30

10K 388 61
                                    

Adrian berdiri melingkar sebuah meja bundar. Didepan nya ada sepuluh orang guard yang terpilih dan terlatih. Mereka adalah guard team elite. Satu orang guard memiliki kekuatan dan ketangkasan setara sepuluh guard terlatih. Adrian mengumpulkan mereka dan mulai menjelaskan medan yang akan mereka lalui.

Disamping adrian ada valen yang memegang tab untuk memproyeksikan kondisi dilapangan tentang daerah yang akan mereka datangi. Adrian dan valen sudah lebih dulu mengevaluasi area yang menjadi target mereka.

Sementara disamping mereka beberapa guard nampak mempersiapkan berbagai alat pengintai, senapan, alat-alat berteknologi tinggi. Mereka juga mempersiapkan perlengkapan untuk para guard yang akan pergi. Persiapan yang begitu matang dengan strategi yang bagus, berharap menjadi sukses untuk misi mereka.

Adrian terlihat sangat serius menjelaskan strategi. Mereka sepertinya akan bersiap untuk sebuah misi yang sangat berbahaya.
Sebelum meeting dengan team elite yang akan pergi, adrian telah mengumpul guard yang ada di mansion untuk lebih meningkatkan keamanan dimansion. Bahkan adrian menambah cctv dan robot pemantau. Setidaknya dari situ bisa diketahui hal yang janggal dalam radius 2 km disekitar mansion. Apabila ada musuh datang, mereka akan jauh lebih sigap. Mengingat bos mafia berada ditangan mereka saat ini. Dan sudah bisa dipastikan anak buah mereka pasti berusaha membebaskan marcel, terutama putranya. Adrian memang sudah memperhitungkan semuanya. Entah adrian belajar dimana, dia sangat brillian sekali.

Sementara romi dan jane mempersiapkan berbagai alat dan bahan di laboratorium yang rencananya akan digunakan zac dan romi. Dari setelah sarapan pagi semua orang dimansion terlihat sibuk. Suasana yang biasanya tegang hari ini lebih menegangkan.

Pagi ini zac kondisinya terlihat lebih baik. Dia sudah terbebas dari alat-alat medis yang menjerat tubuhnya dan virus yang melumpuhkan sebagian organ tubuhnya. Namun kondisi tubuhnya masih terlihat pucat dan lemah. Zac melihat guard berlalu lalang, seperti sangat sibuk sekali.

Zac duduk ditaman samping mansion. Dia menatap layar ponselnya. Terlihat sebuah foto diponselnya. Sebuah senyuman getir tersungging dibibir tipisnya yang tak muda lagi.
Namun, sebuah tangan memegang pundaknya lembut.
"Hai Zac... Apa semua baik-baik saja?"

Zac menghela nafas dalam. Merasakan pundaknya dipegang seorang sahabatnya membuat suasana hatinya terlihat tenang.

"Yah, semuanya terasa lebih baik. Terima kasih rom. Aku selalu merepotkanmu."
"Tak masalah bagiku. Aku sudah menyiapkan laborat buat kita."
"Tapi aku harus pergi rom. "

"Apa maksudmu zac?" Romi terkejut dengan perkataan zac. Dia sama sekali tak mengira zac meminta pergi. Padahal mereka ada project bersama.

"Aku harus menjemput seseorang"
"Siapa Zac ?"
"Seorang dokter. Dia akan membantu kita. Dia bukan dokter biasa. Dia sangat genius hanya saja dia mampu menyembunyikan semuanya dibalik profesinya."

"Dimana dia berada?"
"Di Bali"
"Aku akan menyuruh jane membawanya kemari. Terlalu berbahaya untukmu keluar dari sini zac. Aku akan perintahkan jane kesana"

"Terserah saja rom. Ngomong-ngomong kenapa mansion terlihat sibuk?"

"Mario dan John sudah ditemukan. Dan aku mengirim adrian untuk misi penyelamatan."

Zac tersenyum puas dengan penuturan romi. Setelah terlibat perbincangan, mereka kembali dengan kesibukan nya. Zac yang penasaran dengan laborat di mansion romi, dengan dibantu guard dia sekarang berada disana. Matanya terpesona dengan ruangan yang terhampar dihadapan nya. Peralatan yang lengkap dan canggih. Dia berjalan mengelilingi ruangan dengan dibantu guard dan dipandu dua orang profesor disitu.

Sementara Romi segera bergegas menuju ruang kontrol. Setibanya disana dia menyuruh jane menjemput seorang dokter. Romi menunjukkan alamatnya karena Zac hanya memberikan alamat dan namanya saja.
Jane dengan sigap langsung bekerja. Jane memantau lokasi dimana alamat dokter itu.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang