bersama"
"aku tidak tahu, bagaimana bisa ia memilih wanita seperti itu. Dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Alena"
Bona tersenyum, ini bukan pertama kalinya ia mendengar para wanita itu membicarakan hal buruk tentang dirinya.
Raut wajah Alena berubah, senyuman licik tersungging di wajah cantiknya.
"Hm.., aku rasa aku tidak perlu mengatakan apa pun padamu. Kau bisa mendengar semuanya,kan?" ucap Alena.
Bona masih mendengarkan omong kosong itu dalam diam.
" siapkan stempelmu, karena kau akan segera menerima akta cerai"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS ?
ФанфикWhat is Love? Love is Food, just like what George Bernard Shaw said "There is no sincerer love than the love of food" -Bae Irene- Love is a bug of everything. -Song Minho- NOTE : Private in some chapters