My World

40

Semua kekacauan sudah mulai dibereskan. Satu persatu anak buah romi dan penghuni mansion yang terluka segera ditangani dengan cepat. Tak banyak yang terluka. Dan satu orang dicari valen sudah ditemukan meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik. Rania terluka dikaki kirinya. Lengannya robek serta lebam dan lecet dibeberapa wajahnya. Tubuhnya berdebu dan wajahnya pucat kala ditemukan guard.

Mendengar keadaan dokter alvi yang mengenaskan, romi dan zac merasa sangat sedih dan prihatin. Karena mereka berdualah rania ada ditempat ini dan harus mengalami kejadian yang mengenaskan. Belum sempat romi membalas semua kebaikannya namun justru mendapatkan kemalangan.

Romi dan zac yang menyuruh valen mengawasi dan menjaga dokter alvi, agar dia mendapatkan penanganan yang baik. Valen sendiri merasa memiliki tanggung jawab dan tujuan tertentu untuk berada didekat dokter alvi. Valen tetap berpikir kalau dia harus menjauhkannya dari adrian maupun angel. Begitu dia membaik valen akan segera menghantarkannya pulang, sesuai dengan janjinya terhadap rania sendiri.

Sementara jane yang melihat gelagat aneh diwajah valen yang terlihat begitu cemas mengundang tanya dihatinya. Karena valen tidak seperti biasanya bersikap. Terlebih cara dia menjaga dokter alvi.

Jane sengaja membawa makan malam untuknya karena dia tahu, sedari pagi valen belum makan apapun. Valen hanya meninggalkan ruang dimana dokter alvi dirawat hanya untuk kekamar mandi yang hanya digantikan guard sebentar.

Jane berjalan mendekati sofa didepan ranjang dokter alvi tertidur lelap tak sadarkan diri.
"Val, makanlah. Kau belum makan dari pagi bukan?"

Valen yang tertunduk melamun mendangakkan wajahnya mendapati jane membawa nampan berisi makanan. Dia mempersilahkan jane duduk disampingnya dan meletakkan nampan berisi makan diatas meja dihadapan valen.

"Terima kasih jane, kau tau betul aku sangat lapar sekali. Kau sudah makan."

Jane mengangguk pelan. Jane segera menyuruh valen makan.
Valen mulai menyantap hidangan didepannya. Sementara jane menemani disampingnya.

Jane berdiri mengitari ranjang didepannya. Seorang wanita cantik yang terlihat tak berdaya sedang terbaring lemah.
"Kasihan dokter alvi."
Jane bergumam pelan. Dia melihat bagaimana keadaan dokter alvi, membaca catatan kesehatan yang dibuat dokter dimansion.

"Apa kata keluarganya nanti yah, kalau tahu kondisi dokter alvi seperti ini? Aku harap dia cepat pulih. Oh iya val, kenapa bos dan zac memperlakukan dia special seperti ini yah?"

"Uhukk..uhukkk"

Valen tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan jane. Dia segera mengambil minum dan menormalkan tenggorokannya sambil menata jawaban yang tepat untuk jane.

"Jadi bos dan zac merasa berhutang banyak dengan dokter alvi dimana dia yang ikut andil memuluskan misi dan rencana bos. Mereka sangat cemas sekali mengetahui keadaannya. Untuk itu mereka menyuruhku menjaganya."

Jane hanya manggut-manggut mendengar penjelasan yang diberikan valen. Dan valen lega melihat jane mampu menerima jawaban yang diberikannya tanpa bertanya banyak hal lagi. Tak lama kemudian jane berpamitan untuk menemani angel. Dia keluar dari ruangan itu sambil membawa nampan kotor.

Sementara diruang kendali, nampak romi, zac, adrian, mario, dan john sedang berdiskusi. Malam itu mereka berbagi tugas. Mengingat kondisi mansion yang belum sepenuhnya pulih. Jadi mereka tidak ingin lengah sedikitpun dari serangan musuh mereka. Bukan tidak mungkin tidak ada serangan, namun berita tentang marcel dan romi hari ini menjadi berita yang heboh diseluh penjuru dunia, terutama dunia hitam.

Para pemimpin mafia bukan tidak mungkin bersiap menyerang romi, untuk mencuri, mengambil barang-barang terteknologi canggih yang ada dimansion. Apalagi dari kalangan dunia hitam sepertinya tengah bersiap menuju mansion. Sistem keamanan dimansion sendiri belum pulih total.
Namun, bukan berarti romi tak tinggal diam melihat kondisi ini. Beberapa pemimpin dunia juga memberi dukungan buat romi, bahkan mereka menawarkan mengirim tenaga keamanan untuk berjaga disekitar mansion. Namun romi menolak semua fasilitas itu, karena dia tidak ingin berhutang dengan kawan-kawannya.