37

7.2K 329 67
                                    

Malam telah tiba. Matahari telah kembali terbenam berganti kegelapan. Tampak dimansion romi maid sibuk menyiapkan malam malam. Mereka silih bergati menghidangkan hidangan yang menggiurkan. Romi duduk diujung dengan diapit  Zac dan Jane. Tak berapa lama hadir Valen, mario dan john yang mengambil duduk disebelah jane. 

Mereka masih duduk dengan tenang , sembari menunggu romi memulai acara makan malam mereka. Romi berdiri dari duduknya dan menghampiri guard sambil berbisik sesuatu. jane dan yang lainnya saling beradu pandang. tak lama romi beranjak duduk kembali dipsisi semula.

" Kalian belum terlalu lapar bukan? aku masih menunggu dokter Alvi bergabung dengan kita."

" dokter alvi? siapa dia?"    tanya valen penasaran

" Dia anak angkat professor Zac. Dan dia juga yang kemarin membantuku menyelesaikan misi dilaborat."

Tak lama muncul seorang wanita yang berjalan dengan anggun mendekati meja makan. Dokter Alvi melempar senyum kearah mereka. Romi segera mempersilahkannya untuk duduk disebelah Zac. Romi memperkenalkan dokter Alvi kepada mereka semua. Makan malam pun berjalan. 

Selesai acara makan malam bersama mereka semua duduk diruang tengah. valen masih menatap dengan smar wajah dokter alviani. Dia merasa pernah melihatnya. Valen berusaha mengingatnya. Sementara dokter alvi hanya tersenyum cangguh tiap kali beradu pandangan dengan valen. 

Romi duduk diantara zac dan dokter alvi. Jane, valen, john dan mario duduk didepan mereka.  

"val, apa sudah ada kabar dari putriku dan Adrian?"

" Belum Bos, Adrian masih sulit dihubungi. bila besok belum ada kabar darinya, aku akan mencarinya."

" Aku rasa mereka sangat serasi, Adrian dan Angel. Bukan begitu Rom?" ucap Zac.

Valen masih terus memperhatikan dokter alvi. Dan terlihat sangat aneh melihat perubahan wajahnya, ketika mereka menyebut nama Adrian. Hanya valen yang menyadari itu, semua orang sepertinya sedang asyik dengan pikiran mereka. Apalagi setelah membicarakan misi yang akan mereka lakukan besok .

Dokter alvi yang merasa tak nyaman dengan tatapan valen yang seakan penuh tanya. Dia berpamitan dengan mereka untuk kembali keruangannya. Valen juga ikut berpamitan untuk kembali keruang kontrol. Valen memberi kode pada jane agar tetap disitu. 

Diam - diam valen memutar arah, dia mengikuti dokter alvi. Dokter alvi berhenti didepan ruangannya. Lalu dia memutuskan untuk duduk ditaman disamping ruangannya. Dia duduk melamun dibangku taman. Menikmati udara malam. Dia sama sekali tidak mengetahui kalau ada sepasang mata sedang memperhatikan gerak-geriknya. Dokter Alvi mengeluarkan ponselnya, dia menekan nya dan menghubungi seseorang disana. Terlihat rona bahagia diwajahnya. valen dengan sigap menyuruh guard melacak dan merekam percakapan ponsel diarea mansion saat ini.

Valen memasang earphone dan mulai mendengarkan percakapan mereka. Raut wajah valen berubah. Dia melepas aerphonenya dan berjalan mendekati dokter alvi. Dokter alvi terlihat sangat terkejut dengan munculnya valen dihadapannya dengan tiba-tiba.

" Maaf dokter, dimasion ini tidak diperbolehkan menggunakan ponsel tanpa izin terlebih dahulu." sambil merebut ponsel dokter alvi yang masih menempel ditelinganya. Valen mematikan ponsel dokter alvi dan mengembalikannya.

" Apa maksudnya ini. Anda sangat lancang."

" Maaf dokter ini menyangkut keamanan dimansion. Saya tidak ingin besok banyak musuh berdatangan kemari."

" Baiklah, maaf aku tidak mengerti peraturan disini." 

"Dokter, apakah kita pernah bertemu sebelumnya? wajahmu terlihat tidak asing bagiku."

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang