Hari sudah malam dan malam semakin larut. Rania masih duduk santai di beranda rumah marcel. Tidak terlalu besar seperti mansion milik romi, namun rumah ini sangat asri dan jauh dari kota. Bisa dibilang dipulau ini hanya ada beberapa rumah dan hanya rumah penduduk asli sini. Marcel sudah lama membangun rumah ini yang dulunya merupakan milik orang spanyol. Sehingga jelas terlihat gaya eropanya. Marcel hanya merenovasi beberapa tempat hingga terlihat indah dan rasanya nyaman untuk ditempati.
"Rupanya kau disini."
Marcel mendekati rania yang tengah menikmati minumannya.
"Kau suka tempat ini?"
"Sangat tuan. Disini sangat nyaman, tapi ada tempat yang lebih nyaman lagi."
"Oh ya, dimana itu?"
"Dirumah saya tuan. Disana tempat yang sangat indah, asri dan ternyaman. Dan saya sangat merindukannya."
"Apa kau juga merindukan orang tuamu?"
"Sangat tuan. Saya sangat merindukan mereka. Namun mereka telah tiada. Hanya ada bu Sumi, orang sangat tulus merawat saya, dia pasti sekarang sangat cemas dan merindukan saya."
"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa hubunganmu dengan bradly?"
"Tuan tak perlu cemas, kami berhubungan sangat baik sebagai teman. Kmai bersahabat sangat lama. Apa itu mengganggu tuan?"
"Tidak, tapi aku berharap kau menjadi menantuku. Aku tahu sangat berat bagimu memiliki mertua seorang penjahat. Tapi aku sudah memutuskan untuk mundur. Aku akan menjalani sisa hidupku dengan sarah ditempat ini. Dulu sarah juga seorang dokter sepertimu. Aku juga salah menempatkan dia dalam duniaku dan membuatnya merasakan hal yang sama seperti yang aku alami."
Marcel menghirup udara untuk melanjutkan kata-katanya.
"Untuk itu aku memohon padamu. Selamatkan sarah terlebih dahulu. Dan aku juga memohon terimalah brad. Dia anak yang baik. Dia terpaksa melakukan itu semua karena paksaanku. Aku sangat menyesal dengan semua ulah jahatku. Aku akan memberikan apa saja yang kau inginkan."
Marcel tiba-tiba duduk bersimpuh dihadapan rania. Rania yang terkejut dengan apa yang dilakukan marcel hanya bisa diam. Dia tidak tahu harus berbuat apa.
Terlihat bulir bening jatuh dari mata indah dokter rania.
Disini dia ditekan menikuti keinginan marcel, disana dia ditekan mengikuti keinginan romi. Tidak adakah tempat baginya untuk bahagia?"Aku hanya ingin pulang. Itu saja keinginanku."
"Aku akan memenuhinya. Apa lagi yang kau inginkan, aku pasti penuhi semuanya."
Tiba-tiba sarah muncul menyuruh romi berdiri. Sarah lalu memeluknya.
"Aku sudah mendengar semuanya. Aku tidak ingin kau berkorban untukku. Jika aku hidup kaupun harus hidup. Jika kau mati aku juga ikut mati. Aku tidak bisa hidup tanpamu sedikitpun."
Rania semakin tak menentu melihat apa yang dilakukan dan dikatakan kedua orang dihadapannya itu. Dia melihat marcel sepertinya sudah banyak berubah. Apalagi mereka sekarang hanya dua orang tua yang nyawanya sudah diujung tanduk.
"Aku akan memberi keputusan besok. Beri waktu aku berpikir untuk menyelamatkan kalian. Dan mengenai brad, aku belum bisa memutuskannya. Sebaiknya kita istirahat saja."
Rania melangkah masuk menuju ruangannya. Disana dia berpapasan dengan devon. Devon yang biasanya terlihat ketus dan menatap sombong kali ini terlihat lebih ramah. Tatapan sombongnya sudah hilang berganti dengan tatapan sedih.
######
Siang ini mansion romi terlihat sepi. Hanya beberapa guard yang terlihat berjaga dibeberapa tempat. Namun juga terlihat ada beberapa guard yang berlatih. Semua tetap bersiaga namun tidak seketat biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My World
RomanceCerita khusus dewasa (18+) Private acak, jadi follow dulu ya !!! Kalau ga mau ketinggalan alur crita yang bikin panas dan penasaran. Ceritanya komplit, ada romance, action, sex, drama, saints yang dituangkan dalam sebuah cerita yang sangat menarik.