Hujan turun rintik-rintik. Membasahi bumi. Aroma tanah menyuruap keudara. Bulir-bulir air turun dari langit menjatuhkan diri ke dalam tanah. Menyampaikan pesan rindu langit kepada bumi.
Hujan semakin deras. Sebuah heli turun diatas mansion.
Beberapa lelaki berbaju hitam turun dari dalam nya.
Mereka setengah berlari menembus deras hujan."Adrian..."
Seorang lelaki hampir mendekati renta memeluknya.
"Bos" membalas pelukan romi.
"Bagaimana keadaanmu Ad?"
"Seperti yang terlihat, aku baik-baik saja."Mereka duduk diruang tengah dan maid menghidangkan makanan.
"Valen sudah menceritakan semuanya bos. Aku harus keruang kendali mengaktifkan semua sistem. Aku harus segera menemukan angel.""Adrian, sebaiknya kamu tenangkan diri. Kamu istirahat dulu. Aku tahu kita semua panik, tapi aku ingin kita tidak salah langkah." Sambil mengangkat cangkir berisi kopi.
"Benar bos, kita harus lebih berhati-hati. Keselamatan angel lebih penting."
"Adrian, sebenarnya apa yang terjadi saat kamu tiba-tiba menghilang"
"Panjang ceritanya. Tapi aku harus segera mencari angel. Bos, apa penyadap ditubuh nyonya Sarah masih berfungsi?"
"Tidak lagi Ad, setelah sistem down kita tidak bisa lagi mengawasi sarah. Ada apa dengan sarah?"
"Apa dia berkunjung kemari? Lalu bagaimana dengan devon setelah Angel diculik, apa dia mencarinya? Bukankah dia waktu itu bersama angel?"
"Memang ada yang janggal dengan itu semua. Aku menyuruh mario menyelidikinya. Tapi masih nihil. Sebenarnya ada apa Ad?"
Adrian menghirup nafas dalam-dalam. Dia masih berpikir tentang apa yang akan dikatakan nya. Dia sejenak menimbang-nimbang. Romi melihat gurat kekawatiran dimimik wajah Adrian.
"Aku merasa mereka ikut andil disini. Tapi aku belum punya bukti kuat. Dan aku akan mencarinya."
Sejenak romi terkejut dengan penjelasan Adrian.
"Apa menurutmu mereka terlibat dengan penculikan angel? Tapi waktu itu devon berusaha menghajar para penjahat itu. ""Kita akan tahu bila kita menemukan Angel. Baiklah bos, aku keruang kendali. Valen kau ikut denganku."
"Baik Ad, kamu cari angel. Aku akan menyelesaikan palermo. Jane kau bantu aku."
Mereka berpencar, mengerjakan tugas mereka. Adrian dengan valen dan romi dengan jane.
Adrian tiba diruang pusat kendali. Dia masuk didampingi valen. Dia duduk disebuah kursi dengan meja didepan nya penuh dengan layar. Disampingnya ada beberapa profesor yang ahli dibidang sistem keamanan yang baru. Merekalah yang membantu adrian membuat sistem baru ini. Sementara itu valen dan para guard lain juga cepat duduk ditempat mereka menghadap meja yang dipenuhi layar juga. Tak lama sebuah alat pemindai sidik jari dan retina mata adrian keluar. Adrian memencet beberapa tombol dikeyboard didepan nya, yang membuat semua layar menyala.
Sistem keamanan tercanggih baru saja diaktifkan. Mereka segera mencari keberadaan angel.########
Angin berhembus kencang. Suara nya seakan mengelus-elus wajah anggun wanita cantik yang berdiri diujung jendela. Matanya menatap kearah laut dibawahnya. Tiba-tiba lamunan nya buyar.
"Apa kamu berniat hendak bunuh diri?"
Angel menoleh kearah sumber suara tersebut. Namun kembali dia membuang pandangan nya kearah bibir pantai. Dia tak menghiraukan suara pria yang berkata seakan menyuruhnya untuk terjun.
Pria itu dengan cepat menarik angel.
"Apa kau memang berniat untuk mati, huh?"
Angel tidak menjawab perkataan lelaki itu. Dia hanya berusaha melepaskan cekalan dilengan nya.
Pria itu melepaskan tangannya dan menutup jendela kaca itu. Lalu dia berjalan mendekati angel.

KAMU SEDANG MEMBACA
My World
RomansCerita khusus dewasa (18+) Private acak, jadi follow dulu ya !!! Kalau ga mau ketinggalan alur crita yang bikin panas dan penasaran. Ceritanya komplit, ada romance, action, sex, drama, saints yang dituangkan dalam sebuah cerita yang sangat menarik.