15

26.2K 648 22
                                    

Dering ponsel Adrian membuat Adrian menghentikan gerakan nya. Tepat disaat wajahnya dekat sekali dengan Angel.

Adrian bergerak menjauh. Dia berjalan keluar dari kamar angel sambil bicara dengan seseorang disana. Tak lama ia berbicara melalui ponselnya, ada valen yang menepuk pundaknya.

"Ad... ada masalah?"
"Tidak ada, hanya seorang teman mengajak ku ke club. Apa ada perkembangan val? Aku merasa ada yang ganjil dengan kejadian hari ini" ucap Adrian mengalihkan pembicaraan, karena dia tidak ingin valen banyak bertanya.
"Aku merasa memang ada sesuatu, anak buahku sedang menyelidiki semuanya ad."
"Baiklah, aku tunggu kabarmu val, dan pantau area sekitar mansion."

Valen hanya mengangguk dan meninggalkan Adrian. Sementara adrian memainkan ponselnya, sambil berjalan menuju kamarnya.




###########

"Angel, dad mau bicara"
Sambil menduduk kan pantatnya, duduk berhadapan dengan putrinya yang sedang memainkan ponselnya.
Angel meletakkan ponselnya dan menatap romi dengan wajah serius.

"Iya dad... Ada apakah?"

"Kenapa denganmu?"

"Maksudmu dad?"

"Kejadian kemarin, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa seperti itu? "

Angel menatap sekilas romi. Ada guratan sedih diwajah romi. Angel lalu menunduk tak berani menatap romi. Ada penyesalan dihati angel. Dia merasa bersalah telah mengecewakan Daddynya.

"Dad, aku minta maaf buat kekacauan kemarin. Aku hanya ingin keluar, bermain. Aku hanya ingin seperti gadis lain nya dad. Tapi aku minta maaf kemarin aku egois dad. Aku sudah menyusahkan banyak orang."

Angel meraih tangan romi. Romi menatapnya dengan wajah sendu.

"Angel, aku mohon kamu mengerti. Kita bukan orang biasa. Kita ini memegang tanggung jawab besar. Aku tidak melarangmu bermain keluar sayang, tapi dengan jane atau adrian. Keamanan kamu itu penting sayang. Kau harta ku yang paling berharga. Semua penjahat didunia menginginkanmu sayang."
Romi mengambil nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapan nya.

"Lalu, kenapa kamu mengajak devon?"

"Dia sahabatku dad. Dia baik sama aku dad."

"Mulai sekarang jangan pernah pergi dengan siapapun tanpa izin ku. Kau mengertikan sayang?"

"Iya, aku mengerti dad."

"Apa kamu menyukai devon?"

"Dad, sementara ini kami hanya berteman, tapi aku tidak tahu nanti akan seperti apa hubungan kami."

"Lalu bagaimana dengan Adrian?"

Angel membuang pandangan nya, seakan malas untuk menyebut nama lelaki itu.

"Aku tidak mau dengan dia dad, dia tidak mencintaiku dad."

Romi tersenyum menahan tawanya melihat tingkah angel. Melihat raut wajah angel ketika membicarakan adrian. Apa yang diucapkan bibir angel dengan yang ada dihatinya berbeda.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mencarikan kamu seorang lelaki yang baik, dan aku sudah sangat mengenalnya. Daddy harap kamu bersedia menerimanya."

"But, dad.... Aku mau dijodohkan?"

"Daddy ga mau kamu salah memilih lelaki."

Sementara dari arah lain Mario dan Jane setengah berlari kearah mereka.

"Bos, ada hal penting."

Romi dan Angel berbalik kearah mereka.

"Ada apa? Kenapa kalian selalu kompak datang?"

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang