Eps 48

10.8K 505 2
                                    

Setelah beres acara pernikahan Dawin dan Liza. Mereka pun berkumpul di suatu restoran terkenal di Bandung. Ada Salsa dan Rizky, ada Lia dan Arhan, dan ada Sila yang belum mempunyai calon hingga saat ini, dan pastinya juga ada Dawin dan Liza pengantin baru. 

"Alhamdulillah ya, akhirnya Dawin dan Liza resmi menjadi suami istri, semoga kalian menjadi pasangan yang Sakinah, Mawadah, dan Warohmah" ucap Rizky

"Aaminn"

"Nanti kan tinggal tunggu Lia dan Arhan" ucap Salsa

"Lia Arhan? " ucap Rizky dan Dawin berbarengan.

"Iya Lia Arhan"

"Maksudnya apa sih? " ucap Dawin yang masih bingung

"Jadi, Arhan itu sudah melamar Lia" ucap Liza

"Kapan? " ucap Rizky

"Dua hari sebelum Mbak Liza dan Kak Dawin menikah, santai aja sih" ucap Arhan

"Jahat banget ya Han, bisa bisa nya kamu melamar Lia tanpa sepengetahuan kita" ucap Dawin

"Maaf Kak, mendadak" ucap Arhan

"Ngomong ngomong kapan kalian mau nyusul kita ? " tanya Dawin

"Insya Allah, secepatnya" ucap Lia

Saat mereka sedang asik nya mengobrol, Sila hanya bisa diam, jujur dia sangat iri dengan mereka yang sama sama sudah mempunyai pasangan hidup, sedangkan dirinya? 

Saat itu juga Sila benar benar sedih, ingin dka secepatnya pulang, akan tetapi takut mereka menanyakan hal yang nantinya akan membuat Sila berbohong untuk menjawab pertanyaan mereka.

"Sil, Sila" ucap Salsa yang mengagetkan Sila

"Eh iya kenapa? " ucap Sila

"Kok melamun saja, kenapa? "

"Ga apa apa kok"

"Kamu baik baik saja kan? "

"Iya aku baik baik saja kok"

"Yaudah, sekarang kamu mau pesan apa Sil? " ucap Salsa sambil menyodorkan menu makanan dan minuman kepada Sila

"Aku es jeruk aja Sal"

"Makanan nya enggak?  Biasanya kamu suka sama nasi goreng spesial"

"Aku masih kenyang Sal"

"Sil, kamu ga apa apa kan? " ucap Liza

"Aku ga apa apa kok Liz, santai aja"

"Aku perhatiin kamu diam saja dari tadi, ga kaya biasa nya"

"Aku hanya kecapean"

"Oh, alhamdulillah deh kalau kamu tidak apa apa"

Akhirnya, pesanan mereka pun datang, dan mereka pun segera menyantap nya.

______________________________________________

Sila POV

Sesampainnya dirumah, aku langsung merebahkan diri di kasurku. Hari ini membuatku sangat kelelahan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Aku pun segera mengambil air Wudhu.

Saat sudah Wudhu aku berniat untuk langsung tidur. Rasa cape dan kantuk tak bisa aku tahan lagi.

Saat berjam jam aku terlelap, alarm pun berbunyi menunjukkan pukul 3 dini hari, seperti biasa, aku harus melaksanakan sholat Tahajud.

Sesudah Sholat Tahajud, aku membaca Al-Qur'an sambil menunggu adzan Subuh.

Setelah selesai nya Sholat Subuh, aku segera menuju dapur untuk membantu Umi ku memasak.

"Assallamualaikum Umi" ucap salam ku sambil memeluk Umi dari belakang yang sedang  memasak

"Waalaikumussalam sayang"

"Umi ada yang perlu Sila bantu? "

"Untuk sekarang umi tidak membutuhkan bantuan Sila"

"Loh kenapa Umi? "

"Karena Umi kan udah selesai sayang, sekarang Umi mau berbicara sama kamu sayang"

"Bicara apa Umi?  Tumben serius banget"

"Sekarang kita duduk di ruang tamu ya sayang"

Sila dan Umi nya pun duduk dikursi yang ada di ruang tamu.

"Umi ingin bertanya sama kamu"

"Iya boleh Mi, mau tanya apa? "

"Apa kamu ga iri dengan Lia, Liza, dan Salsa? "

"Iri gimana umi? Sila ga ngerti"

"Iri melihat mereka sudah ada teman hidup, lebih tepatnya, kamu ga mau kaya mereka? "

"Sila belum ada kepikiran untuk soal itu Mi"

"Umi yakin, anak umi yang cantik ini, sudah siap menikah, namun belum dipertemukan dengan jodohnya kan? "

"Iya seperti itu lah Mi"

"Umi selalu mendoakan kamu nak"

"Makasih Umi"

"Yaudah sekarang kamu mandi, dandan yang rapih dan cantik ya"

"Emang mau kemana umi? "

"Pokoknya rahasia, sekarang mandi sana"

"Yaudah, Sila mandi dulu ya Mi"

Sila pun segera menuju kamarnya, dan segera mandi.

______________________________________________

Kira kira apa ya rahasia yang Umi nya Sila lakukan?

Semoga kalian tambah suka dengan alur nya.

Terima kasih..

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang