38

6.4K 329 55
                                    

Iringan beberapa mobil yang berisi banyak orang dengan mengenakan senjata api terlihat memasuki mansion. Mereka mulai menembaki kesegala arah. Mulai terdengar desingan peluru dan beberapa selongsong berjatuhan. Mereka tidak menembaki guard namun menembak kesembarang tempat kosong yang mereka anggap sebagai bentuk ucapan selamat datang.
Romi sengaja membuka  sistem kemananan dipintu mansion karena dia tahu siapa tamu nya.
Romi sepertinya sudah bersiap dengan kedatangan mereka.

Romi segera turun bersama dengan john, mario dan guard . Mereka segera menuju kedepan mansion menyambut tamu tak diundang yang telah membuat kekacauan. Romi terlihat lebih tenang karena dia yakin dengan rencananya bisa memukul mundur musuhnya.

Sementara sarah dan jane yang berada diruang tamu beranjak kedepan mansion. Sarah yang terlihat masih linglung hanya mengikuti arahan jane untuk tetap tenang.

Seorang lelaki keluar dari mobil mereka. Dia terlihat tenang saat melangkah kedepan mansion dengan diikuti anak buahnya. Dia membawa anak buah yang cukup banyak. Bisa dikatakan romi kalah jumlah dengan mereka.

Team elite menyambut kedatangan lelaki itu. Dan tepat saat romi  keluar menemui mereka.

"Wah, penyambutan yang sangat bagus."

"Ada apa kamu kemari anak muda? Aku rasa ibu mu tidak mengajarkanmu bersikap arogan bukan?"

Romi melangkah kedepan. Sementara yang lain nya tengah bersiap dengan senjata mereka masing-masing.

"Dimana ibu ku tua bangka?"

Romi masih memandang datar kearah anak muda didepannya. Dia memberi kode pada seorang guard. Tak lama kemudian terlihat sarah mendekat. Sarah berjalan pelan kearah putranya. Dia bingung dengan apa yang terjadi disekitarnya. Semuanya terlihat tiba-tiba.

"Diam ditempatmu sarah."

Mendadak sarah berhenti berjalan. Dia terdiam ditempatnya. Memandang kearah keduanya. Romi mengamati interaksi keduanya.

"Kenapa kau menjemputku dengan cara seperti ini dev? Padahal aku pergi baru sebentar"

Devon mengeritkan dahinya mendengar perkataan ibunya. Dia beralih memandang kearah romi.

"Apa yang kau lakukan pada ibuku?"
"Mom, kamu itu sudah pergi berhari-hari."

Wajah sarah nampak memperlihatkan tanda tanya besar. Dia merasa aneh dengan situasi yang dialami saat ini.

"Apa yang kau lakukan padaku rom? Apa yang sebenarnya terjadi."

Romi hanya tersenyum puas bisa mempermainkan keduanya. Namun dia masih tetap terlihat santai menghadapi kedua orang didepannya.

"Sekarang kalian pergi dari sini dan devon bawa ibumu pulang. Aku muak melihat kalian semua."

"Apa kau bilang ?  Hahh pulang? Hahhaaaaa.....
Bukan itu tujuan sebenarnya aku kemari."
Devon tertawa. Dia menyuruh anak buahnya membawa sarah dibelakangnya.

Sementara romi yang sudah tau dengan apa yang direncanakan devon, terlihat berpura-pura merasa cemas dan takut.
Devon memberi kode pada guard. Guard membuka pintu mobil dibelakang devon, dan terlihat seorang lelaki keluar dari mobil.
Pakaian serba hitam dan kacamata hitam bertengger manis dihidungnya. Dia melangkah menuju kedepan disamping devon.

"Kejutan apa lagi dari kalian?"

"Dimana marcel?" Ucap pria itu tanpa basa basi.
Romi hanya menanggapinya dengan tenang dan tersenyum.

"Aku akan memberikan nya tapi itu semua tidak gratis."

"Apa kamu berniat bernegosiasi, aku rasa itu tidak perlu. Kau lihat, jumlah kalian lebih sedikit. Dan diluar sana masih banyak anak buahku yang siap menghancurkan tempat ini hanya dengan menjentikkan jari." Gertak pria itu.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang