7

70.4K 946 15
                                    

Tiba-tiba ponsel Adrian berbunyi yang membuat keduanya sontak kaget. Dia menjauh dari Angel untuk menerima telepon.

Angel lalu bergegas naik kekamarnya. Dia merapikan barang bawaannya.
Selesai berkemas-kemas dia menjatuhkan badannya diatas ranjang. Badan nya yang terlalu capek hanya untuk mendengarkan apa yang ingin dia ketahui dan itu semua adalah perasaan Adrian untuknya.
Airmatanyapun keluar seakan tak mampu lagi menahan rasa kecewanya.

Angel Pov

Sesulit inikah cintamu Adrian. Mengapa kau sangat susah untuk aku gapai.
Apa lagi yang harus aku lakukan Ad, agar kamu bisa menerimaku. Apa kurangnya aku?

Semuanya penyangkalanmu kemarin, kejadian dipantai, kenapa tak kau akui kamu juga mencintai aku Ad??

Aku menjatuhkan semua harga diriku didepanmu tapi tak sedikitpun kau lihat. Terkadang kamu berubah jadi dingin tak sehangat pelukanmu, ciumanmu.
Apakah dihatimu ada wanita lain Ad??? Yang aku tahu mereka hanya wanita penghangat ranjangmu bukan pemilik hatimu.
Aku tak tahu apa esok aku masih bisa menatap matahari tanpamu ada didekatku?

Besok aku harus bertemu dengan Dad, dan membicarakan ini. Aku ingin Adrian jadi milikku. Aku tak peduli, akan seperti apa nanti. Aku menginginkanmu Adrian.

Tapi untuk sekarang aku capek Ad. Aku hanya akan diam. Aku terluka, tapi kamu ga mau mengerti. Baiklah Adrian, aku hanya akan diam dulu tapi setelah aku bertemu Dad, kau akan lihat nanti.
Aku mencoba menghibur hatiku sendiri. Hati yang telah hancur.

Aku bangun dari ranjangku membersihkan mukaku dari air mata sialan ini. Aku mengganti baju dengan baju tidurku kan beranjak keranjang.

Aku sangat berharap Adrian menemani tidurku seperti apa yang ia janjikan tadi. Tapi dengan dia tidak bisa menjawab pertanyaanku, aku ragu dia akan kemari.
Kepalaku terasa berat, membayangkan berbagai kejadian antara aku dan Adrian. Namun yang aku dapatkan hanya luka. Luka karena telah merendahkan hargadiriku. Luka karena aku menjadi murahan hanya untuk mengejar lelaki. Luka karena penolakanmu, sikap dinginmu.
Biarlah segala tanya dalam benak ku membeku. Kelak kau yang akan membanting semua harga dirimu untuk ku.
Tak terasa kembali air mataku mengalir.

Aku meringkuk mencoba memejamkan mataku. Merelakan semua luka karena Adrian.

Selang beberapa waktu tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Aku menghirup wangi parfum Adrian, dan itu jelas dia. Aku pura-pura tidur. Tiba-tiba dia merebahkan tubuhnya disampingku. Dimendekatkan tubuhnya lalu mencium keningku.

"Maafkan aku Angel. Lupakan aku. Goodnight my Angel."
Jantungku serasa ingin copot. Kenapa dia memangilku "my angel"??
Aku hanya diam dan berusaha untuk tidur.
Adrian menyelimutiku dan tertidur disampingku.




##########

Paginya Vero membangunkan aku. Aku melihat disampingku tak ada lagi Adrian. Dia pasti bangun lebih dulu.
Aku bergegas mandi karena Adrian pasti sudah menungguku dimeja makan.

Kami berdua makan dalam diam. Aku capek untuk bertanya dan berjuang. Yah, aku berhenti mengejar cintamu. Tapi hanya untuk sementara. Aku merasa sekarang ini hanya diam yang membuatku nyaman.

Tak lama Adrian berkata. "Sebentar lagi kita akan berangkat kepusat kota. Bersiaplah."

Aku hanya mengangguk dan melanjutan sarapanku.

"Kenapa kamu diam Angel?"
Pertanyaan dia seakan terlepas dri mulutnya tanpa dosa. Apa dia tidak ingat semalam mengacuhkanku, tak menjawab pertanyaanku dan menerima telepon entah dari siapa.

"Apa kamu baik-baik saja?" Adrian memandangku namun aku segera mengalihkan pandanganku. Karena melihat matanya aku menjadi sangat lemah, terhanyut dengan pesonanya.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang