Eps 6

23.3K 1.4K 9
                                    

"Ahmad?" Tanya Pak Asma kepada putranya yang sedang menunduk, dan lelaki itu pun mendongkakkan kepala nya, dan......

Apa? Dia orang yang hampir menabrak Liza? Dia anak dari Pak Asmadinata Wijaya? Sungguh, dunia ini benar benar sempit.

"Iya Pah?" Jawab Ahmad itu

"Liza, kenalkan ini Ahmad Asmadinata Wijaya, anak ke dua Om, ini anak pertama om namanya Arif Asmadinata Wijaya, dan ini istrinya namanya Dinda Firana, dan ini anak terakhir om,  Arhan Asmadinata Wijaya" Ucap Asma yang mengenalkan satu persatu anaknya kepada ku.

"Aduh ga nyangka ya, anaknya udah pada besar, tau nya waktu kecil aja, pada ganteng lagi." Ucap Firi.

"Ahh  Firi bisa saja" Ucap Dian

"Ohiya, Mbak Dian udah punyak cucu berapa?" Tanya Firi

"Dua Fir, kebetulan cucu saya lagi pada sekolah Fir" Jawab Dian

"Pada kelas berapa memang cucu nya Mbak?"

"Alhamdullilah Bu, anak saya yang satu kelas 2 SD, yang satu lagi 1 SD." Kini yang menjawab adalah Dinda.

"Oh alhamdullilah ya, cewe cowo anaknya?"

"Kebetulan cewe dua dua nya Bu"

"Sepertinya cantik cantik ya kaya Ibu nya"

"Ahh,tante bisa aja" Kata Dinda malu malu

"Yaudah, Ahmad sampaikan tujuan datang kesini" Ucap Asma mengalihkan pembicaraan.

Ahmad pun mendongkakkan kepalanya, kebetulan banget mereka duduk saling berhadapan, hanya ada meja yang membatasi jarak mereka.

Ahmad sangat terkejut dengan wanita yang ada dihadapannya ini, memang sedari tadi Ahmad tidak melihat wanita yang akan di jodohkan nya itu. Ahmad tidak merasa asing dengan wanita yang ada dihadapannya ini, apa iya dia pernah bertemu tetapi dimana?

"Apa ni cowo inget gue ga ya?" Gumam Liza dalam hati.

"ahh sekarang kan gue pake hijab pasti dia lupa" lanjut gumam Liza dalam hati lagi.

"Maaf sebelumnya, apakah kita pernah bertemu?" Ucap Ahmad memastikan

"Iya, kita pernah ketemu, loe yang pernah hampir menabrak gue, waktu gue mau nyebrang di jalan" ketus Liza

"Liza, gaboleh gitu sayang, malu sama keluarga  Pak Asma" Ucap Gumbira.

"Tidak apa apa Kakek, Liza berhak marah sama saya, disini saya yang salah. Saya hampir menabraknya sewaktu Liza akan menyebrang di jalan" Ucap Ahmad, yang membuat Liza diam seribu bahasa, jarang banget dia menemui tersangka yang jujur atas kesalahannya, benar benar lelaki yang mau mengakui kesalahannya itu.

"Kok jadi kaya kagum gini ya gue sama ni cowo" Gumam Liza dalam hati, "ehh apa sih Liza" lanjutnya

"Boleh saya mengatakan tujuan saya bersama keluarga datang kesini?" Ucap Ahmad

"Silahkan" Ucap Anang mempersilahkan.

"Bismillah, tujuan saya kesini adalah ingin mengkhitbah anak tante dan om yang bernama Liza Nurhaliza" Ucap Ahmad.

"Sebelumnya terimakasih Nak Ahmad sudah mau datang kerumah saya dengan tujuan yang baik, saya, kakek, dan istri kita sangat menerima khitbah untuk anak kami Liza dari nak Ahmad, tetapi kita serahkan semua pada Liza" Ucap Anang.

Liza, harus menjawab apa? Dia bingung, tapi dia sudah menjanjikan kepada dirinya sendiri,akan menerima perjodohan ini, diatidak bisa menolaknya.

Liza pun menghembuskan napasnya

"Bismillah, Insya Allah saya menerima khitbah dari kak Ahmad, untuk masalah tadi saya berbicara yang berarti memarahi kak Ahmad, mohon maafkan, saya terbawa emosi" Ucap Liza tulus, dia sekarang sadar, orang sebaik Ahmad ini tidak pantas untuk dia marahi.

"Alhamdullilah" ucap mereka serentak.

"Kalau begitu, akad nikah akan diaadakan minggu depan, untuk resepsi akan diakan setelah Liza lulus sekolah" Ucap Gumbira

Mereka pun setuju

__________

Terimakasih yang setia membaca dan menunggu update nya lagi.

Nantikan episode episode selanjutnya.

Jangan lupa tinggalkan jejak..

Syukron.

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang