Wanita itu bukan lagi seorang remaja yang akan menjerit bahagia karena hal sepele seperti mendapat tatapan penuh arti dari lawan jenis atau berlari sambil bergandengan tangan dengan lawan jenis; masa labilnya itu telah lewat, kini ia sudah berusia kepala tiga bukan lagi perasaaan aneh di dadanya tapi sesak dada karena kehabisan nafas tak kuat berlari.
Jika bisa ia ingin sekali memiliki kekuatan super seperti Thor, dia ingin sekali ia menggerakkan tangannya, pria tak tahu diri yang menariknya berlari ini bisa terpental jauh dan tak pernah kembali mengusik hidupnya.
Mino masih menarik Irene mengajaknya berlari sebenarnya ia sudah tahu jika jarak mereka kini dengan anak-anak SMA tadi sudah jauh hanya saja Mino tengah mengambil kesempatan untuk lebih lama bersama wanita itu. Irene sudah mencium glagat mencurigakan itu dan kini wanita itu mengigit lengan Song Mino karena pria itu tak mau diajak bekerjasama, Irene sudah berusaha melepaskan cengkraman tangan Mino tapi pria itu tak mau melepaskannya jadi jalan terakhir ya menggunakan kekerasan.
"Agh, kenapa mengigit tanganku?" teriak Mino pada wanita yang kini sudah berlari meninggalkannya.
Melihat wanita itu berlari meninggalkannya ia hanya tersenyum, ia menatap kepergian wanita itu sambil bergumam
"berbaliklah melihatku" gumam Mino
Tapi wanita itu sama sekali tidak berbalik seperti yang Mino harapkan. Ingat Mino ini bukanlah drama romantis, kembalilah ke realita tidak semua wanita akan jatuh ke pelukanmu dengan mudah.
Suasana hati Bona sudah buruk dan sekarang diperburuk dengan kehadiran seorang wanita yang membuatnya menyunggingkan senyuman palsu.
"Bona ya??" ucap seorang wanita
Bona menatap wanita itu dan tersenyum, senyuman palsu tentunya.
"Long time no see" ucap wanita bernama Kim Eunseo yang kini duduk di samping Bona
Huh,wanita ini. Apa dia pikir aku sudah lupa dengan perlakuannya padaku? Aku tidak akan pernah melupakan dosa besar yang kau lakukan padaku.
"aku dengar kau sudah menikah, apa itu benar?" tanya wanita bermarga Kim dengan pakaian coat bulu warna coklat yang kini sedang ia coba untuk lepaskan
"jika itu benar, memang kenapa?"
"kenapa kau tidak mengundangku?" ucap wanita itu cukup ceria
"sedekat itukah kita hingga aku harus mengundangmu" balas Bona yang hanya mendapat senyuman dari sang lawan bicara.
Wanita yang berada di belakang Bona dan wanita itu mulai berkasak-kusuk lagi.
" kau membawa cerita masa lalu ke pertemuan kita hari ini"
" lalu apa kau ingin aku melupakannya? bukankah jika kau ingin bertahan hidup kau harus waspada terhadap musuh?"
Wanita itu terdiam, tak bisa lagi membalas ucapan Bona.
Bona sudah cukup lelah hari ini, ia berjalan gontai menuju apartement Jisoo untuk merayakan ulang tahun gadis itu. Bukan perayaan ulang tahun seperti yang kalian pikirkan mereka hanya menikmati waktu mereka bersama dengan makan dan berkaraoke, beruntung apartement itu kedap suara jika tidak; mungkin seluruh penghuni apartement itu akan berdemo menyuruh mereka diam.
"Bona-ya?" tanya Irene
"hng?"
"sudah tengah malam, kau tidak pulang?"
"kenapa menyuruhnya pulang, Bona eonni menginaplah di sini" ucap Jisoo
Seketika kaleng soft drink mendarat di kepala Jisoo.
