3

89K 1.2K 1
                                    

"Baik, Boss... Kami akan berangkat sekarang."

"Ada apa? Berangkat kemana?"

"Cepat kemasi barangmu, bawa baju seperlunya saja, paling tidak untuk 1 hari kedepan"

"John, siapkan mobil sekarang juga.. kami hanya pergi berdua." Perintah Adrian.

Angel yang merasa ada sesuatu yang gawat, hanya cepat bergegas merapikan bajunya. Sementara Adrian juga kembali kekamarnya dan bersiap2.

Mereka telah bersiap meninggalkan mansion.
"John, kamu jaga disini baik2. Tutup semua akses masuk maupun keluar. Kamu tahukan apa yang harus kamu lakukan."

"Baik Adrian, semoga semuanya segera membaik."

Adrian hanya mengangguk dan berjalan kearah mobil dimana Angel menunggunya.

"Matikan hp mu Angel."

Tanpa banyak bertanya Angel matikan hpnya, bahkan Adrian mengambilnyapun Angel hanya diam, karena dia tahu situasinya sekarang sangat tidak kondusif.

Kini keduanya mulai meninggalkan masion. Mobil melaju dengan pelan.
Adrian sendiri yang mengendari mobil itu dan Angel duduk disampingnya.

Hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Adrian yang sedari tadi berwajah serius seakan membuat Angel canggung untuk bertanya.

"Tidurlah dulu, perjalanan kita masih jauh" ucap Adrian ketika melihat Angel tampak bosan.

"Kita mau kemana sebenarnya Ad ?"

"Ketempat rahasia. Istirahatlah dibelakang ada bantal."

"Aku lapar Ad"

Adrian membuka dashboard disana ada sandwich dan minuman.

"Makanlah".

Setelah makan Angelpun tertidur dengan lelapnya.
Adrian memandangnya dan mengusap lembut kepalanya.

5 jam perjalanan telah berlalu. Sampailah mereka kesebuah supermarket. Adrian keluar, dia berniat berbelanja.

"Kita sudah sampai Ad?"
"Tapi inikan supermarket? Wait ini bukan di London lagi kan?"

"Kau sudah bangun? Memang, kita sudah sangat jauh. Kamu akan tahu nanti."
"Kau mau ikut berbelanja, kita akan berbelanja untuk kebutuhan kita sampai satu minggu kedepan."

Keduanya masuk dan berbelanja.
Adrian memasukkan berbagai makanan, peralatan mandi,dll.
Angelpun hanya mengambil beberapa makanan yang dia sukai.

"Ambilah apapun yang kau butuhkan."
Angel hanya mengangguk.

Kini keduanya melanjutkan perjalanan mereka. Perjalanan yang masuk kearah hutan. Lewat jalan berkelok dan naik turun.

Tak lama kmudian merka sampai sebuah villa tersembunyi.

Adrian keluar membuka pintu gerbangnya dengan panel sensor sidik jari.

Tak lama pintu terbuka dan mereka masuk.
Sebuah villa mewah namun terlihat sepi.

"Kita sampai, ayo kita keluar. Disini hanya ada kita berdua."

"Tapi tempat ini terlihat bersih terawat dan sistem keamanannya juga bagus."

"Disini hanya ada sebuah robot. Ayo masuklah, sebentar lagi gelap."

Keduanya keluar dri mobil seraya membawa bawaan mereka. Adrian menggerakkan tangannya lagi pada sebuah sensor dan memajukan kedua matanya, tampak sebuah alat sedang memindai.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan sebuah robot menyambut mereka.

"Selamat datang tuan Adrian."

"Vero pindai nona Angel,agar kamu bisa mengerti perintahnya."

Vero sebuah robot mirip manusia, segera memindai Angel.

"Angel, itu kamarmu. Mandi dan segeralah makan. Vero akan mempersiapkan semuanya"

Angel dan Adrian masuk kekamar mereka.

Angel terkagum2 dengan pemandangan diluar  belakang villa.

Sebuah pantai yang indah dengan pasir putihnya. Pohon kelapa dan cermara seakan memberi keteduhan.

"Cantik bukan, kita akan menikmatinya besok."

Angel kaget dengan Adrian yang tiba2 ada dibelakangnya.

"Aku tahu ini akan sulit bagimu. Aku tidak tahu sampai kapan kita disini."

"Apa Dad tahu kita disini?"
Angel menatap Adrian

"Dia tidak tahu, tapi ini yang terbaik buatmu. Setidaknya sekarang kita aman karena tak seorangpun tahu tempat ini."

"Jadi kamu menculik ku atas perintah Dad?"

"Mau kamu culik selamanya aku rela koq Ad" batin Angel.

Lalu tiba-tiba,
Adrian membungkam mulutnya dengan ciuman lembut.

"Nikmati saja waktumu. Anggap saja ini liburan, ayo kita makan. Vero menunggu kita"

Adrian kembali menciumnya namun kali ini hanya keningnya. Keduanya beranjak keluar menuju ruang makan








Adrian Pov


Pagi yang cerah.
Aku menginjakkan kaki dipasir putih ini, udara pagi di pantai ini sekan berbisik mengajak ku menikmati indahnya alam

Iya, pemandangan yang sangat indah.
Aku melihat gadisku duduk diayunan dan kakinya sesekali terkena air laut.
Sejak ciuman kemarin aku memutuskan bahwa dia gadisku.

Aku tahu dia menyukaiku. Aku tahu dia sering menggodaku, dan akupun sering menahan hasrat.

Aku tak mau kelak dia menyesal berhubungan denganku. Dia belum tahu aku dan seperti apa duniaku.

Yang dia tahu, aku hanya anak angkat daddynya. Bekerja dengan keluarganya. Selebihnya dia tak pernah tahu sisiku yang lain.

Aku berjalan menjauh dan masuk karena aku tak ingin mendekatinya.
Aku tak ingin mengganggunya, cukup mengawasi dari jauh.

Berada didekatnya seakan mampu membuatku bergairah, dan membangunkan sisi liarku.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang