Eps 31

15.7K 731 23
                                    

Malam harinya, Ahmad diantar oleh Liza dan keluarga nya menuju bandara.

Ahmad akan take of pukul 19:25.

Semua anggota keluarga pun saling memeluk Ahmad secara bergantian

"Jaga diri kamu baik baik di sana ya Kak, sering sering hubungi aku, sering sering inget sama aku, jangan tergoda sama cewe lain disana. Kamu punya aku" ucap Liza sangat  overprotektif.

"Iyaa kamu tenang aja, jangan khawatir. Kamu juga jaga diri kamu baik baik disini, selama ga ada aku, jangan lupa belajar biar bisa lulus ya"

"Siap komandan"

Tak terasa sekarang  Ahmad akan segera pergi ke Pekanbaru

"Sekarang aku harus pergi, ingat apa pesan aku tadi ya. Kalau kamu sudah lulus, kamu wajib ikut aku merantau ke Pekanbaru"

"Siap komandan"

Sekian kalinya, Ahmad pun memeluk dan menyalami Liza dan anggota keluarga nya.

Dan...

Ahmad pun menaiki pesawat yang akan membawa nya pergi ke Pekanbaru

____________________________________________

Liza POV

Setelah kepergian Ahmad semalam, jujur saja dia sama sekali belum menghubungi ku lagi, bahkan dia belum memberi kabar sudah sampai atau belumnya.

Itu membuatku sangat cemas.

Akhirnya aku mulai bosan melihat ponselku yang tidak ada satu notif dari kak Ahmad. Akupun menyala kan tv, dan melihat salah satu channel yang ada di layar tv. Yaitu channel berita

"Permirsa telah terjadi jatuh nya lagi Pesawat Lion Air, Pesawat yang akan membawa semua penumpang menuju Pekanbaru. Pesawat yang take of pada pukul 19:25 malam hari kemarin. Diduga para penumpang tewas semua" ucap salah satu reporter di berita tersebut.

Apa itu pesawat yang ditumpangi kak Ahmad?

"Engga ini engga mungkin, itu pasti bukan pesawat nya, pasti bukan" ucap Liza sambil meneteskan air matanya

"BUKANNN" teriak Liza sambil menangis

Mamah Dian dan Papah Asma pun memasuki kamar Liza

"Ada apa sayang? "

"Itu mah itu" tunjuk liza kepada Televisi nya

"Itu pasti bukan pesawat kemarin Kak Ahmad kan mah?  Bukan kan? " tanya Liza

"Sayang tenangin dulu diri kamu, kita cari tau dulu sebenarnya dari info itu" ucap Mamah Dian yang berusaha menenangkan Liza

"Pah, cari info sebenarnya Pah, mamah juga khawatir " ucap Mamah Dian kepada Pak Asma

"Kalian sabar dulu, Papah mau ke Bandara dulu, menanyakan info nya. "

_____________________________________________

Setelah menunggu kabar dari Papah Asma, akhirnya papah Asma sampai juga di rumah. Dengan wajah yang sulit diartikan

"Bagaimana Pah? " tanya Mamah Dian

"Ahmad mah, Ahmad" ucap Papah Asma sambil menggigit bibir bawahnya

"Kenapa Pah kak Ahmad?  Tidak ada di daftar orang tewas kan Pah? " tanya Liza

"Papah jawab Liza Pah"

"Ahmad, sudah tewas" ucap Papah Asma

"Papah lagi bercanda kan?  Iya kan Pah?  Sebenarnya masih ada kan Pah kak Ahmad?  Belum tewaskan? " histeris Liza

"Dengarkan Papah sayang, Ahmad sudah tewas, Papah ga mungkin bohong sayang"

"Ga mungkin ga ini ga mungkin.. Hiks... hiks.. hiks.. Kak Ahmad kenapa.. hiks.. Harus pergi secepat ini... hiks hiks"

"Sabar sayang sabar. Mamah juga merasa kehilangan"

"Dah, jenazah Ahmad akan dibawa kerumah sakit yang ada di Bandung besok" ucap papah Asma

"Ini gamungkin... hiks... hiks ga mungkin"

Liza terus saja menangis dalam pelukan Mamah Dian, jujur saja Liza masih sayang dan cinta kepada Ahmad, suami nya itu

Siapa coba yang rela jika orang yang paling disayangi telah pergi mendahului kita?

Apalagi kalau kita telah hidup bersamanya dengan perasaan suka dan duka. Sulit sekali untuk dilupakan.

Kadang mengkhilaskannya saja tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan.

___________________________________________

Ini belum ending, tenang aja

Jangan lupa Vote N Comment

Dan jangan lupa Follow IG ku ya @sefinahaliza untuk memberi kabar jika suatu saat aku akan bikin Cerita baru dan memberi kabar suatu cerita yang aku bikin mau ending atau enggaknya.

Jangan lupa follow..

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang