45

4.6K 187 50
                                    

Udara sore yang sejuk semilir angin berhembus mengibas udara panas siang yang enggan beralih. Matahari masih memancar diujung barat terlihat penuh.
Seakan bersiap kembali pada peraduan dan kembali esok lagi untuk mengobati kerinduan.
Sore itu disebuah rumah sederhana, bersih dan sangat terawat. Sebuah taman yang indah terlihat menghiasi bagian luar bangunan itu. Kupu-kupu beterbangan hinggap diindanya bunga, menambah keindahan sore itu.

Seorang wanita paruh baya terlihat membersihkan halaman depan rumah itu. Peluh keringat mulai menetes dari pori kulit yang mengeriput. Dia terlihat menyeka keringatnya dan beranjak cuci tangan.
"Aku rasa sudah cukup bersih untuk hari ini. Sekarang waktunya membuat teh panas dan pisang goreng."

Dia beranjak kedapur membuat apa yang dinginkan nya untuk sekedar teman menikmati senja. Setelah selesai berberes , dia kembali ke depan dan duduk diteras sambil menikmati indahnya alam.

Belum sampai dia mendudukan pantatnya, dia terkejut melihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumahnya.
Seorang lelaki tampan turun dari mobil tak lama setelah mobil itu berhenti.

Lelaki itu menghampiri wanita paruh baya dihadapan nya. Wanita itu tersenyum sambil mengingat sesuatu.
Sedang sang pria mengulurkan tangan nya dan mencoba memeluk sosok didepan nya yang masih bingung dengan kedatangannya.

"Pisang gorengnya sepertinya enak bu?"

"Duduklah, aku akan membuatkanmu kopi panas yang nikmat."

Wanita paruh baya itu lalu masuk kedalam rumahnya. Lalu sosok pria itu juga ikut masuk mengendap-enda memeriksa beberapa sudut rumah itu dan dengan cepat dia telah kembali ketempat semula dia datang.

Tak lama wanita itu keluar sambil membawa nampan kecil berisi kopi panas yang mengepul dari cangkir.

"Sepertinya nikmat sekali bu."
Hidung pria itu membau aroma kopi dihadapan nya.

"Pastinya. Apalagi dinikmati sore seperti ini. Apa yang terjadi?"

"Semuanya baik- baik saja bu. Kebetulan saya baru dari Jakarta dan mampir ketempat ibu. Ibu sehat sajakan?"

"Aku pikir terjadi sesuatu dengan putriku. Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan kabar  Adrian ?"

"Semuanya baik-baik saja bu Sumi. Kami semua sehat dan masih sibuk."

"Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu bukan?"

"Tidak bu"

"Istirahatlah dan nikmati hidangan yang sederhana ini."

"Terima kasih banyak bu."

Keduanya lalu larut dalam obrolan ringan dan becanda dengan ditemani hidangan buatan bu sumi. Keduanya menikmati indahnya senja, indahnya warna lukisan langit.

############

Hembusan halus nafas seorang gadis yang tengah tertidur dengan lelap. Wajah yang penuh kelelahan, kesedihan dan penderitaan. Tubuhnya meringkuk dengan dibalut selimut tebal. Seakan enggan untuk bangun walau hanya sekedar membuka mata nya saja.
Tubuh mungil yang membungkus jiwa yang rapuh.

Malam hampir tiba, namun gadis itu tetap tak bergeming dari posisinya.
Usapan halus seorang pria di pipinya, nampak mampu membuatnya membuka matanya sedikit.
Matanya menyipit seakan masih enggan menerima cahaya masuk ke bola matanya. Tubuhnya menggeliat pelan, enggan berpindah posisi.

"Bangunlah pemalas, sebentar lagi malam tiba."

Perlahan gadis itu membuka matanya pelan.

"Dimana aku?"

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dan berhenti pada sosok pria disampingnya.

"Kamu berada ditempat aman, cepat bersihkan dirimu, disitu ada pakaian yang mungkin cukup dengan ukuranmu."

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang