33

7.9K 307 34
                                    

Zac dan romi tersenyum puas melihat hasil usaha mereka. Sementara dokter alviani yang berada disekitar mereka hanya berwajah datar. Dibenaknya mengalir tanda tanya besar, untuk apa mereka membuat formula yang dapat mengendalikan namun menghabiskan nyawa seseorang.

Kini mereka melakukan ujicoba formula itu pada hewan. Mereka telah mempersiapkan semuaya dengan matang dan hati-hati. Mula-mula tikus, kelinci, kambing, anjing. Dan senyum mengembang dibibir mereka.

Mereka keluar dari ruang laborat. Badan mereka terasa capek namun semua rasa lelah itu terbayar dengan hasil yang sungguh luar biasa. Mereka puas dengan apa yang mereka buat saat ini. Namun tidak dengan dokter alvi. Dan saat ini dia merasa cemas dengan hasil formula itu. Dia takut mereka menyalahgunakan penemuan mereka itu. Karena dari awal dokter alvi hanya membantu zac, tanpa tahu maksud dan tujuan dari semua ini. Dia hanya berharap apa yang dilakukan nya tidak menyalahi aturan dan profesinya.

"Hei kenapa denganmu dok? Apa kau kurang puas dengan hasil ini? Katakan apa yang ada dibenakmu dok"
Zac bersuara yang jelas membuat dokter itu terlonjak dari lamunan nya.

"Oh tidak prof. Aku hanya takut ini akan di salah gunakan orang lain."

"Kau tidak perlu cemas dokter."suara romi ikut membuat dokter alvi terlonjak kembali.
Romi melangkah mendekati dokter yang masih tertunduk.

"Aku menggunakan ini semua untuk alasan yang sangat tepat dan tujuan yang tepat, meski harus melakukan hal seperti ini. Percayalah ini semua untuk mencegah pertumpahan darah dan kejahatan keji mafia-mafia. Aku mohon saat ini kau mampu melakukan semua ini dengan setulus hati dok."

"Tapi apa ini semua tidak salah tuan?"

Romi tersenyum sejenak melihat Kecemasan diwajah dokter di depan nya.

"Kau bisa memegang kata-kataku dok. Setelah kau tahu ini apa yang aku lakukan dengan ini semua, kau pasti bangga dengan dirimu sendiri karena melakukan hal yang tepat dok."

Kini ketiganya melangkah keluar laborat. Mereka duduk santai menikmati makanan didepan mereka. Mereka bercerita tentang pengalaman mereka dalam obat-obat kimia. Menceritakan resep-resep ilmiah yang pernah mereka ciptakan dengan diselingi tawa mereka. Dokter alvi yang masih sangat muda, seumuran anak mereka merasa banyakendapat ilmu dan masukan dari para senior didepannya.

Romi berjalan sambil menepuk pundak dokter alvi . Wanita itu hanya tersenyum lega.
"Zac, kita akan mengambil dua orang penjahat dibawah sana. Pastikan semua siap."
Zac hanya mengangguk.
"Dokter, aku dan zac akan keruang tengah.aku ingin kau beristirahat sejenak. Karena setelah ini kita akan bekerja lagi. Atau kau ingin bermain-main disini?"

"Aku rasa aku akan beristirahat dulu. Tapi aku akan membereskan peralatanku didalam sana."

Dokter alvi beranjak dari duduknya masuk kedalam laborat membereskan peralatan yang terbengkalai dengan dibantu beberapa professor dan guard disana.
Romi dan Zac berjalan keluar dari area laborat. Mereka menuju keruang tengah dimansion.
Sementara Romi baru ingat bahwa anak buahnya terluka, dan dia juga teringat belum melihat lagi kondisi mereka.

Romi mengajak zac menuju ruang perawatan medis. Zac yang terlihat cemas karena belum tahu siapa saja yang terluka terlebih romi belum menceritakan kondisi adrian saat ini.

Tiba diruang medis valen memyambut mereka. Mereka bertiga pun masuk kedalam ruangan dimana ada empat orang terbaring lemah. Melihat mereka masuk, dokter dengan sigap menemui mereka.
"Bagaimana kondisi mereka dok?"
"Mereka sudah mulai membaik bos, masa kritis berhasil mereka lewati. Hanya tinggal penyembuhan luka mereka saja."

Mereka berjalan menghampiri john dan mario. Raut wajah dua orang kesakitan itu terlihat sudah mulai berwarna, tidak sepucat waktu mereka terbaring pertama kali.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang