Romi berjalan mondar mandir kesana kemari. Jane hanya melihatnya dari tempatnya duduk tak berani menegurnya. Tak biasanya romi terlihat cemas.
Satu jam berlalu dan romi masih saja mondar mandir. Jane mulai merasa kwatir dengan perilaku romi.
Ketika dia hendak menyapa romi tapi justru dering ponsel romi berbunyi nyaring. Nampak wajah romi beringsut pucat. Jane berjalan menghampirinya."Apa yang terjadi boss?"
"Angel diculik, panggil valen dan mario."Jane menghubungi keduanya, tak lama mereka datang setengah berlari.
"Angel diculik, devon baru saja menghubungiku. Guard yang berada dibelakang mereka kecelakaan, setelah mereka berkelahi sebelumnya dengan penjahat yang menculik angel."
"Ada yang aneh disini. Apa mungkin anak buah marcel? Baik bos aku akan pergi mencari nona besar."ucap valen
"Aku ingin kita kerahkan semua, fokus mencari angel. Aku ingin dia secepatnya ditemukan. Angel harus berada disini malam ini juga. Aku akan menghancurkan marcel kalau sampai terbukti dia dalang semua ini."
"Baik boss" ucap mereka bertiga serempak.
Mereka berpencar mencari keberadaan angel. Beberapa mobil berisi guard nampak keluar dari mansion. Menyisakan romi dan jane.
Jane beranjak pergi menuju ruang bawah tanah yang merupakan tempat kerja romi. Jane mendapat tugas mencari keberadaan angel menggunakan peralatan canggih milik romi.Tak lama kemudian beberapa mobil memasuki halaman mansion. Orang-orang berpakaian hitam keluar dari dalam mobil. Diantaranya mengeluarkan senjata. Mereka menodong kan kearah guard yang berjaga didepan.
Jane yang melihat dari ruang kontrol langsung menghubungi romi. Romi pun memanggil beberapa guard untuk berjaga didepan, namun sayang beberapa diantaranya terkena baku tembak dengan tamu tak diundang tersebut.
Jane semakin panik melihat guard yang berhasil dilumpuhkan penjahat yang masuk ke mansion. Jane menghubungi valen agar kembali. Namun jarak valen kemansion cukup lama.
Keadaan mansion semakin kacau. Para maid berlari untuk sembunyi, sementara guard beradu tembakan dan bahkan berkelahi. Beberapa diantara nya ada yang terluka. Bau amis darah mulai menguar.
Romi yang kesal dan marah mengambil senjatanya. Dia tahu betul siapa orang yang dihadapinya. Karena tak mudah juga menaklukan orang licik. Tak ada pilihan lain lagi selain menghadapinya. Di saat seperti ini dia sangat membutuhkan Adrian. Namun sekarang tak mungkin karena dia telah menghilang. Ditambah kesedihan nya putri satu-satu nya diculik dan belum ditemukan. Romi menguatkan dirinya sendiri.
Suara tembakan beradu semakin bising ditelinga. Barang-barang yang berada dibagian depan berantakan.
"Apa yang kamu lakukan marcel?"
"Ha...ha...ha...ha... Akhirnya kau keluar juga."
"Apa yang kamu inginkan? Begitukah caramu bertamu?"
"Baiklah kita akan duduk dan bicara." Ucap marcel sambil memberi tanda pada anak buahnya untuk menghentikan serangan.
"Apa katamu? Setelah kekacauan ini kamu mengajak ku duduk dan bicara?"
"Sudahlah, kau kalah jumlah disini. Sistem keamananmu juga tak berfungsi bukan?"
Marcel duduk disofa sambil menyalakan rokok, sementara romi hanya berdiri menatap nya sambil memegang erat senjatanya.
"Aku punya kesepakatan yang baik buatmu rom."
"Apa maumu? Katakan dan cepat pergi dari sini."
"Apa kau kehilangan putrimu yang cantik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
RomanceCerita khusus dewasa (18+) Private acak, jadi follow dulu ya !!! Kalau ga mau ketinggalan alur crita yang bikin panas dan penasaran. Ceritanya komplit, ada romance, action, sex, drama, saints yang dituangkan dalam sebuah cerita yang sangat menarik.