"ck, dia ini wanita yang sudah menikah"
"oh ya, aku lupa" ucap Jisoo tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"cepatlah pulang, ini sudah hampir tengah malam"
Seorang wanita berdiri di depan pintu sebuah apartement, ia memasukan sandi hingga akhirnya pintu itu terbuka. Wanita itu mengganti sepatunya dengan slipper lalu berjalan memasuki kamar, ia membuka pintu dan dirinya tercengang.
Semerbak aroma vanilla menyebar di seluruh ruangan, hanya cahaya temaram tiga lilin yang menerangi ruangan itu. Seseorang duduk di atas ranjang bersandar pada sandaran tempat tidur sambil memejamkan mata.
"ritual apa yang sedang kau lakukan?" ucap Bona sambil menyalakan lampu
"ck, mengganggu saja. Matikan lagi lampunya" cerocos Im Jaebom yang kini telah membuka matanya.
"aku bertanya pada mu, apa yang sedang kau lakukan"
"aku sedang menghilangkan stress, puas? Sekarang matikan lagi lampunya. Lilin itu sudah cukup menerangi" balas Jaebom
Aku menikah dengan pria dengan kelainan jiwa.
Bona tengah mengeringkan rambutnya dengan perasaan sedikit jengkel jika bukan karena ia kini harus tidur seranjang dengan seorang pria, tapi karena ia harus mengeringkan rambutnya dan ini sudah lewat tengah malam; wanita itu tidak akan mengeringkan rambutnya sebelum tidur. Ia masih mengenalan bathrobe dan berjalan menuju dressing room, ia begidik ngeri menyadari jika suasananya cukup awkward.
Suasana kamar itu bisa dibilang romantis, cahaya temaram dengan aroma vanilla yang menenangkan. You know ini lebih seperti kamar hotel untuk pasangan yang sedang honeymoon seketika ia ingat perkataan Jaebom di hadapan ibunya yang mengatakan jika ia ingin melakukannya ia tidak akan perlu jauh-jauh ke Maldives, ia bisa melakukannya di rumah. Mengingat itu Bona langsung berlari ke dreessing room secepatnya mengganti pakaiannya.
Bona mengenakan pajamasnya dan langsung pergi naik ke tempat tidur, ia menaikan selimutnya hingga leher dan memejamkan matanya mencoba tidur menghilangkan segala pikiran kotornya. Ia mengingat kejadian siang tadi ketika wanita bernama Kim Eunseo datang; sekelebat bayangan masa lalu menariknya, mencoba menghilangkan bayangan itu. Ia berbalik, wajah Im Jaebom berada tepat di hadapannya; mata mereka bertemu dan mereka saling membuang muka menatap langit-langit kamar.
" apa kau sedang menyelidiki Hwang Jinyoung?"
"Bagaimana kau tahu?"
"aku tidak sengaja melihat file-filemu yang berserakan di atas meja" ucap Jaebom menekankan kata berserakan
"ck, kau lihat rinciannya, kan? Aku yakin dia ikut menggelapkan uang perusahaan"
Jaebom memberi ceramah di tengah malam, mengingatkan Bona jika Hwang Jinyoung itu licik. Jaebom menjelaskan panjang lebar namun wanita di sampingnya itu justru terlelap tidur.
Pagi ini Joohyun mendapat telpon dari PD Take Care My Refrigator, PD itu mengatakan jika akan ada episode spesial ulang tahun acara itu yang ke tiga di mana akan ada segment spesial yaitu guest acara tersebut akan saling berduel masak, namun sebelumnya dua bintang tamu tersebut mendapat training singkat dari chef di sana.
Hidup seorang Bae Joohyun rasanya tidak akan pernahtenang sejak pertemuannya dengan producerplayboy bernama Song Mino. Entah itu seperti yang pria itu katakan merekaberjodoh atau ini hanya kebetulan yang bertubi-tubi. Dan entah kesialan ataukeberuntungan entah mereka jodoh atau itu hanyalah sekedar kebetulan; merekasegera dipertemukan kembali.
tbc
balik lagi silahkan vote dan comment. thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS ?
Fiksi PenggemarWhat is Love? Love is Food, just like what George Bernard Shaw said "There is no sincerer love than the love of food" -Bae Irene- Love is a bug of everything. -Song Minho- NOTE : Private in some chapters