My World

27

Malam semakin beranjak. Hawa dingin mulai menyelimuti. Apalagi dengan rusia, kota yang benar-benar dingin dimusim seperti ini. Kota dengan mafia berkekuatan besar  yang berkuasa.
Seorang lelaki hampir tua memandang kota dari atas dimana dia tinggal. Sebuah kastil bergaya klasik namun dengan dominasi interior modern.

Menikmati gemerlap lampu kota dengan menikmati sebotol vodka ditangan nya. Entah sudah berapa banyak dihabiskan nya setiap malam. Hanya minumanlah yang menemaninya setelah lelah berada dilaboratorium nya.
Seorang lelaki tua yang hidup dengan 2 orang asisten. Dia tak lagi mempunyai keluarga. Hanya hidup sendiri tanpa orang-orang terkasihnya.

Lamunannya kembali ke masa lalu, dimana dirinya masih muda. Senyum nya mengembang mengingatnya. Dimana masih ada kebahagiaan utuh bersamanya. Keluarganya masih ada disisinya. Menyambutnya penuh kehangatan tat kala lelah dan penat menghampirinya.

Dipandangnya sebuah bingkai foto keluarganya. Senyum diwajah keluarga nya seakan memberikan semangat baginya. Lima tahun yang lalu seorang teman menyelamatkan dirinya ketika para mafia memburunya. Dari situlah teman nya membantu nya hingga saat ini dia bisa bangkit dari keterpurukan nya.

"Tuan,," suara seorang pria membuyarkan lamunan nya.
Dia tidak menyahut, hanya sekilas menengok dan melihat arah suara yang memanggilnya.
"Apa tuan akan berkemas malam ini?"

Professor berjalan menghampiri lelaki itu.
"Kita tunda keberangkatan kita dulu. Aku ingin penjemputanku disini."
"Tapi apa itu tidak terlalu berbahaya tuan?"
"Tidak, daripada aku keluar sendiri. Mereka masih mengincarku. Jadi aku akan menunggu penjemputku datang kemari. Dan aku ingin kamu tetap disini menjaga semua propertiku. Apa kamu sanggup?"
"Baik tuan. Saya dan istri akan tetap tinggal disini."
"Beristirahatlah, sudah terlalu malam"
"Tuan juga sebaiknya istirahat."
Professor hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.

*********

Adrian berjalan menyusuri taman sambil menenteng tas kerjanya. Dan dia berhenti pada sebuah gazebo ditepi kolam renang. Dia terllihat mulai sibuk bekerja.
Semenjak dia mengetahui banyak kamera pengawas dia memilih mengerjakan pekerjaan nya diluar ruangan. Seperti saat ini, setelah menyelesaikan sarapan nya dia mencari tempat aman.

Sementara angel yang berganti baju, berniat berenang pagi ini.
Sekedar mengusir kebosanan nya. Entah kenapa adrian pagi ini terlihat kembali dingin. Dia kembali menjadi adrian yang penuh misteri.

Angel mulai berjalan keluar hanya dengan bathrobe yang didalamnya dia memakai bikini yang ada dikamarnya. Sampai dikolam renang dia melihat adrian sedang sibuk. Awalnya angel berniat menyapanya. Namun diurungkan nya niatnya itu, karena angel takut adrian akan marah.
Entah apa yang terjadi semalam sehingga mampu mengubah adrian menjadi dingin. Bahkan dia sama sekali tidak mendekatinya semalam. Bahkan untuk mengucapkan selamat malam pun tidak.

Angel memilih segera menceburkan tubuhnya didalam air, daripada harus mencari apa yang terjadi dengan angel. Angel mulai berenang dan bermain air. Dia sama sekali tak mengiraukan tatapan lapar adrian dari dalam gazebo.

"Brengsek, kenapa kamu harus berenang dan memaki bikini one piece yang jelas memperlihatkan body sexymu sayang. Kamu pikir yang dibawah sini bisa tenang? Shitt" gumam adrian dengan umpatan nya.

Adrian bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju dapur. Tiba didapur dia mengambil minuman. Tak lupa juga dia mengambilkan minuman buat angel.
Adrian keluar dari dapur dan menuju kolam renang. Disana terlihat angel tengah duduk dipinggir kolam. Angel masih asyik memainkan kaki indahnya didalam air. Tak lama terdengar langkah adrian yang menuju tempatnya.

"Ini buatmu." Sapa adrian sambil memberikan minuman. Angel tersenyum sambil menerima minuman nya.
"Terima kasih"
Angel masih terbengong dengan sikap adrian yang berubah-ubah. Tadi saja adrian masih dingin, namun entah sekarang menjadi hangat. Angel mencoba mengeyahkan segala pemikiran nya, dia yakin adrian akan tetap menjadi baik.