Pagi yang indah ditengah suasana mansion yang penuh misteri. Empat orang sedang duduk bersantai menikmati keringat yang membasahi kulit mereka. Dua pria diantara mereka walaupun masih dalam pemulihan seakan tidak mempengaruhi setiap gerakan. Olah raga tetap menjadi latihan mereka, mengingat keadaan dimansion yang penuh teka teki dari bos mereka. Kedatang dua orang yang sama sekali tidak mereka ketahui menambah rasa penasaran mereka.
Mereka tengah asyik mengobrol tentang keahlian mereka dalam menggunakan senjata serta pengalaman mereka dalam melakukan pelatihan. Beberapa maid menghidangkan beberapa makanan sebagai menu sarapan mereka.
John dan mario menyantap sarapan mereka dengan lahap. Valen dan jane menatap kedua rekan mereka dengan senyum puas. Mereka senang kondisi kedua rekan nya sudah membaik. Namun suasana sarapan mereka terasa lain tanpa adanya adrian disamping mereka.
"Seperti ada yang kurang rasanya?" Valen memulai suara diantara denting alat makan mereka.
"Apa val?" Jane penasaran dengan ungkapan valen.
Mario melihat kearah rekannya.
"Adrian?"Valen mengangguk menanggapi mario. Jane tersenyum kecut. Dia juga merindukan candaan adrian dan angel.
"Aku berharap dia pulang dengan selamat bersama angel.""Yah, kita berhutang nyawa padanya mar. Dan semoga mereka cepat kembali sebelum banyak kegilaan disini."
Tak lama kemudian seorang guard mendatangi mereka.
"Boss, menunggu kalian diruang kontrol. Ada hal yang penting.""Kami akan segera kesana."
Valen dan jane yang telah selesai dengan sarapan mereka segera berdiri."Mario dan John. Sebaiknya kalian disini. Aku ingin kalian berpura-pura masih sakit. Kita tidak tahu dengan apa yang akan terjadi nanti. Dan kita tetap berkomunikasi. Segera kalian kembali keruangan dan bersiap."
"Kami mengerti val. Kami akan berusaha menghubungi adrian. Beritahu kami bila kondisi memburuk. Aku dan john akan bersiap."
Mereka semua menyelesaikan sarapannya. Valen dan jane bergegas keruangan mereka untuk membersihkan diri dan berganti baju, sementara mario dan john menuju ruangan mereka sendiri untuk bersiap.
Romi yang berada diruang kontrol, masih menunggu kedatangan jane dan valen. Tak lama keduanya memasuki ruangan.
"Kenapa kalian lama sekali?"
"Apa bos terlalu bosan menunggu kami?"
Romi terkekeh mendengar kata-kata valen yang dianggapnya lelucon."Ada apa bos memanggil kami kesini?"
Jane duduk didepan romi dan valen disampingnya."Aku sudah menyelesaikan misiku dengan zac dan dokter alvi. Aku ingin kau jane, menemani sarah di ruang tamu besok. Dan aku ingin seolah2 tidak terjadi apapun dengan sarah, biar dia berpikir kalau dia hanya tertidur. Dan untuk marcel aku akan membiarkan dia di ruang tahanan atas."
"Apa bos berniat meloloskan mereka?" Tanya valen seakan bingung dengan kemauan bos nya.
"Tidak juga. Aku hanya menunggu kedatangan anak-anak mereka. Tapi seandainya mereka bisa kabur, aku akan meloloskan mereka. Itu bagus. Aku bisa mengetahui lokasi mereka. Aku sudah memasang pelacak didalam tubuh mereka, dan mereka tidak akan pernah tahu itu."Raut wajah valen dan jane berubah datar. Mereka tidak memberikan ekspresi apapun untuk menyembunyikan kekawatiran. Mereka jelas sangat kawatir dengan keputusan romi yang mungkin berakibat fatal.
"Kalian tidak perlu cemas. Sekarang hanya tinggal melemparkan bola api. Dan sekarang aku hanya menunggu adrian, angel pulang. Apa sudah ada kabar dari mereka?"
"Belum. Kami sama sekali tidak bisa melacak keberadaan keduanya."
"Baiklah. Kalian lanjutkan pekerjaan kalian aku ingin beristirahat."

KAMU SEDANG MEMBACA
My World
RomanceCerita khusus dewasa (18+) Private acak, jadi follow dulu ya !!! Kalau ga mau ketinggalan alur crita yang bikin panas dan penasaran. Ceritanya komplit, ada romance, action, sex, drama, saints yang dituangkan dalam sebuah cerita yang sangat menarik.